26.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku? Erick Thohir Bilang Begini

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah akan melakukan pembatasan pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite dan solar subsidi. 

Namun hal tersebut belum terlaksana. Terkait pembatasan pembelian kedua BBM subsidi melalui registrasi MyPertamina itu juga masih dilakukan diskusi terkait program digitalisasi di setiap SPBU.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, implementasi dari digitalisasi SPBU sendiri setidaknya membutuhkan waktu antara 2-3 bulan. 

Namun demikian, penyaluran BBM subsidi secara tepat sasaran harus segera berjalan.

“Tapi kan itu bukan pembatasan, tetapi kuota sekarang sudah disepakati dibuka. Tetapi ke depan kita harus memastikan subsidi tepat sasaran,” kata Erick saat ditemui usai acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (11/9/2022).

Menurutnya, pemerintah tidak mungkin terus memberikan subsidi BBM untuk kalangan masyarakat mampu. Oleh sebab itu, peran dari aplikasi MyPertamina sendiri sangat dibutuhkan dalam penerapan di lapangan. 

“Jadi bukan pembatasan tapi untuk memastikan subsidi tepat sasaran ke depan bukan hari ini tapi harus berlaku dari sekarang,” ungkapnya. 

Implementasi pembatasan BBM jenis Pertalite dan Solar sendiri sejatinya masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca jugaBerita Fintech Indonesia: BBM Naik Tak Pengaruhi Bisnis Fintech

Sementara perihal revisi itu, Erick menyebut pihaknya masih menunggu penugasan hasil diskusi di banyak Kementerian. Antara lain yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, hingga Kementerian Keuangan.

“Yang terpenting kalau saya mau penugasan ini tepat sasaran dan efektif itu lah kenapa seluruh penugasan di BUMN harus disepakati oleh tiga Menteri. Supaya jangan sampai kita tidak efektif dan efisiensi,” ujarnya.

Baca jugaCara Menteri Erick Permudah Nelayan Dapatkan BBM Subsidi

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebut antusiasme masyarakat dalam mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna Pertalite dan Solar cukup tinggi. 

Hal tersebut dapat dilihat dari pendaftar dari Program Subsidi Tepat Sasaran MyPertamina yang dari ke hari terus mengalami peningkatan.

“Alhamdulillah kemarin sore kita sudah mencapai 2 juta kendaraan melalui program subsidi tepat. Antusiasme masyarakat cukup tinggi,” ujar dia dalam sesi wawancara bersama CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022) lalu. 

Lebih lanjut, Irto mengatakan pembukaan pendaftaran sejatinya sudah dimulai dari bulan Juli 2022 kemarin. Rata-rata masyarakat yang mendaftarkan kendaraannya kurang lebih telah tembus 100 ribu unit kendaraan setiap harinya.

Irto juga sebelumnya terus mengingatkan kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraannya. Pertamina Patra Niaga juga saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi QR Code di beberapa titik.

Ke depan, Program Subsidi Tepat ini akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah.

“Ini adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka,” pungkasnya.

Baca jugaBerita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Merosot, Simak Pergerakan Harganya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU