JAKARTA, 19 Desember 2024 – Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram (kg) beras kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada awal tahun 2025. Program ini akan berlangsung selama dua bulan, yakni pada Januari dan Februari 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.
โPresiden telah menginstruksikan agar Bapanas menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 kg per keluarga penerima bantuan pangan (PBP) selama Januari dan Februari 2025,โ jelas Arief.
Bahan Pokok Strategis Bebas PPN
Arief juga menambahkan bahwa pemerintah tidak akan mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada bahan pangan strategis seperti jagung, beras, kedelai, bawang merah, bawang putih, berbagai jenis cabai, dan telur ayam. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan di tengah masyarakat.
Cadangan Beras Cukup untuk Nataru
Sebelumnya, Arief memastikan bahwa cadangan beras pemerintah mencukupi untuk menghadapi periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
โSaat ini stok beras di Bulog telah mencapai lebih dari 2 juta ton. Biasanya, pada bulan November stok hanya sekitar 800 ribu ton. Dengan jumlah ini, pemerintah siap menghadapi kebutuhan pangan hingga Februari 2025,โ ujar Arief dalam pernyataannya di kantor Bapanas, beberapa waktu lalu.
Namun, Arief juga mengingatkan bahwa stok beras ini kemungkinan akan berkurang, mengingat tingginya tingkat konsumsi selama periode Nataru. Di sisi lain, produksi beras diperkirakan menurun akibat musim hujan, yang efeknya akan semakin terasa pada Februari 2025.
Melalui program bantuan ini, pemerintah berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus memastikan ketersediaan pangan yang memadai di awal tahun mendatang.