29 C
Jakarta
Kamis, 19 September, 2024

Pasar Kripto Menguat, Harga Bitcoin Paling Unggul?

JAKARTA – Kabar gembira datang dari dunia kripto, karena dalam kurun waktu 24 jam terakhir, pasar aset kripto menguat termasuk harga Bitcoin.

Kabar ini seolah menjadi ‘oase di padang pasir’.

Pasalnya, sudah beberapa pekan harga aset kripto konsisten tak mengalami peningkatan signifikan.

Justru penurunannya yang berlangsung cukup lama dan mendalam.

Bahkan, Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi terbesar mengalami penambahan hampir 1%.

Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, arus masuk bersih menunjukkan arah positif.

Harga Bitcoin Makin Kuat

Harga Bitcoin menguat di angka 2,52% ke US$56.168,69.

Sementara secara mingguan berada di zona merah 15,18%.

Jika merujuk pada Ethereum di teritori positif 0,61%.

Namun, perkembangan dalam kurun waktu sepekan justru ambruk di angka 24,7%.

Kemudian, aset kripto Solana mampu menempatkan posisinya di puncak pada angka 9,16%.

Meski sebelumnya sempat tersungkur 18,58% dalam sepekan terakhir.

Hal sama dialami Toncoin yang mampu melesat di angka 8,84%.

Jika merujuk pada 7 hari terakhir, Toncoin dalam 24 jam terakhir sempat amblas 13,76%.

Selanjutnya, CoinDesk Market Index (CMI) juga mengalami peningkatan aset digital sebesar 3,42% ke angka 2.112,96.

Dari segi open interest terapresiasi 1,11% di angka US$47,78 miliar.

CMI merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital.

Merujuk pada data coinmarketcap.com menempatkan fear & greed index menunjukkan angka 34.

Artinya, sedang dalam fase pesimis/takut.

Persaingan Pasar Industri Kripto Sedang Melemah

Perkembangan dan persaingan pasar dalam kondisi ekonomi dan industri kripto sedang melemah.

Menurut Galaxy Digital yang dikutip dari CoinTelegraph.com, volume perdagangan dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Bitcoin Spot) menunjukkan angka US$1 miliar.

Pada awal perdagangan AS pada 5 Agustus lalu, aktivitas yang “sangat tinggi” memicu kemerosotan pasar global di seluruh ruang aset digital.

Dampaknya, sentimen makro memburuk.

Hal itu juga dipicu oleh pengangguran AS yang memburuk.

Kepala riset Galaxy, Alex Thorn berharap, adanya investasi kripto melambat seiring pasar menyesuaikan diri.

Dia mengharapkan ETF tersebut mengakumulasi arus masuk seiring investor membeli penurunan.

Thorn mengungkapkan, persoalan volatilitas yang melonjak tajam disebabkan adanya pembalikan besar di seluruh aset.

“Jalur masuk fiat ke kripto, telah lemah selama berbulan-bulan,” katanya.

Untuk itu, ia menilai pemain besar tidak mungkin berinvestasi di tengah volatilitas tinggi.

Tentunya akan memengaruhi harga.

Dampak lainnya harga tidak akan mudah untuk diprediksi.

“Perlu mengurangi leverage portofolio mereka,” paparnya.

Lebih lanjut Thorn mengingatkan, agar lebih banyak pemain besar yang perlu keluar dari posisinya saat ini.

Data terbaru menunjukkan, investor institusi layaknya Blackrock dan Fidelity tetap berada di posisi semula.

Mereka tidak meninggalkan pasar meskipun sebelumnya terjadi penurunan yang sangat dalam.

Mereka memiliki penilaian tersendiri.

Mempertimbangkan nilai intrinsik fundamental Bitcoin dibandingkan dengan kondisi yang tengah terjadi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU