26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

PENERIMAAN  BITCOIN SEMAKIN MANTAP – MULAI DARI DUNIA KULINER HINGGA DUNIA SENI

duniafintech.com – Popularitas Bitcoin terkait erat dengan penerimaan masyarakat. Regulasi yang jelas untuk Bitcoin dari berbagai negara juga ikut mendorong pertumbuhan mata uang digital ini, seperti di Eropa, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, dan Filipina.

Di Indonesia sendiri regulasi Bitcoin sangat dinantikan, dan seiring ramainya Bitcoin diperbincangkan di dunia, penggunaan Bitcoin di Indonesia juga semakin meningkat. Sebagaimana data yang didapat dari Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), Digital Exchange terkemuka untuk para trader dan investor di Indonesia, di mana pelanggannya yang merupakan pengguna Bitcoin bertambah lebih dari 170.000 anggota dalam waktu 12 bulan saja pada awal Januari 2017, dari hanya melayani 80.000 pengguna aktif di pasarnya pada tahun 2016. Hal ini merupakan tanda bahwa minat masyarakat atas Bitcoin terus bergerak naik.

Peneriman Bitcoin juga merambah ke dunia kuliner dan seni. Di mana baru-baru ini salah satu restoran cepat saji di Rusia, Burger King, mulai menerima Bitcoin dalam platform pembayaran mereka. Siapa yang tidak suka makan di Burger King? Restoran makanan cepat saji yang berkantor pusat di unincorporated Miami-Dade County, Florida, Amerika Serikat ini, tidak dapat dipungkiri punya banyak penggemar. Hamburgernya begitu diminati banyak orang dari segala usia. Minat atas teknologi mata uang digital yang semakin pesat, terutama untuk Bitcoin rupanya menarik perhatian restoran cepat saji tersebut untuk menambah layanannya bagi para pelanggan mereka, yaitu dengan menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin. Hal tersebut diprediksi semakin menarik konsumen datang ke restoran itu karena pembayaran dengan Bitcoin yang bersifat cashless lebih memudahkan mereka.

Di dunia seni, Bitcoin telah pula diadopsi dengan mantap, seperti langkah yang dilakukan oleh Galeri Seni Rupa, Dadiani Fine Art Gallery, berbasis di Mayfair London, yang sekarang telah menerima Bitcoin, dan cryptocurrency lainnya untuk pembayaran tiket masuk galeri tersebut.

“Kami menggabungkan etika bisnis dunia lama dan berlatih dengan dunia teknologi baru, sistem yang ada saat ini menjadi basi dan perlu diganggu,” ucap Eleesa Dadiani yang dikutip dari cointelegraph.com. “Cryptocurrency akan menyediakan jembatan dari pasar seni rupa elitis dan sentralis ke dunia open source yang terdesentralisasi di mana akan dapat menjadi bagian dari pasar yang menggembirakan ini,” tambahnya.

Kenyataan di atas dapat dikatakan sebagai bukti dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi Bitcoin sebagai mata uang berbasis teknologi di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, dan sebagai tanda penerimaan Bitcoin oleh publik yang kian meluas. Dengan demikian, regulasi yang jelas terhadap Bitcoin atau mata uang digital lainnya di suatu  negara, mungkin saja akan turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri.

 

Written by: Sintha Rosse

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU