27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Rencana Bisnis: Fungsi, Komponen, hingga Cara Membuatnya

JAKARTA, duniafintech.com – Rencana bisnis sangat penting dimiliki oleh para calon pengusaha sebelum memulai menjalankan bisnis/usaha.

Hal itu karena rencana ini akan menjadi pemandu bagi arah dan tujuan dari bisnis itu sendiri.

Dalam hal ini, pebisnis akan tahu apa saja yang mesti dicapai dan caranya mengubah hambatan menjadi tantangan.

Untuk mengetahui lebih jauh soal rencana bisnis, mulai dari fungsi, komponen, hingga cara membuatnya, simak yuk ulasannya berikut ini, seperti dinukil dari Qoala. 

Baca juga: Contoh Rencana Bisnis Pakaian, Calon Pengusaha Wajib Tahu!

Pengertian Rencana Bisnis

Rencana bisnis atau yang dalam bahasa Inggris disebut “business plan” adalah pernyataan formal tertulis yang dibuat untuk menjelaskan tujuan dibentuknya sebuah bisnis.

Rencana tersebut dapat dibuat mencakup rencana jangka pendek, menengah, dan panjang secara jelas dan detail.

Di samping itu, kamu pun mesti mencantumkan strategi bisnis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dibuat.

Selain itu, juga ada latar belakang dan organisasi yang bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan bisnis.

Namun, membuat rencana bisnis bukanlah tugas yang mudah. Pasalnya, tidak sedikit orang yang gagal dalam menyusun rencana usaha mereka.

Fungsi Rencana Bisnis

  1. Mengawali berdirinya sebuah bisnis

Fungsi pertama dari perencanaan bisnis yang matang, yakni merancang rencana dan strategi bisnis. 

Bisnis memang kompleks dan rumit dan seringnya bisnis yang baru berdiri sulit berkembang jika dijalankan tanpa konsep dan arah yang jelas.

Semakin detail rancangan sebuah bisnis, semakin membuktikan bahwa kamu memang serius dalam memulainya.

Hal itu pun membuat bisnis lebih terkonsep sehingga kamu akan lebih mudah menjalankannya meski risiko dan tantangan tidak bisa dihindari.

  1. Prioritas bisnis menjadi lebih masuk akal

Dalam pembuatan rencana bisnis, akan selalu ada hal yang muncul di benak dan kamu ingin semuanya menjadi prioritas.

Menetapkan prioritas bukanlah hal yang sepele karena kamu akan tahu langkah apa saja yang harus diambil dan hal apa yang harus didahulukan tanpa harus mengabaikan yang lainnya.

Setelah memiliki prioritas, kamu akan tahu mana yang harus didahulukan dan butuh fokus yang lebih.

Dengan adanya rencana bisnis, prioritas bisnis akan terasa lebih masuk akal.

  1. Mencari investor/sumber dana

Tidak ada bisnis yang dimulai tanpa modal, namun untuk besarnya tergantung kebutuhan dan kemampuan.

Namun, sayangnya, modal menjadi kendala sehingga tidak sedikit orang yang memutuskan untuk menunda rencana memulai bisnis.

Kalau kamu sudah memiliki rencana bisnis maka bukan tidak mungkin untuk mendapatkan dana dari sumber lain seperti investor.

Kamu dapat mengajukan proposal rencana bisnis untuk menarik orang-orang agar mau berinvestasi di bisnis yang akan kamu rintis.

Calon investor akan memiliki gambaran yang jelas perihal bisnis yang akan kamu jalankan jika rencana bisnis informatif dan mendetail.

Akan tetapi, kamu juga harus bisa meyakinkan mereka untuk bekerja sama dengan kamu.

  1. Meminimalisir risiko kegagalan

Tidak ada yang mau gagal dalam hal apapun tapi tidak ada pula yang bisa memprediksi hal tersebut.

Akan tetapi, risiko tersebut bisa kamu minimalisir dengan adanya perencanaan bisnis yang baik.

Dalam pembuatan perencanaan tersebut, kamu tentu sudah mencari tahu masalah apa yang mungkin terjadi dan risiko apa saja yang akan muncul dalam bisnis yang akan kamu tekuni.

Dengan demikian, kamu akan mencari jalan keluar atau solusi yang tepat.

Penyelesaian masalah yang kamu ambil akan mampu meminimalisir risiko kegagalan dalam bisnis.

  1. Memperkirakan masa yang akan datang

Pebisnis memang harus memiliki banyak kemampuan termasuk memperkirakan masa yang akan datang.

Ditambah lagi dengan rencana bisnis yang jelas dan terkonsep, kamu bisa membuat prediksi apa yang akan terjadi di dunia bisnis yang kamu geluti di masa mendatang.

Meski bersifat subjektif, tapi kamu bisa merealisasikan prediksi tersebut. Terlebih jika kamu selalu melakukan riset dan survei yang akan sangat membantu dalam penentuan strategi bisnis apa yang akan digunakan.

  1. Menaikkan level bisnis

Setiap bisnis punya hak untuk maju dan berkembang. Siapa yang tidak ingin naik level meski dikenal sebagai pendatang baru di dunia bisnis?

Sebagai pemilik bisnis, kamu akan memiliki gairah untuk menjalankan bisnis jika memiliki konsep jelas yang dimulai dari rencana bisnis.

Dengan demikian, semakin besar peluang untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari yang ditargetkan.

Lantaran memiliki dampak yang signifikan dan bisa menaikkan level bisnis, tidak ada lagi alasan untuk menunda pembuatan business plan.

Komponen Business Plan

  1. Ringkasan eksekutif

Pada bagian satu ini, sebagai pengusaha kamu harus mampu menyajikan bisnis baru secara ringkas dan padat serta alasan mengapa bisnis tersebut akan berhasil, padahal kamu adalah seorang pendatang baru.

Tentunya, kamu harus bisa meyakinkan para investor mengapa mereka harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendanai bisnis kamu.

Sekadar informasi, investor seringkali fokus pada bagian ini karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk membaca dokumen yang jumlahnya berlembar-lembar. 

Kalau mereka menyukai ringkasan eksekutif maka bukan tidak mungkin mereka akan tertarik untuk membaca bagian berikutnya.

Di bagian ini, kamu bisa memasukkan informasi termasuk misi, produk dan layanan, target pasar, lokasi bisnis, tim dan manajemen, serta keuangan dan rencana pertumbuhan bisnis.

  1. Pernyataan misi

Sebuah bisnis sudah seharusnya memiliki visi dan misi. Komponen selanjutnya dari perencanaan bisnis adalah pernyataan misi yang bisa membantu menjawab mengapa bisni baru hadir.

Kontennya harus dibuat seringkas mungkin agar misi dari bisnis terkesan menarik dan tidak dibuat-buat.

Di samping misi, kamu juga bisa menambahkan beberapa informasi lain termasuk tujuan jangka pendek bisnis.

  1. Tinjauan lingkungan bisnis

Setiap bisnis harus memiliki pasar dan target konsumen. Dalam komponen satu ini, kamu sebagai pengusaha bisa mendetailkan informasi dimana perusahaan kamu akan beroperasi.

Dengan kata lain, kamu harus dengan jelas memberikan informasi target pasar.

Pada umumnya, konten yang bisa kamu tambahkan dalam tinjauan lingkungan bisnis adalah:

  • Target konsumen
  • Ukuran pasar dan tren pasar saat ini
  • Tingkat pertumbuhan pasar
  • Persaingan
  • Profitabilitas pasar
  • Struktur biaya industri
  • Saluran distribusi
  • Faktor dan detail kunci sukses

Baca juga: Ide Bisnis Kebutuhan Kesehatan yang Patut Dicoba, Simak Daftarnya

  1. Tinjauan operasi bisnis

Dalam hal ini, kamu harus mampu menjabarkan tinjauan operasi bisnis dengan serinci mungkin.

Strategi dan taktik untuk mendatangkan peluang dan meminimalisir risiko juga tidak kalah penting untuk dijabarkan di sini.

Untuk menunjang kesuksesan bisnis, ada keunggulan kompetitif yang tidak boleh kamu lewatkan untuk dijelaskan di bagian satu ini.

Adapun hal-hal penting yang harus tertulis dalam tinjauan operasi bisnis ada empat, yaitu:

  • Organisasi dan manajemen
  • Produk
  • Pemasaran dan penjualan
  • Produksi dan operasi
  1. Proyeksi keuangan

Pada dasarnya, proyeksi keuangan adalah rencana keuangan atau anggaran yang digunakan untuk memperkirakan jumlah biaya yang mungkin timbul dan proyeksi pendapatan yang bisa dihasilkan di periode tertentu (biasanya 3—5 tahun ke depan). 

Detail dari perkiraan keuangan biasanya mencakup pendapatan, biaya, struktur modal target, laba, dan arus kas.

Rencana Bisnis

Cara Membuat Rencana Bisnis

  1. Ringkasan singkat

Seperti namanya, maka pastikan ringkasan yang kamu buat benar-benar singkat mengenai bisnis termasuk visi, misi, tujuan, dan target bisnis.

Di samping itu, jangan lupa untuk mencantumkan informasi seputar produk atau jasa yang akan kamu tawarkan pada konsumen tertarget yang sudah dipilih.

Sekalipun hanya sebuah ringkasan singkat, tetapi jika dibuat dengan menarik, rencana bisnis kamu akan menarik dan menjual. Jangan sampai kamu membuatnya asal jadi saja ya.

  1. Latar belakang bisnis

Apa yang melatarbelakangi kamu memilih bisnis tertentu? Berdirinya sebuah bisnis tentu bukan tanpa alasan.

Di bagian ini, kamu harus menceritakan mengapa kamu akhirnya mendirikan bisnis. 

Ceritakan juga siapa saja orang-orang yang terlibat di dalamnya termasuk pemilik saham atau pemodal, struktur organisasi, konsultan, dan orang lain yang memang terlibat di dalamnya.

  1. Analisis produksi bisnis

Analisis sangat penting dan tidak boleh dilewatkan dan itulah kenapa dalam rencana bisnis kamu juga harus tertuang analisis produksi bisnis.

Kamu dapat menjelaskan sistem operasi bisnis dari hulu sampai dengan hilir.

  1. Analisis tenaga kerja

Analisis lain yang tidak kalah penting adalah analisis tenaga kerja. Sebagai pemilik bisnis, kamu adalah orang yang paling tahu berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dilengkapi dengan data yang akurat.

Jangan hanya berfokus pada jumlah atau kuantitas saja tetapi juga pada kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis.

Pengalokasian sumber daya manusia yang tepat menjadi salah satu penentu keberhasilan bisnis yang kamu jalankan.

Sekalipun kamu punya sedikit tenaga kerja, tetapi jika sesuai dengan kebutuhan bisnis di mana mereka memiliki kemampuan yang dibutuhkan, itu akan jauh lebih baik dibandingkan memiliki banyak pekerja, tetapi tidak kompeten.

  1. Analisis pemasaran dan distribusi

Seperti apa pemasaran dan distribusi produk, tentunya harus dianalisis. Karena kamu tidak bisa sembarang berbicara tanpa data yang akurat, bukan?

Dalam hal ini, coba buat target pasar yang dibidik, trend yang sedang berkembang di pasar, dan strategi pemasaran yang tepat agar bisa mencapai target penjualan.

Tidak lupa pula proses dan strategi distribusi yang kamu pilih. Singkatnya, apa pun yang berhubungan dengan marketing dan distribusi harus ada di dalam rencana bisnis.

  1. Analisis keuangan dan pengembalian modal

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa proyeksi keuangan merupakan salah satu komponen dari business plan.

Bagaimana bisa kamu mengetahui peluang mendapatkan profit dan pengembalian modal jika tidak melakukan analisa sama sekali.

Oleh sebab itu, kamu juga harus menuangkan analisa keuangan dan pengembalian modal agar rencana bisnis terkesan berkualitas dan menarik.

Kamu harus memiliki perhitungan kapan modal bisa kembali sehingga investor tidak akan ragu untuk menanamkan modal mereka pada bisnis kamu.

  1. Rencana ekspansi dan pengembangan bisnis

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis memiliki kesempatan dan peluang untuk tumbuh pesat.

Tidak jarang pula sebuah bisnis akan melakukan ekspansi. Yang harus kamu ingat adalah investor akan menyoroti rencana ekspansi dan pengembangan usaha.

Mereka pasti ingin tahu keseriusanmu dalam mengembangkan usaha yang pada akhirnya juga menguntungkan mereka sebagai investor.

Sudah memilih strategi tepat dalam pengembangan bisnis?

  1. Analisis risiko bisnis

Setiap bisnis itu berisiko dan kamu tidak bisa menghindari kenyataan tersebut.

Namun, seorang pebisnis sejati tidak memiliki mental pecundang.

Ia tidak akan mengurungkan niatnya untuk memulai bisnis—tidak peduli sebesar dan sebanyak apa risiko bisnis yang mungkin ada.

Risiko yang bisa muncul bisa di bagian apa saja termasuk operasional, keuangan, produksi, pemasaran, dan lain sebagainya.

Dengan menganalisis risiko bisnis, kamu bisa mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dan juga mencari strategi untuk mengatasi dampak dari risiko tersebut.

Karena menjalankan sebuah bisnis adalah bersiap dengan semua tantangan yang ada, jadi pastikan kamu memiliki rencana bisnis yang dibuat sebaik dan sedemikian mungkin.

Detail dan kebenaran data adalah dua hal yang harus ada dalam setiap perencanaan sebuah bisnis baik bisnis kecil maupun besar.

Entah ingin memulai bisnis makanan, bisnis pakaian, atau bisnis lainnya, mulailah dengan memiliki tujuan dan rencana bisnis.

Proposal rencana bisnis yang menarik akan sangat menguntungkan karena berpeluang menarik para investor.

Dengan demikian, modal akan semakin cepat terkumpul dan kamu bisa memulai bisnis tanpa fokus yang terbagi.

Indikator Lainnya agar Bisnis Berjalan

  • Pahami target konsumen dan produk yang akan dijual
  • Pahami kekuatan dan kelemahan bisnis yang kemudian bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi
  • Mencari mentor bisnis agar ada orang berpengalaman dan ahli di bidangnya yang akan membantu menentukan setiap langkah dan keputusan
  • Mulai dengan hal kecil, tetapi nyata

Baca juga: Ide Bisnis Penghasilan Besar yang Patut Dicoba, Cek Rekomendasinya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU