JAKARTA, duniafintech.com – Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan menerpa perusahaan startup di tahun 2022 ini. Permasalahan PHK perusahaan startup yang terbaru saat ini melakukan PHK karyawan yaitu Shopee Indonesia.
Berikut daftar perusahaan startup PHK karyawan, dirangkum oleh duniafintech.com:
1. Shopee Indonesia
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa dengan berat hati, perusahaan Shopee Indonesia harus melepas (PHK) sejumlah karyawan. Keputusan ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya.
Baca juga: Perusahaan Startup Gulung Tikar Makin Ramai, Kenapa?
Langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
2. Lummo
Perusahaan startup fintech yang dikenal dengan BukuKas melakukan PHK karyawannya. Berdasarkan sumber, sebanyak 100 karyawan telah di-PHK oleh perusahaan. Hal itu dilakukan karena situasi global yang tidak pasti sehingga berdampak terhadap akses dan sulit untuk mendapatkan modal.
3. iPrice
iPrice Group melakukan PHK pada 20 persen karyawan setelah tiga bulan perusahaan mengumumkan investasi US$5 juta. Langkah tersebut dilakukan perusahaan untuk memerlukan investasi dengan rencana jangka panjang.
4. Pahamify
Perusahaan bidang pendidikan ini harus rela berpisah (PHK) dengan beberapa karyawan, hal itu dikarenakan untuk mengoptimalkan proses bisnis perusahaan.
5. TaniHub
TaniHub harus rela menghentikan semua layanan business to consumers (B2C) akibatnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Sehingga mengakibatkan PHK bagi sejumlah pekerja TaniHub, perusahaan pun fokus menjadi pemasok bagi hotel, restpran dan kafe.
Baca juga: Dari Berbagai Bidang, Inilah Daftar Perusahaan Startup di Indonesia
6. SiCepat
Perusahaan startup melakukan PHK ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan. Secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak sebanyak 360 karyawan.
7. LinkAja
LinkAja melakukan reorganisasi perusahaan sehingga berdampak terhadap PHK sebanyak 200 karyawan. Padahal perusahaan startup tersebut merupakan perusahaan yang disokong 8 perusahaan BUMN sebagai pemegang saham LinkAja.
8. Zenius
Perusahaan startup teknologi edukasi tersebut memutuskan PHK massal, lebih dari 200 karyawan harus rela berpisah dengan perusahaan. Hal itu diakibatkan karena dampak dari kondisi makro ekonomi.
9. Mobile Premiere League
Perusahaan startup Gim harus melepas 100 karyawan. Perusahaan startup asal India Mobile Premiere League juga telah menutup operasionalnya di Indonesia, hal itu dikarenakan telah berinvestasi dalam jumlah banyak untuk operasional di Indonesia tetapi pengembaliannya pun sangat kecil dari yang diharapkan perusahaan.
10. Mamikos
Perusahaan startup yang bergerak dalam hal pencarian sewa kos hunian menyatakan adanya PHK kepada karyawan karena adanya restrukturisasi. Langkah itu dilakukan agar perusahaan menjadi lebih sehat dan sustain.
Baca juga: Perusahaan Startup Gulung Tikar Buntut PHK Massal Shopee?
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com