JAKARTA, 22 Oktober 2024 – Beberapa perusahaan rokok global atau internasional di Kanada dikabarkan akan segera menyelesaikan litigasi senilai US$23,55 miliar atau sekitar Rp364,78 triliun, sebagai kompensasi atas dampak negatif produk rokok terhadap konsumen.
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, penyelesaian ini merupakan bagian dari rencana yang diajukan oleh mediator pengadilan, dengan keterlibatan Philip Morris International melalui anak usahanya, Rothmans, Benson & Hedges.
Meskipun demikian, pembagian jumlah penyelesaian antara unit Philip Morris, British American Tobacco, dan Japan Tobacco masih belum final.
Kasus Rokok Global
Kasus ini telah berjalan cukup lama, dimulai sejak 1998 dan mulai diproses di pengadilan pada 2012. Pada 2015, pengadilan Kanada memerintahkan anak perusahaan tersebut untuk membayar ganti rugi miliaran dolar kepada para perokok dan mantan perokok di Quebec.
Lebih dari satu juta orang yang terlibat dalam gugatan class action menuding perusahaan-perusahaan rokok tersebut bertanggung jawab atas penjualan produk berbahaya dan menyembunyikan dampak kesehatan akibat merokok.
Ketiga perusahaan ini telah berada di bawah perlindungan kebangkrutan sejak 2019.
Imperial Tobacco Canada (ITCAN), unit bisnis British American Tobacco (BAT), saat ini tengah bernegosiasi untuk penyelesaian sembari tetap melanjutkan operasinya.
Rokok Global Mau Bayar Ganti Rugi
Apabila disetujui, rencana penyelesaian ini akan mengharuskan Rothmans, Benson & Hedges, ITCAN, dan JTI-Macdonald (unit Japan Tobacco) untuk membayar sejumlah uang tunai di muka, serta melakukan pembayaran tahunan berdasarkan persentase pendapatan bersih masa depan di Kanada. Rencana ini telah diajukan ke Pengadilan Tinggi Ontario.
“Rencana ini akan menyelesaikan semua litigasi terkait tembakau di Kanada dan memberikan pembebasan penuh bagi Imperial, BAT, dan semua entitas terkait dari semua tuntutan tembakau,” ujar perwakilan ITCAN. Mereka juga menyatakan dukungan atas penyelesaian ini dan berharap kesepakatan komprehensif dapat segera dicapai.
Saham BAT di London tercatat turun lebih dari 3%.
CEO PMI, Jacek Olczak, juga menyambut baik langkah ini, menyebutnya sebagai kemajuan signifikan dalam menyelesaikan litigasi terkait produk tembakau yang sudah berlangsung lama di Kanada.