JAKARTA, duniafintech.com – Minyak goreng dengan harga Rp11.500/liter untuk kemasan curah masih langka saat ini. Adapun minyak goreng bersubsidi yang resmi dilepas oleh pemerintah sejak kemarin (1/2/2022) itu sejauh ini masih sulit ditemukan di beberapa pasar daerah Jakarta Selatan.
Misalnya saja di Pasar Mampang dan Pasar Santa. Dilangsir dari detikcom, Rabu (2/2/2022), pedagang di Pasar Mampang diketahui masih menjual minyak goreng di atas ketentuan. Di dua pasar itu bahkan tidak ada yang menjual minyak goreng curah sama sekali. Di sisi lain, harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium rata-rata sekitar Rp20.000/liter.
“Ini Rp 40.000 ukuran dua liter, sisa 1,” ucap salah satu pedagang di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Dalinem.
Adapun harga minyak goreng yang mahal ini terjadi lantaran pedagang masih menunggu stok minyak goreng dengan harga terbaru. Meski demikian, sudah sepekan lebih ini stok belum juga tiba.
“Biasanya datang terus, tapi ini nunggu yang murah katanya mau dateng, tapi gak dateng–dateng. Sudah seminggu lebih kayaknya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sales pabrik mengatakan kepadanya bahwa apabila pedagang memiliki stok lama minyak goreng kemasan premium, itu dapat diretur untuk digantikan dengan barang yang baru dengan harga termurah.
“Tropical, Sunco, Bimoli, semua sama. Kan gak boleh dijual mahal, suruh jual murah, tapi yang harga murahnya nungguin dari pabrik dateng. Jadi, yang masih ada, jangan dijual dulu nanti suruh diretur, terus tunggu baru nanti yang baru dateng. Harganya tuh sekitar 26 sama 13. Pokoknya, jualnya gak boleh lebih dari 28 (ribu),” ulasnya.
Akan tetapi, dalam kenyataannya, ia mengaku tidak memiliki stok minyak tersebut. Dirinya hanya menjual minyak goreng kemasan sederhana.
“Adanya segitiga bintang. Ini juga sisa 1,” jelasnya.
Sementara itu, di Pasar Santa, Jakarta Selatan, pedagang lainnya bernama Della pun mengatakan hal yang sama mengenai harga minyak goreng yang dijual masih di atas rata-rata.
“Curah saya gak jual, kemasan sederhana seliternya Rp19.000, kemasan premium Rp21.000, kalau dua liter kemasan sederhana Rp39.000, kemasan premium Rp41.000,” tutur Della.
Stok minyak harga Rp14 ribu masih kosong
Di sisi lain, seperti dikutip dari CNN Indonesia, stok minyak goreng harga Rp14 ribu di sejumlah minimarket kawasan Bintaro masih kosong pada hari ini. Misalnya di Indomaret di Kebayoran Arcade, Bintaro Jaya, tidak ada stok minyak yang tersedia.
Sejatinya, pihak Indomaret tersebut pernah menerima pasokan sebanyak 2 dus minyak goreng pada Minggu (30/1/2022) lalu, yang setiap dusnya berisi 12 kemasan minyak goreng.
“Tanggal 30-an. Itu hari itu juga habis, cepat banget habisnya,” ucap Indah selaku kasir Indomaret tersebut.
Alfamart yang bersebelahan dengan Indomaret tersebut juga mengalami hal serupa. Menurut Ferdi, salah satu karyawan Alfamart itu, pihaknya langsung kehabisan stok walaupun baru diisi sehari yang lalu.
“Habis dari kemarin. Pas dateng barang kemarinnya. Kemarin udah habis,” ujarnya.
Ia pun menyebut belum tahu pasti kapan pasokan minyak goreng akan masuk lagi. Di sisi lain, disampaikan Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, pengiriman minyak memang bergantung kondisi, yakni ada yang bersifat harian atau 2—3 hari.
Semua itu, lanjutnya, bergantung pada pengiriman pasokan barang ke Alfamart. Dikatakannya, setiap pengiriman barang, minyak goreng pasti akan selalu diikutsertakan dengan barang kebutuhan lainnya.
“Setiap pengiriman pasti ada minyak. Untuk jadwal pengiriman tergantung ada yang dikirim setiap hari dan aja juga yang 2—3 hari sekali, dikirim bersama barang dagangan lainnya,” paparnya.
Marketing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Darmawie, Alie, juga menyampaikan hal senada. Kata dia, untuk kapan tersedia stoknya, masih bergantung pada jadwal pengirimannya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberlakukan kebijakan minyak goreng Rp14 ribu di toko ritel mulai Rabu (19/1/2022) lalu. Kebijakan ini diambil untuk membantu masyarakat yang belakangan ini tertekan lantaran harga minyak goreng meroket sampai dengan Rp20 ribu per liter.
Namun, kendati sudah berlaku hampir 2 minggu, kebijakan ini ternyata belum mampu membantu masyarakat. Hal itu lantaran stok minyak goreng di sejumlah minimarket selalu tampak kosong.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra