duniafintech.com – Benin merupakan sebuah negara yang berada di Benua Afrika bagian Barat. Benin berbatasan dengan Togo di sebelah barat, Nigeria di timur dan Burkina Faso dan Nigeria di bagian utara. Meski bukan negara maju, potensi Benin diprediksi terbuka untuk dunia kripto.
Negara itu merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah panjang. Di awal pembentukannya, Benin merupakan sebuah kerajaan sampai akhirnya pada tahun 1972 terjadi sebuah kudeta oleh seorang lulusan sekolah militer Perancis bernama Mathie Kerekou. Ia merebut kekuasaan di negara itu dan memerintah selama 34 tahun. Terlepas dari masa kepimpinan dictator ini, rezim Kerekou berhasil secara damai memberikan wewenang kepada pemerintahan untuk berubah menjadi demokratis pada tahun 2006.
Baca juga: Apakah Bitcoin Diamond Jadi Saingan Bitcoin?
Keadaan Ekonomi Benin
Terlepas dari peralihan yang sukses dari kediktatoran ke demokrasi yang muncul, Benin tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia dengan penghasilan per kapita kurang dari $ 1000 dan tingkat kemampuan membaca di bawah 30%.
Bidang ekonomi didominasi oleh sektor pertanian dan tingkat pendapatan disposabel penduduknya rendah. Selain itu, infrastruktur lokal (termasuk telekomunikasi) berada dalam keadaan yang memprihatinkan, hambatan administratif dan hukum untuk UKM terlalu tinggi dan benih serta modal VC hampir tidak tersedia di negara ini.
Di sisi lainnya, populasi anak muda yang besar, pertumbuhan, tidak adanya persaingan, dan biaya yang rendah untuk menjalankan e-bisnis menyediakan ruang bagi para pendiri teknologi lokal sekaligus peluang pasar yang besar.
Cryptocurrency di Benin
Cryptocurrency bukan merupakan masalah bagi otoritas Beninese karena tingkat penetrasi internetnya sangat rendah di negara ini. Selain itu, regulator keuangan, yang diwakili oleh “Banque Centrale des États de l’Afrique de l’Ouest” (BCEAO), telah menunjukkan toleransi mereka terhadap crypto, ketika mereka tidak bereaksi terhadap keputusan Senegal untuk memperkenalkan mata uang digital nasional Blockchain mereka bernama eCFA. BCEAO memainkan peran bank sentral untuk delapan negara Afrika barat – anggota Persatuan Ekonomi dan Moneter Afrika Barat (UEMOA): Benin, Burkina Faso, Guinea-Bissau, Pantai Gading, Mali, Niger, Senegal, Togo.
Baca juga: Loyverse Ciptakan Sistem POS untuk Smartphone
Meskipun tidak ada sikap resmi yang diambil oleh pemerintah, konstitusi benin, Pasal 15 menjamin privasi semua korespondensi dan komunikasi oleh warga Benin dan ini telah ditafsirkan bahwa status Bitcoin di negara ini adalah legal.
Para pengusaha internasional pun ternyata tak menutup mata akan potensi Benin sebagai negara yang masih terus akan berkembang untuk menerima kripto dan aset digital. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Dash lewat ekspansinya ke Togo dan Benin awal Juni lalu. Langkah ini membuktikan bahwa Benin adalah negara yang menerima kehadiran kripto secara terbuka.
Written by: Dita Safitri