DuniaFintech.com – Seniman Hip-hop Akon bekerja sama dengan pengembang artificial intelligence Effect membangun pusat aktivitas (hub) berbasis blockchain di Kenya. Hub tersebut direncanakan akan ditujukan untuk membuka lapangan kerja dan aktivitas pendidikan.
Sebagai salah satu seniman yang pro terhadap blockchain, Akon juga dikenal menjalankan startup bernama Akoin. Dengan menggandeng Effect AI sebagai pengembang teknologi berbasis di Belanda, pria berkebangsaan Senegal tersebut menamai proyeknya Kenyan Opportunity Hub. Ditangani perusahaan Akon Foundation, inisiatif proyek dimulai pada kuartal 4 tahun 2020, serta menjadi hub pertama di Afrika.
Kepada cointelegraph, Akon yang menyebut proyek ini ‘Akon-Effect Opportunity Hubs’ menyediakan publik Kenya akses pendidikan berbasis artificial intelligence yang dikembangkan Effect AI. Selain itu, hub ini juga menyediakan lapangan pekerjaan berbasis daring dengan sistem gaji mengacu kepada mata uang kripto. Informasi lebih lanjut mengatakan, kota Mwale akan dijadikan lokasi hub tersebut, lantaran kota tersebut juga direncanakan sebagai layanan medis berbasis teknologi.
Baca juga:
- Korea Selatan Siapkan Perdagangan Bebas Berbasis Blockchain
- Strategi Bisnis Cepat Kaya ala Bob Sadino, Modal Kecil Untung Besar
- Permudah Transaksi, Paper.id Sediakan Pembayaran via Tokopedia
Sumbangsih Akon Terhadap Blockchain
Kabar tentang hub blockchain di Kenya oleh Akon tersiar setelah Pria berusia 47 tahun menerima kontrak penghargaan senilai USD 6 juta untuk membangun mata uang kripto di Senegal. Kontrak tersebut ditujukan untuk membangun wilayah yang mendukung sepenuhnya penggunaan kripto, serta menampilkan kripto milik Akon, Akoin.
Akon berambisi untuk membangun wilayah Afrika untuk mengadopsi teknologi blockchain. Hal ini sejalan dengan rencana besar miliknya untuk melakukan revolusi kripto di wilayah tersebut. Bersamaan dengan beberapa rencana tersebut, ia ingin mengadopsi kripto miliknya menjadi token yang dapat diperjual belikan di layanan ponsel serta dijadikan mata uang utama di Afrika.
DuniaFintech/Fauzan