duniafintech.comย โ Polemik politik yang terjadi di Hong Kong masih terus berlanjut hingga hari ini. Sebagai salah satu bentuk pertahanan, banyak pebisnis yang memilih menerapkan penggunaan kripto aset seperti Bitcoin. Hal ini juga menjadi wujud demonstrasi mereka dalam menenantang campur tangan Cina di Hong Kong.ย
Salah satu ritel di pusat perbelanjaan yang berbasis di Hong Kong, Pricerite mengumumkan melalui akun Facebook mereka pada hari Senin lalu bahwa mereka akan mulai menerima Bitcoin, Ethereum dan Litecoin di semua jaringan toko mereka.
Baca juga: BRI Salurkan Rp 200 Miliar untuk Dana Pinjaman Online
Menurut Pricerite, salah satu toko mereka di pusat perbelanjaan MegaBox yang populer di daerah Teluk Hong Kong Kowloon akan mengubah pembayaran dari kripto aset ke Dolar Hing Kong (HKD) secara realtime di kasir. Hal ini akan dilakukan dengan menggunakan teknologi Lightning Network Bitcoin yang memungkinkan konversi dalam hitungan detik.
Bitcoin Cash juga menunjukkan kenaikan popularitasnya di kalangan para pendukung protes dan sedang mulai dipromosikan sebagai salah satu kripto yang akan digunakan untuk bertransaksi.
Genesis Block mengoperasikan 14 ATM mata uang kripto di seluruh Hong Kong dengan nama CoinHere untuk membantu mempermudah transaksi. Pada bulan Juli lalu, operator ATM ini mendistribusikan air yang didapat dari sumbangan internasional yang diberikan dalam bentuk Bitcoin.
Dalam botol air minum juga terdapat QR Code yang mengizinkan penerima air minum untuk memberikan donasi dalam bentuk Bitcoin Cash untuk mendanai para protestor.
Polemik Politik yang Mengganggu Perekonomian
Bukan rahasia lagi kalau setiap masalah politik sudah pasti akan mengganggu keamanan dan ketentraman secara ekonomi juga. Masuknya pasukan Cina ke perbatasan Hong Kong tampaknya membuat para demonstran yang melawan Cina semakin meradang. Hal ini terus berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Jelang Pembukaan CPNS 2019, BKN Kembangkan SI-ASN
Pada tanggal 16 Agustus lalu, para demonstran mengumumkan taktik baru yakni dengan mengambil uang mereka dari bank secara massal dan menukarkannya ke dalam Dolar Amerika. Para demonstran bahkan rela berpindah dari satu mesin ATM ke ATM lain untuk menghindari limit.
Terlepas dari kondisi politik yang memprihatinkan di Hong Kong, kripto aset berhasil membuktikan diri sebagai salah satu solusi yang cukup membantu masyarakat dalam menghadapi krisis.
-Dita Safitri-