duniafintech.com – Penguatan Bursa saham Asia pada perdagangan saham mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang melonjak pada Kamis pekan ini. Lonjakan tersebut di tengah data inflasi AS yang menguat.
Baca juga : http://duniafintech.com/trading-saham-yang-cerdas-dengan-olymp-trade/
Indeks saham MSCI Asia Pasifik menanjak 0,4 persen. Indeks saham Australia mendaki 0,8 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melonjak 1,1 persen. Diikuti indeks saham Jepang Nikkei melompat 1,1 persen, dilansir dari liputan6.com.
Baca juga : http://duniafintech.com/pengawasan-sec-terhadap-pertumbuhan-blockchain-terkait-sekuritas/
Pergerakan wall street berimbas ke bursa saham Asia. Wall Street naik yang didorong indeks saham Dow Jones melonjak 1 persen dan indeks saham Australia pun menguat 1,34 persen.
Baca juga : http://duniafintech.com/sahamok-com-menambah-kecerdasan-anda-dalam-berinvestasi-saham/
Saham Amazon, Facebook, dan Apple yang menguat juga berkontribusi ke bursa saham AS. Indeks Harga Konsumen (IHK) naik melebihi yang diharapkan pada Januari. Hal ini juga seiring masyarakat AS membayar lebih untuk bensin.
Selain itu, akomodasi penginapan, dan perawatan kesehatan. Inflasi menguat itu juga meningkatkan spekulasi prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve.
Di pasar komoditas, harga minyak pun naik 0,35 persen ke posisi US$ 60,82 per barel usai harga minyak dunia menguat. Selain itu, dolar Amerika Serikat melemah juga menekan harga minyak dunia.
Written by : Dinda Luvita