duniafintech.com – Cina dikabarkan sedang mempertimbangkan penerapan blockchain dan AI (Artificial Intelligence) untuk cross-border financing.
Lu Lei, wakil kepala regulator Cina, Administrasi Valuta Asing Negara atau State Administration of Foreign Exchange (SAFE) mengatakan bahwa ada rencana untuk penerapan blockchain dan AI dalam cross-border financing dengan perhatian khusus pada aplikasi manajemen risiko.
Selain rencana dalam penerapan blockchain dan AI, Lei mencatat bahwa SAFE juga mempromosikan penerapan fintech dan AI pada keuangan internasional dan manajemen makro-prudensial. Upayanya dalam berinovasi sejalan dengan pernyataan Presiden Cina Xi Jinping, yang baru-baru ini mengatakan bahwa negara harus mempercepat adopsi teknologi blockchain sebagai inti dalam berinovasi.
Baca juga :
- Pentingnya Memiliki Asuransi Pribadi Selain dari Kantor, Perlu Diingat untuk Para Karyawan!
- Indodax Menggelar Festival Film Pendek Berhadiah Hingga Rp 100 Juta!
- Knøx Raih Pendanaan $8,25 Juta, Siap Luncurkan Layanan Kustodian Baru Aset Digital
- Enam Entitas Baru P2P Lending Dapat Izin Permanen dari OJK
Tidak hanya menyoroti penerapan blockchain dan AI. Dilansir dari cointelegraph, Lei kerap menyoroti pentingnya mengelola risiko:
“Kita perlu memberi perhatian khusus pada cepatnya perkembangan keuangan digital dan fintech. […] Ketika kita tidak sepenuhnya yakin ke mana arah bentuk bisnis yang baru, kita harus memperhatikan manajemen risiko. ”
Menyusul dukungan resmi Presiden Xi atas teknologi blockchain yang sebelumnya telah dijelaskan, saham A-share untuk perusahaan-perusahaan blockchain yang terdaftar di Shanghai Stock Exchange meroket. Bahkan, Bank Rakyat Cina juga pekan ini menyerukan untuk segera menerapkan aplikasi blockchain dalam keuangan digital, karena industri global menunggu peluncuran renminbi digitalnya.
Di sisi lain data, pencarian WeChat menunjukkan lonjakan yang besar dalam peminat blockchain dan Bitcoin, dengan pencarian blockchain naik dari 770.000 menjadi 9,2 juta hanya dalam dua hari. Pada waktu Bitcoin diperdagangkan di atas $ 9.400, lonjakan naik lebih dari 16% dalam seminggu, mengikuti kenaikan harga intra-day 42% pada 26 Oktober.
– Dinda Luvita –
