25 Oktober 2024, Washington – Para pemegang saham Microsoft akan memberikan suara pada proposal untuk menilai Bitcoin (BTC) sebagai investasi perusahaan potensial pada rapat tahunan akhir tahun ini. Proposal ini diajukan oleh National Center for Public Policy Research, sebuah lembaga think tank konservatif, yang mendorong untuk “menilai manfaat dan risiko” dari menambahkan Bitcoin ke neraca perusahaan.
Namun, dewan direksi Microsoft telah mengeluarkan rekomendasi kepada para pemegang saham untuk menolak proposal tersebut. Dalam pengajuan peraturan pada 24 Oktober, dewan menyatakan bahwa mereka telah menilai Bitcoin dan aset digital lainnya, dan percaya bahwa investasi langsung dalam Bitcoin saat ini tidak sesuai untuk Microsoft.
Mengapa Microsoft Mungkin Mulai Berinvestasi di Bitcoin
“Kami percaya bahwa sumber daya perusahaan lebih baik diarahkan pada investasi yang selaras dengan strategi bisnis kami,” tulis dewan direksi. Mereka juga menyoroti risiko yang terkait dengan Bitcoin, termasuk volatilitas harga, masalah keamanan, dan kompleksitas regulasi.
Meskipun dewan direksi telah menyatakan penolakannya, hasil pemungutan suara tetap di tangan para pemegang saham. Jika proposal tersebut disetujui, akan menjadi perusahaan teknologi besar berikutnya yang berinvestasi dalam Bitcoin, mengikuti jejak Tesla dan MicroStrategy.
Keputusan ini menjadi sorotan karena menunjukkan perdebatan yang sedang berlangsung mengenai peran Bitcoin dalam strategi investasi perusahaan. Di satu sisi, Bitcoin dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, volatilitas dan risiko regulasi yang terkait dengan Bitcoin menimbulkan kekhawatiran bagi investor institusional.
Pemungutan suara pemegang saham Microsoft akan menjadi indikator penting dari sentimen investor terhadap Bitcoin dan dapat memengaruhi keputusan perusahaan lain untuk berinvestasi dalam aset kripto.
