26.3 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Potensi Resesi di Negara Maju Tahun 2023

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai negara penggerak perekonomian dunia, diprediksi akan memiliki potensi resesi di tahun 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan potensi terjadinya resesi negara maju di tahun 2023 adalah karena suku bunga tinggi akan mempengaruhi kinerja ekonomi global hingga mampu terkoreksi ke bawah. Sehingga akan mampu menciptakan kondisi stagflasi, situasi pertumbuhan ekonomi yang melambat disertai dengan kenaikan harga (inflasi).

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi berpotensi mempengaruhi kinerja ekonomi global tahun 2023 dengan potensi koreksi kebawah. Sehingga dengan inflasi yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi melambat dapat menciptakan situasi stagflasi.

“Naiknya suku bunga di berbagai negara, seperti negara maju tentunya akan meningkatkan cost of fund dan memperketat likuiditas yang harus diwaspadai dengan sangat hati-hati,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Klaim Turunkan Rasio Utang 37,91 Persen

potensi resesi negara maju

Potensi Resesi Negara Maju Akibat Angka Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan saat ini tingkat inflasi di negara maju sudah mencapai double digit, padahal sebelumnya tingkat inflasi hanya single digit. Seperti Turki yang sudah mencapai 80,2 persen dan Argentina sudah mencapai 78,5 persen.

Baca juga: Jika Anggaran Subsidi BBM Nambah, Sri Mulyani: dari Mana Duitnya?

Akibat angka inflasi mengalami peningkatan memicu kebijakan moneter dengan menaikan suku bunga. Terbukti, Bank Sentral Amerika Serikat sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, artinya kenaikannya sudah mencapai 300 basis poin sejak kenaikan pertama di bulan Maret 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku situasi global tersebut bukanlah untuk menakuti-nakuti tetapi sebagai sinyal untuk melakukan beberapa antisipasi bersama dengan dikelola secara hati-hati.

“Tidak untuk membuat kita khawatir tapi untuk memberikan sense gejolak ejonomi dapat dihadapi bersama dan harus diantisipasi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE