JAKARTA, duniafintech.com โ Selain dipakai untuk kebutuhan industri minyak goreng, kelapa sawit kabarnya juga akan menjadi bahan bakar kapal laut. Hal itu pun ditengarai akan memicu naiknya harga minyak sawit, yang saat ini juga terus terjadi lantaran tingginya permintaan pasar.
Adapun saat ini, industri maritim pun disebut-sebut akan menjadi pemain anyar yang siap melahap sumber energi terbarukan itu. Diketahui, analisis tersebut disampaikan oleh mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar melalui akun Instagram pribadinya, @arcandra.tahar, dikutip pada Senin (18/4).
Diterangkan Arcandra, aktivitas perdagangan dan pengiriman barang yang memanfaatkan jasa kapal laut saat ini kian meningkat pada era pandemi. Kondisi tersebut membuat naiknya peningkatan emisi karbon dan gas buang.
โUntuk itu International Marine Organization (IMO) tengah berupaya keras untuk mengurangi lebih banyak gas rumah kaca mengotori atmosfer,โ tulis Arcandra, yang juga mantan menteri ESDM itu.
Ia menambahkan, para pemain di industri maritim saat ini sedang membidik berbagai pilihan atau opsi penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk menggantikan sumber energi fosil yang selama ini dipakai. Pertama, menggunakan biofuel yang berasal dari kelapa sawit (FAME) atau dari Hydrotreated Vegetable Oil (HVO).
โKendala utama dari biofuel ini adalah ketersediaannya karena FAME dan HVO juga digunakan untuk industri makanan seperti minyak goreng,โ jelasnya.
Disampaikan Arcandra, persaingan antara biofuel untuk energi bersih dan biofuel untuk industri makanan bakal mendatangkan masalah di masa mendatang.
โMemilih antara kedua opsi itu tentunya menjadi dilema tersendiri. Apalagi dampak dari persaingan itu sudah sangat terasa hari ini,โ paparnya.
Untuk diketahui, salah satu produk turunan minyak sawit, yakni minyak goreng yang juga akan jadi bahan bakar kapal laut, saat ini sedang menghadapi lonjakan harga yang signifikan. Hal itu pun tidak lepas dari orientasi penggunaan minyak sawit di dalam negeri yang juga disalurkan untuk kepentingan program B30.
Ditambah lagi, pemenuhan pasar ekspor dengan tawaran harga yang lebih baik. Lebih jauh, di samping minyak dari sumber nabati, Arcandra juga memaparkan bahwa sumber energi yang lebih bersih bisa diperoleh dari minyak synthetic dan bahan bakar LNG.
โInilah pilihan energi dalam masa transisi yang insyaa Allah mampu membuat bumi kita lebih bersih,โ tuntas Arcandra.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Editor: Rahmat Fitranto