27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Bagaimana Potensi Bitcoin Bagi Kawula Muda Generasi Berikutnya?

duniafintech.com – Setelah jatuhnya ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008, Satoshi Nakamoto merilis white paper yang mengubah definisi uang. Buku putih berjudul “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer”. Lantas, bagaimana potensi Bitcoin bagi kawula muda generasi berikutnya?

Uang merupakan salah satu bukti kekuatan terbesar dalam sejarah umat manusia. Uang sudah berubah bentuk berkali-kali sebelum kita mengenal lembaran kertas dan logam. 

Uang logam telah menjadi alat tukar yang beredar di berbagai belahan dunia selama lebih dari puluhan abad. Evolusi mata uang berjalan dan sekarang kita telah mencetak mata uang kertas yang dikenal sebagai mata uang fiat. Awalnya, mata uang kertas didukung oleh emas. Sekali lagi beberapa politisi korup percaya bahwa mereka dapat menggunakan mata uang sebagai kekuatan dan mata uang sekarang tidak didukung oleh emas melainkan didukung oleh pemerintah.

Baca juga: Penyaluran Pinjaman Akseleran Semakin Konsisten dan Bertumbuh

Sistem digital Bitcoin tidak membutuhkan pihak ketiga untuk memproses pembayaran. Uang elektronik Peer-to-Peer yang murni memungkinkan pembayaran online untuk dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa lembaga keuangan pihak ketiga.

Bitcoin mengatasi masalah pengeluaran ganda menggunakan teknologi Blockchain yang mencatat waktu setiap transaksi. Jaringan didasarkan pada Bukti Kerja (PoW) dan tidak dapat diubah. Jika ada yang ingin mengubah catatan, ia perlu mengulangi proof-of-work (PoW) jaringan penuh yang sangat mahal dan membutuhkan waktu yang sangat lama karena tidak tersedianya sistem yang begitu kuat dengan daya komputasi tertinggi. Singkat kata, Bitcoin hadir sebagai salah satu opsi baru pengganti mata uang yang sudah ada.

Akankah Bitcoin Menjadi Uang Bagi Generasi Baru?

Semuanya dapat diretas di dunia dan Bitcoin juga, tetapi meretas Bitcoin tidak menguntungkan. Jadi, setiap peretas akan menggunakan kekuatan komputasinya untuk mendapatkan Bitcoin dengan menambang daripada menghasilkan dengan menyerang atau meretas Bitcoin (yang tidak menguntungkan).

Fakta ini membuat Bitcoin lebih aman dan terjamin dibandingkan dengan bentuk uang lain yang ada saat ini.

Biaya penambangan Bitcoin meningkat setiap tahun. Biaya penambangan tergantung pada berapa banyak komputer yang sekarang terhubung ke jaringan untuk menemukan blok hash berikutnya. Semakin banyak orang tertarik pada Bitcoin dan semakin banyak kekuatan yang didapat jaringan dan menjadi lebih tahan terhadap peretasan dan manipulasi.

Baca juga: Halving Day Akan Menaikkan Harga Bitcoin Lebih Jauh : Brian Kelly

Potensi Bitcoin Saat Ini dan Bagi Generasi Berikutnya

Seperti yang kita ketahui bersama, Bitcoin telah mengalami pasang surut selama 10 tahun eksistensinya. Kenaikan yang terjadi lagi belakangan ini adalah bukti bahwa Bitcoin masih kuat dan memiliki potensi besar dalam beberapa tahun ke depan.

Luke Martin, seorang trader sekaligus analis pasar mengatakan dalam salah satu cuitannya via Twitter:

“Apapun yang Anda lakukan, berusahalah untuk bergerak santai. Jangan lupa simpan Bitcoin Anda untuk berjaga-jaga hingga tahun 2050 nanti.” Ini merupakan salah satu prediksi bahwa untuk setidaknya 10 tahun ke depan, Bitcoin masih bisa jadi simpanan untuk anak-anak kita kelak.

Teknologi yang semakin canggih di masa depan kemungkinan akan memberikan dukungan yang semakin kuat. Ditambah regulasi yang terus diperbaiki di berbagai belahan dunia, kawula muda generasi berikutnya boleh berharap Bitcoin diprediksi akan memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi mereka kelak. Termasuk untuk transaksi mainstream sehari-hari yang hari ini hanya bisa dilakukan dengan fiat.

Jadi, sudah menyimpan berapa Bitcoin untuk diwariskan kepada generasi berikutnya?

picture: pixabay.com

-Dita Safitri-

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU