30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Sosok Perempuan di Industri Blockchain? Ini Fakta Menariknya!

duniafintech.com – Masih dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional, redaksi DuniaFintech kali ini akan membahas tentang beberapa fakta menarik soal hubungan antara peran Perempuan dengan industri blockchain.

Seperti diketahui, blockchain merupakan paten teknologi pintar yang mampu mencatat serangkaian data transaksi tanpa otoritas tunggal. Kehadiran Perempuan dalam industri ini mampu memberi warna tersendiri. Atas hal ini, mari simak beberapa fakta menarik soal peran Perempuan di segmen blockchain.

  • Investasi Kripto Mulai Dilirik Perempuan

Desember lalu, Grayscale selaku otoritas investasi mata uang digital melaporkan hasil studinya. Tercatat, sebanyak 43% peminat investasi kripto adalah Perempuan. Selain itu, ditampilkan juga fakta bahwa separuh pekerja Binance merupakan kaum Hawa.

Temuan tersebut dinilai mengejutkan. Secara umum, teknologi dan sektor keuangan masih didominasi oleh Pria. Meski pun jumlah Perempuan terus bertambah, namun secara persentase tidak menunjukkan margin yang seimbang antara Laki-Laki dan Perempuan.

  • Sosok Perempuan Di Industri Blockchain Bertumbuh

Pada 2018 lalu, kehadiran dan peran Perempuan pada industri Blockchain masih terbilang sedikit. Bahkan dilaporkan, pada suatu pertemuan peminat blockchain dan kripto di Jepang, hanya terdapat 2 Perempuan di antara 42 peserta yang hadir.

Hal tersebut telah berubah saat ini. Seperti diketahui, mulai banyak sosok Perempuan yang hadir mewarnai industri blockchain. Beberapa nama seperti Marie Wieck dan Amber Baldet yang pernah memimpin divisi blockchain di IBM serta platform Quorum pada firma Jp Morgan Chase di Amerika Serikat.

Baca juga:

Perempuan dan Industri Blockchain

  • Influencer Perempuan di Blockchain

Blockchain sebagai teknologi paling mutakhir saat ini, memerlukan pihak-pihak yang mendukung untuk menyampaikan pengetahuan atas layanannya. Beberapa temuan cointelegraph mengatakan bahwa Perempuan juga berjasa untuk memberikan pengetahuan tentang industri blockchain.

Berlatar belakang jurnalis, kolumnis hingga seniman, nama seperti Laura Shin, Lily Katz, Kristina Lucrezia Corner dan Rachel Wolfson juga memiliki peran dalam blockchain.

  • Industri Blockchain Ramah Terhadap Perempuan

Sebagai industri berbasis teknologi, privasi serta kriminalitas merupakan hal yang melekat. Hal inilah yang mungkin menjadi persepsi umum mengapa kontribusi Perempuan di industri blockchain minim.

Lebih lanjut, proyeksi blockchain yang melahirkan mata uang digital, kerap diasosiasikan sebagai alat yang sah untuk membeli barang ilegal seperti senjata, obat-obatan terlarang dan pornografi.

Persepsi tersebut nampaknya berubah. Sejak maraknya pengenalan teknologi blockchain, Perempuan berupaya menempatkan proyeksi blockchainnya di segmen dan pasar yang sangat aksesibel untuk Perempuan lainnya. Mengenai hal ini, Tricia Martinez merupakan satu nama yang berkontribusi.

Menggagas Wala, sebuah platform berbasis blockchain yang memudahkan Perempuan di Uganda melakukan transfer sejumlah kecil uang mereka. Selain Tricia, Roya Mahboob dan Fereshteh Forough meluncurkan platform Women’s Annex untuk memberikan kesempatan Perempuan menulis blog dan mendapatkan penghasilan melalui penempatan iklan.

Kristin Boggiano selaku Co-founder Digital Asset Regulatory and Legal Alliance (DARLA) menilai kehadiran sosok Perempuan pada revolusi teknologi dan ekonomi digital sangatlah membantu.

Kristin menilai Perempuan memiliki kesempatan untuk memberi sumbangsih terhadap sekitarnya. Ia menegaskan Perempuan perlu berperan banyak dalam industri teknologi dan keuangan.

“Mengambil contoh yayasan Bill dan Melinda Gates, memberdayakan dan meningkatkan kesetaraan perempuan dalam sektor perekonomian mampu membawa dampak positif ke masyarakat,”

“Adanya teknologi blockchain mampu membuat Perempuan merasakan inklusi keuangan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan secara keseluruhan berdampak kepada kehidupan rumah tangga,”

DuniaFintech/Fauzan

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU