26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Raup Premi Hingga Rp1 Triliun, Ini Strategi yang Dilakukan Fuse Insurtech

Perusahaan asuransi berbasis teknologi, Fuse Insurtech berhasil membukukan pendapatan premi bruto (gross written premium/ GWP) lebih dari Rp1 triliun pada kuartal III-2021.

Torehan tersebut merupakan hasil dari kepercayaan lebih dari 40 perusahaan asuransi yang memilih untuk bekerja sama dengan Fuse.

Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Fuse, Andy Yeung mengatakan, potensi untuk mengembangkan insurtech masih terbuka lebar, seiring terjadinya perubahan perilaku konsumen akibat pandemi Covid-19.

“Sebagai platform teknologi yang independen, Fuse sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak perusahaan asuransi. Karena kami tidak hanya meningkatkan penjualan produk, tetapi juga mendukung perusahaan asuransi dalam memberikan pengalaman terbaik dalam berasuransi bagi partner dan juga end-customers,” katanya melalui keterangannya, Rabu (17/11).

Menurutnya, insurtech dapat menjadi katalisator dalam membangun dan memperluas akses masyarakat terhadap produk asuransi.

Andi bilang, perusahaan asuransi adalah partner kunci untuk membuat underwriter berbagai jenis produk asuransi. Fuse mengembangkan teknologi untuk mendistribusikan produk asuransi tersebut secara efektif melalui kanal-kanal distribusi.

Insurtech Dengan Bisnis Model Paling Komprehensif

Sementara itu, CEO Simas Insurtech Teguh Aria Djana menambahkan, Fuse termasuk salah satu insurtech yang memiliki bisnis model paling komprehensif untuk memasarkan produk asuransi.

Mulai dari model agent partners, asuransi mikro, financial institute, hingga business to customer (B2C) comparison. Menurutnya, Fuse bekerja dengan beragam kanal milik partner untuk mendistribusikan produk asuransi ke end-customers.

Teguh bilang, pandemi Covid-19 telah mempercepat pertumbuhan asuransi dan mengubah pola penjualan asuransi di Indonesia melalui teknologi digital. Karena itu, kerja sama dengan Fuse menjadi penting.

“Fuse merupakan kontributor yang signifikan bagi Simas Insurtech untuk perolehan premi bruto dalam kerja sama partnership. Kami sangat inovatif dalam penggunaan teknologi untuk menjalankan peran berbeda di ekosistem asuransi serta sangat cepat dalam hal eksekusi,” ujar Teguh.

Insurtech Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Teguh melanjutkan, ekosistem digital punya peran penting dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan. Di industri asuransi, ekosistem ini dibangun oleh perusahaan insurtech, yang punya beragam kanal distribusi untuk memasarkan produk asuransi.

Menurutnya, perbedaan yang diberikan perusahaannya dibandingkan perusahaan lain adalah dalam hal menghadirkan beragam kanal distribusi dan beragam produk asuransi.

Sehingga membuat Fuse punya posisi yang unik di ranah insurtech. “Itu menjadi alasan mengapa Fuse menjadi insurtech terdepan di Indonesia,” tegasnya.

Diakui Partner Asuransi Lainnya

Tak hanya diakui oleh Simas Insurtech, ekosistem Fuse juga diakui oleh Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) sebagai satu-satunya partner insurtech, yang sejak kuartal IV 2020 dilabeli Fuse sebagai partner kategori Titanium.

ABDA memanfaatkan platform teknologi Fuse untuk memasarkan produk asuransi mobil, properti dan kesehatan mereka.

Kepala Divisi Broker ABDA Nurmala Fitri Dewi

mengatakan, pihaknya meyakini bahwa optimalisasi data lewat pemanfaatan insurtech yang optimal akan semakin relevan, dan dibutuhkan oleh para pelaku usaha asuransi.

“Sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia,” ujarnya.

Dia bilang, sebagai pelopor insurtech di Indonesia, Fuse diharapkan bisa membantu memajukan industri asuransi bersama-sama.

Selain itu, Asuransi Multi Artha Guna (MAG) juga mengakui sepak terjang Fuse Pro, aplikasi yang dikembangkan Fuse sejak tahun 2017.

Aplikasi bersebut telah membuat pembelian produk serta klaim asuransi bisa dilakukan secara online, cepat dan mudah. Fuse juga membantu penjualan asuransi di kota-kota yang tidak memiliki kantor cabang MAG.

“Agresivitas dalam marketing, produk asuransi yang lengkap, tenaga pemasar atau partner berkapabilitas, serta pengembangan teknologi yang menyesuaikan penetrasi pasar, menjadi kunci keberhasilan Fuse,” ucap Wakil Presiden Direktur Asuransi MAG, Thomas Paitimusa.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU