JAKARTA, 24 Desember 2024 – Satuan Tugas (Satgas) Perumahan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memperkirakan pembangunan program 3 juta rumah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, mencapai Rp300 triliun dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Anggota Satgas Perumahan, Bonny Z. Minang, menjelaskan bahwa program ini juga akan berdampak positif pada perekonomian daerah, terutama karena 2 juta dari total rumah yang dibangun akan berlokasi di wilayah pedesaan dan pesisir.
โProgram ini diproyeksikan berkontribusi terhadap PDB sekitar Rp300 triliun,โ ungkap Bonny.
Bonny juga menambahkan bahwa program ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan hingga 1,8% pada tahun 2025. Dengan asumsi profit margin sebesar 20%, Satgas memperkirakan adanya perputaran dana hingga Rp60 triliun.
Program 3 Juta Rumah Gunakan Pendekatan Gotong Royong
Untuk merealisasikan program ini, pendekatan gotong royong menjadi kunci utama. Sebanyak 2 juta rumah yang dibangun di wilayah pedesaan dan pesisir akan dikerjakan oleh kontraktor UMKM lokal di desa.
โPembangunan 2 juta rumah di pedesaan dan pesisir wajib dikelola oleh UMKM setempat. Developer yang tergabung dalam asosiasi perumahan tidak diperkenankan ikut membangun di wilayah tersebut,โ tegas Bonny.
Program ini diharapkan tidak hanya menyediakan hunian layak bagi masyarakat, tetapi juga mampu mendorong perbaikan ekonomi di daerah-daerah tersebut.
Sebagai bagian dari upaya mempercepat implementasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyatakan akan melaksanakan Program Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung kebutuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Rencana ini, menurut Ara, telah disampaikan bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid kepada Presiden Prabowo Subianto.
โSalah satu kesepakatan antara saya dan Pak Nusron saat bertemu Presiden Prabowo adalah memperjuangkan PSN bagi masyarakat berpenghasilan rendah,โ ujar Ara.