duniafintech.comย –ย Perkembangan dunia digital semakin melesat, terlebih di Indonesia. Hal ini berimbas pula pada perkembangan fintech kaltim yang kini disoroti.
Perkembang fintech kaltim ditandai dengan hadirnya beberapa platform fintech yang kian meramaikan pasar bisnis digital. Salah satunya PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) yang telah mencatatkanย awareness financial technology(fintech) di Kaltim dengan cukup baik. Terbukti, untuk Kalimantan, masyarakat Bumi Etam memiliki jumlah investasi terbesar.
Sejak berdiri pada akhir tahun lalu, Dari segi peminjam Akseleran berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 147,5 miliar untuk nasional. Kaltim sendiri per September sebesar Rp 5 miliar untuk 14 pinjaman. Salah satu debitur perusahaan jasa di Kaltim ada yang pinjam hingga Rp 1 miliar.
Lalu untuk dari sisi investor Kaltim juga termasuk paling tinggi. Data sampai September, investor yang menanamkan dananya di Akseleran mencapai Rp 661,3 juta. Dana yang masuk itu dari 33 orang atau investor.
Dibandingkan provinsi lain di Kalimantan, masih sangat jauh. Untuk investor, nominal dana masuk terbesar adalah Kalimantan Utara yakni, Rp 153,3 juta. Kalbar hanya Rp 95,7 juta. Kalteng Rp 49,8 juta dan Kalsel Rp 44,6 juta.
Pemahamanย fintechย di Kaltim paling baik di wilayah Kalimantan. Ketika belum melakukanย roadshowย saja, pinjaman dan investor yang masuk sudah cukup banyak atau terbanyak skala Kalimantan.
Baca juga :ย Leyou Technologies Mengumumkan Hasil Tahunan 2018
Adapun total pembiayaan yang dihasilkan melalui Akseleran tersebut, 100 persen disalurkan kepada usaha produktif untuk memperkuat posisi perseroan sebagai perusahaanย peer-to-peer lendingย (P2P Lending) yang memilikiย multiplier effectย begitu substansial terhadap kemajuan perekonomian di Bumi Etam.
Tidak hanya akseleran, perkembangan fintech Kaltim juga tampak dari laporan duniafintech.com sebelumnya dimana platfom fintechย Pinjam Gampang juga telah melebarkan sayapnya di daerahย ini.
Fintech dibentuk guna memberikan solusi bagi masyarakat. Kolaborasi antara bank dan fintech Indonesia justru mampu melebarkan jaringan layanan. Hal ini tentunya juga akan membawa pengaruh positif bagi Indonesia, khususnya bagi penetrasi produk keuangan yang relatif rendah.