33.6 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Prediksi Harga Emas 2021, Apakah Penurunnya Akan Tajam?

DuniaFintech.com – Meski sempat mengalami penurunan belakangan ini, harga emas terbilang cukup stabil dan sempat mengalami kenaikan yang signifikan di awal tahun 2020. Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas 2021? Mari kita bahas.

Prediksi harga emas 2021 diperkirakan akan mengalamin permintaan kuat menurun tajam pada tahun 2021. Bahkan, penurunannya diprediksi lebih tajam dibandingkan sebelum virus Corona (COVID-19) merebak. Meskipun, harga emas juga diproyeksi masih tinggi.

Dilansir dari Reuters, Refinitiv Metal Research memberikan prediksi harga emas 2021 dimana para investor akan menimbun emas untuk menjaga harga tetap tinggi.

Refinitiv mencatat, permintaan perhiasan akan turun 31% atau 1.327 ton di tahun 2020 ini, dan hanya 1.447 ton di 2021. Sementara, permintaan emas dari bank sentral juga akan turun menjadi 312 ton tahun ini, dan hanya 385 ton di tahun depan.

Baca juga:

Harga emas diprediksi sentuh angka Rp. 1.600.000

Menguatkan prediksi Refinitiv, Bank of America (BofA) pun buka suara, pihaknya telah merilis prediksi mereka terhadap pergerakan harga emas yang menyatakan bahwa harga emas mungkin akan menyentuh angka USD 3000 per troy ons atau sekitar Rp. 1.600.000 dalam jangka waktu 18 bulan kedepan.

Sebelumnya, BofA telah prediksi harga emas rata-rata untuk tahun 2021 paling tidak akan mencapai angka USD. 2.063 yang berarti hasil analisis BofA ini menunjukkan keuntungan 50% dari target yang ada sebelumnya yaitu USD 2000 / troy ons.

Di lain pihak, Analis PT Solidgold Berjangka Sunarti mengungkapkan hal yang sama. Dalam jangka panjang hingga tahun 2021, Sunarti memperkirakan harga emas akan kembali naik di atas level psikologi US$ 2.000 per ons troi.

Kenaikan ini bisa terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi dollar AS yang merupakan mata uang cadangan terkuat di dunia dan juga tingkat volatilitas pasar ekuitas yang terpantau cukup tenang.

Tahun ini, banyak investor yang menimbun emas

Di tahun ini saja, tercatat investor sudah menimbun 1.205 ton emas, atau tiga kali lipat dari jumlah pada tahun 2019, dan diprediksi meningkat menjadi 1.362 ton pada tahun 2021.

Selain itu, pembelian emas eceran dan koin akan turun hingga 6% di tahun 2020 menjadi hanya 917 ton. Namun, di 2021 akan naik 13% menjadi 1.039 ton.

Harga emas rata-rata akan berada di level US$ 1.890 per toz tahun depan. Namun, kemungkinan harga berubah masih sangat tinggi.

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE