31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Proyeksi Arus Kas, Inilah Manfaat serta Cara Menghitung dan Membuatnya

JAKARTA, duniafintech.com – Proyeksi arus kas pada dasarnya adalah hal yang penting dan harus dipahami dengan baik oleh para pengusaha.

Arus kas sendiri digunakan untuk melihat kelancaran usaha. Adapun laporan arus kas adalah sebuah perincian yang menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. 

Tentunya, ada perbedaan antara arus kas dalam keuangan usaha dan keluarga

Kalau keuangan keluarga arus kas yang dimaksud adalah cash basis, sementara pada keuangan bisnis ada cash basis dan accrual basis.

Biasanya, laporan ini meliputi jumlah kas yang diterima. Misalnya komponen yang terdapat pada laporan arus kas, yakni seperti investasi tunai dan pendapatan tunai, dan jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang proyeksi arus kas, simak yuk ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Qoala.

Baca juga: Perencanaan Keuangan Syariah: Tujuan hingga Cara Melakukannya

Proyeksi Arus Kas adalah

Proyeksi arus kas adalah perkiraan uang yang diharapkan mengalir masuk dan keluar dari bisnis milikmu, termasuk semua pendapatan dan pengeluaran yang diproyeksikan selama periode tertentu.

Sekalipun proyeksi arus kas biasanya mencakup periode 12 bulan, nyatanya kamu bisa menyesuaikan ini sesuai dengan keuangan yang ingin dilihat dengan memperpendek waktu periode perkiraan, seperti sebulan atau bahkan seminggu.

Untuk pemilik usaha kecil, biasanya memproyeksikan arus kas untuk membantu memberi gambaran yang lebih jelas tentang ke mana bisnis menuju dan bagaimana kamu dapat melakukan perbaikan di sepanjang prosesnya.

Proyeksi arus kas ini juga akan membantu menumbuhkan manajemen kas yang baik dan memberi kamu kemungkinan untuk melakukan perencanaan lebih awal, misalnya dengan memiliki proyeksi yang dapat membantumu memprediksi surplus atau kekurangan kas yang masuk sehingga kemudian kamu akan lebih siap untuk membuat keputusan strategis berdasarkan data tersebut.

Biasanya, bisnis melacak arus kas (cash in dan cash out) setiap bulan.

Penting untuk mencatat arus masuk dan keluar uang tunai dalam bulan yang akan terjadi, sejak bulan ketika kamu melakukan penjualan atau pertama kali mendapatkan tagihan.

Data apa saja yang akan didapatkan dari laporan arus kas ini? Berikut ini penjabarannya:

  1. Kas dari aktivitas operasi dapat dibandingkan dengan laba bersih perusahaan untuk menentukan kualitas laba. Jika kas dari aktivitas operasi lebih tinggi dari laba bersih maka laba dikatakan “berkualitas tinggi”
  2. Laporan ini berguna bagi investor karena dengan anggapan bahwa cash is king, memungkinkan investor untuk mengetahui arus masuk dan arus kas keluar perusahaan secara keseluruhan dan memperoleh pemahaman umum tentang kinerjanya secara keseluruhan
  3. Jika perusahaan mendanai kerugian dari operasi atau membiayai investasi dengan mengumpulkan uang (hutang atau ekuitas) maka laporan arus kas akan segera menjadi jelas

Tujuan dan Manfaat Proyeksi Arus Kas

Tujuan dari laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. 

Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga memiliki manfaat untuk investor, kreditor, dan lainnya.

Dengan adanya laporan proyeksi arus kas, kamu dapat menilai hal-hal berikut ini.

1. Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.

Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti (1) penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi, (2) arus kas bersih dari kegiatan operasi, dan (3) kenaikan atau penurunan kas, dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan, dibandingkan dengan jika menggunakan data dasar akrual.

2. Transaksi investasi dan pendanaan kas

Dengan memeriksa beberapa kegiatan perusahaan, seperti (1) kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aktiva selain dari produknya) dan (2) kegiatan pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik, dan distribusi kepada pemilik), seorang pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan baik mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama satu periode.

3. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan kewajiban

Secara sederhana, kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, utang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, dan peralatan tidak dapat dibeli.

Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan dari mana kas itu berasal. 

Adapun karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan punya kepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.

4. Keterangan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih

Angka laba bersih adalah hal yang penting, karena memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya. 

Akan tetapi, beberapa orang telah menyatakan kritik atas laba bersih menurut dasar akrual karena harus membuat estimasi untuk mendapatkan angka laba bersih sering diragukan.

Hal ini tidak akan terjadi dengan kas. Jadi, seperti digambarkan dalam cerita pembuka, para pembaca laporan keuangan akan mendapatkan manfaat dengan mengetahui penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Kemudian, mereka dapat menilai reliabilitas angka laba itu.

Komponen Arus Kas

Lazimnya, ada 3 komponen pada laporan arus kas, berikut adalah beberapa contoh komponen yang terdapat di dalamnya.

  1. Arus kas dari kegiatan operasi

Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang berasal dari kegiatan itu sendiri. 

Biasanya, transaksi ini berupa pemasukan atau pengeluaran perusahaan.

Beberapa contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah transaksi yang mencakup penerimaan uang dari konsumen, pembayaran utang, gaji karyawan, pelunasan pajak, dan lain sebagainya.

  1. Arus kas dari kegiatan investasi

Arus kas dari kegiatan investasi adakah arus kas dalam bentuk pemasukan atau pengeluaran. 

Umumnya, arus kas ini yang mempengaruhi investasi dalam aset non lancar adalah arus kas dari kegiatan investasi.

Kegiatan investasi ini adalah yang berhubungan dengan aktivitas penjualan atau pembelian dari aktiva perusahaan. 

Contohnya transaksi yang mencakup penjualan dan pembelian aset tetap seperti peralatan dan gedung.

  1. Arus kas dari kegiatan pendanaan

Biasanya arus kas dari kegiatan pendanaan ini berasal dari transaksi yang mempengaruhi utang dan ekuitas perusahaan. 

Hal ini umumnya, transaksi yang mencakup penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan utang. 

Contohnya adalah penjualan obligasi, pembayaran dividen, emisi saham, dan pelunasan kredit dari bank.

Baca juga: Komponen Manajemen Keuangan, Apa Saja? Simak Fungsinya di Sini

Cara Menghitung Proyeksi Arus Kas

Dalam membuat arus kasnya seseorang perlu mengidentifikasi sumber-sumber dana yang diterima dan masuk ke dalam kas bisnis atau usaha, jumlah dananya dalam periode tersebut, hasil yang berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. 

Terdapat dua cara untuk menghitung arus kas, yang pertama adalah dengan menggunakan rumus Kas Masuk Bersih = Earning After Tax (EAT) + Penyusutan.

Untuk diketahui, Earning After Tax (EAT) merupakan laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada satu kurun waktu atau periode tertentu. 

Laba bersih setelah pajak didapatkan dari hasil perhitungan total pendapatan atau penghasilan yang dikurangi total biaya dan pajak.

Kebutuhan cara menghitung arus kas dengan rumus pertama biasanya berlaku bagi bisnis atau usaha dibiayai dengan modal sendiri tanpa pinjaman mau utang dari pihak lain. 

Dalam hal ini, penyusutan ikut dihitung karena penyusutan tidak termasuk pengeluaran tunai dan penyusutan dapat timbul pada saat aktiva tetap dibeli.

Sementara itu, langkah kedua adalah menyusun arus kas dengan menggunakan rumus Kas Masuk Bersih = Earning after tax (EAT) + Penyusutan + Bunga (1-tax).

Rumus ini berlaku untuk bisnis atau usaha yang dibiayai dengan modal dari pinjaman pihak lain.

Setelah menghitung arus kas, maka dapat segera menentukan minimal uang, menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, menyusun perkiraan kebutuhan dana dari utang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak lain atau pihak ketiga. 

Lalu selanjutnya menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final.

 

Cara Membuat dan Contoh Proyeksi Arus Kas

Cara membuat proyeksi arus kas ini bisa dibuat dengan berpatokan pada dua sumber data, yakni, neraca periode berjalan dan sebelumnya, serta laporan laba/rugi pada periode ini.

Untuk penyajiannya pun bisa dibuat dengan dua cara, yakni direct method (langsung) dan indirect method (tidak langsung).

Perbedaan keduanya hanya terletak pada penyajian data yang berasal dari aktivitas operasi.

Pada penyajian langsung, kegiatan operasional dikelompokkan ke dalam berbagai kategori, termasuk diperinci ke dalam dua jenis arus kas yaitu, arus masuk atau keluar.

Sementara itu, pada penyajian tidak langsung, arus kas pada aktivitas operasi ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang telah ada di laporan laba rugi. 

Jadi, indirect method lebih memusatkan diri pada data yang sudah ada di neraca dan laporan laba rugi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

  1. Cara membuat proyeksi arus kas dengan metode tidak langsung

Dalam metode pembuatan laporan arus kas tidak langsung, laporan ini disusun dengan 3 (tiga) elemen.

  • Pertama, yaitu elemen kas dari kegiatan usaha yang diletakkan paling atas. Setelah itu, elemen arus kas yang berasal dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu: laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung dan neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode sebelumnya
  • Selanjutnya, kamu bisa mengumpulkan data neraca
  • Kemudian, membandingkan kedua neraca tersebut. Biasanya pada neraca terdapat kolom net change yang menggambarkan selisih antara neraca saat ini dan sebelumnya. Selisih tersebut menjelaskan:

Kelompok Aktiva

Kalau angka pada kolom Net Change positif (tidak minus), maka terjadi pengeluaran kas, sedangkan jika minus, maka terjadi penerimaan kas.

Kelompok Pasiva

Jika angka pada kolom Net Change positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan kas, dan jika minus, maka terjadi pengeluaran kas.

  • Langkah keempat, kamu sudah bisa melakukan penyusunan yang terdiri dari:
  1. Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
  2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi: Arus kas akan mengalami pertambahan biasanya dikarenakan adanya penurunan nilai aset tetap, sebaliknya arus kas berkurang karena adanya kenaikan aset tetap.
  3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan: Untuk mendapatkan nilai kegiatan pendanaan (financing activities) dapat dilakukan dengan memindahkan angka pada kolom Net Change dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas.
  4. Total Cash Activities (Total Kegiatan Kas): Total kegiatan cas didapat dari perhitungan nilai total [Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities]
  5. Cash Beginning Balance (Saldo Awal Kas): Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya
  6. Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas Seharusnya)
  7. Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataan)
  8. Variance (Selisih): Jika hasil dari perhitungan saldo kas dan saldo akhir hasilnya 0 (nol), maka telah selesai.

Proyeksi Arus Kas

  1. Cara membuat proyeksi arus kas dengan metode langsung

Sementara itu, untuk cara membuat proyeksi arus kas metode langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas atau bank.

Untuk menggunakan metode ini, kamu harus melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Contoh Proyeksi Arus Kas

Indonesia Makmur

Periode berakhir 31 Desember 2020

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas diterima dari pelanggan Rp1.500.000

Dikurangi:

Pembayaran kas untuk supplier Rp960.000

Pembayaran kas untuk beban operasi Rp350.000

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Rp99.000

Rp1.409.000

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi Rp91.000

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas dari penjualan aktiva tetap

Dikurangi:

Kas dibayar untuk pembelian aktiva tetap Rp200.000

Jumlah arus kas untuk aktivitas investasi (Rp200.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas diterima dari penjualan saham Rp100.000

Kas diterima dari penjualan investasi Rp130.000

Dikurangi:

Kas dibayar untuk dividen Rp50.000

Kas dibayar untuk bunga –

Kas dibayar untuk pelunasan utang jangka panjang –

  Rp50.000

Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan Rp190.000

Kenaikan (Penurunan) Kas Rp81.000

Kas pada awal periode Rp400.000

Kas pada akhir periode Rp481.000

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech Didorong Berkontribusi Optimal Dongkrak Literasi dan Inklusi Keuangan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU