28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil, Ini Indikatornya

JAKARTA, duniafintech.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor jasa keuangan tetap stabil dan bertumbuh seiring peningkatan fungsi intermediasi di sektor perbankan dan industri keuangan nonbank (IKNB) serta menguatnya pasar modal.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo mengungkapkan, hal tersebut didorong kerja pengaturan dan pengawasan OJK yang solid, serta terkendalinya pandemi sehingga meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) Maret 2022 disebutkan stabilitas sektor jasa keuangan tercermin dari pasar saham Indonesia yang terus menguat. Hingga 25 Maret 2022 IHSG telah menguat 1,6% mtd dan mencatatkan all time high pada level 7.049,68.

“Penguatan ini didukung oleh net buy nonresiden di pasar saham yang tercatat sebesar Rp5,12 triliun mtd. Sementara itu di pasar SBN, outflow nonresiden mencatatkan peningkatan sebesar Rp36,65 triliun sehingga turut mendorong peningkatan rata-rata yield 19,8 bps,” katanya, Rabu (30/4).

Selain itu, penghimpunan dana di pasar modal melalui Penawaran Umum Saham, Obligasi dan Sukuk hingga 29 Maret 2022 telah mencapai nilai Rp47,6 triliun dengan penambahan emiten baru sebanyak 15 emiten.

“Hal ini menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih,” sambungnya.

Anto menjelaskan, fungsi intermediasi perbankan pada bulan Februari 2022 juga kembali mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,33% yoy atau 0,93% mtm dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel.

Secara sektoral, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara mtm, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp19,5 triliun, Rp8,8 triliun, dan Rp7,1 triliun.

“Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik,” ucapnya.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,11% yoy atau 0,30% mtm, terutama didorong oleh giro yang tumbuh sebesar Rp30,1 triliun.

OJK juga terus mendorong terbentuknya tingkat suku bunga perbankan yang lebih efisien dan secara umum hingga Februari terus melanjutkan tren penurunan.

Rata-rata suku bunga kredit tertimbang dari Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) pada Februari 2022 tercatat sebesar 9,02% atau menurun dibandingkan periode sebelumnya, begitupun dengan SBDK yang menurun menjadi sebesar 8,81%.

Pada sektor IKNB, piutang perusahaan pembiayaan terpantau dalam tren meningkat, dengan nominal tercatat sebesar Rp372 triliun pada Februari 2022 terutama didorong oleh jenis pembiayaan modal kerja dan investasi dengan mayoritas sektoral mengalami pertumbuhan positif.

Namun demikian, premi asuransi umum kembali terkontraksi pada Februari 2022 sebesar 3,5% yoy setelah bulan sebelumnya terpantau positif 4,68%. Sementara itu, premi asuransi jiwa juga masih terkontraksi 22,02% yoy.

 

 

Penulis: Nanda Aria

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU