JAKARTA, duniafintech.com – Nasib miliader asal Rusia Roman Abramovich, sedang merana. Pemilik salah satu klub sepa bola terbesar di Liga Premier Inggris Chelsea ini rela mengemis alias meminjam uang demi membayar gaji para staf setelah kena sanksi dari pemerintahan Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Miliader asal Rusia Roman Abramovich harus mendapat sanksi dari Inggris, Amerika Serikat dan Eropa setelah pecahnya perang Rusia dan Ukraina karena kedekatannya dengan Vladimir Putin.
Seperti diketahui Vladimir Putin merupakan Presiden Rusia yang mendeklarasikan invasi ke Ukraina. Maka tidak mengherankan invasi tersebut membuat dirinya, orang-orang terdekatnya termasuk Abramovich dan negara berjuluk Beruang Merah tersebut dikecam. Sanksi adalah ujung dari kecaman tersebut, terlebih Abramovich ternyata punya kenangan pahit di masa lampau karena pernah terlibat aktivitas korupsi dan suap demi pengaruh politik.
Selain hak kepemilikan akan klub tersebut dicabut, dua kapal pesir mewah miliknya yang dinamakan Eclipse dan Solaris juga turut disita oleh pemerintah Inggris.
Tindakan keras terhadap oligarki Rusia dimulai pada 25 Februari lalu, pemerintahan Amerika Serikat memberi sanksi kepada lima keluarga Rusia dengan melarang mereka mengakses properti apapun atau terlibat dalam transaksi di Amerika Serikat. Dan Inggris pun turut mengikuti langkah tersebut.
Karena adanya sanksi ini, Taipan berusia 55 tahun tersebut beserta Chelsea selaku asetnya harus mengalami penderitaan terutama secara finansial.
Penderitaan secara finansial ini bahkan membuat Abramovich mengemis minta bantuan ke rekan-rekan termasuk selebritis yang bergelimang harta, serta Direktur Hollywood, Bret Ratner untuk meminjamkan uang kepadanya sebesar Rp14.5 miliar.
Tujuan dari peminjaman uang itu adalah akan digunakan Abramovich untuk membayar para staf miliknya yang ditotal sebesar Rp11.2 miliar per pekan.
โRoman minta beberapa rekan terdekatnya yang kuat untuk mengizinkannya meminjam uang satu juta dolar US. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melewatkan gaji untuk stafnya, yaitu 750 ribu dolar US per pekan, dan dengan asetnya yang dibekukan, dia tidak dapat membayar.โ kata salah satu sumber dilansir dari The Sun Jumat (8/4).
Posisi Chelsea saat ini memang dalam proses penjualan, namun belum sempat Chelsea berpindah tangan, Abramovich harus mendapat sanksi yang membuat The Blues harus dibekukan karena berstatus aset sang taipan. Selain Chelsea, aset Abramovich yang dibekukan lainnya adalah rumah, gedung, dan apartemen yang ia miliki di Inggris. Meski demikian, Chelsea tetap berada dalam proses penjualan dengan berada di bawah pengawasan atau lisensi pemerintah Inggris.
Nantinya uang hasil penjualan itu akan seutuhnya disumbangkan untuk korban perang Ukraina, sama seperti yang dijanjikan Abramovich saat memutuskan menjual Chelsea.