30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Mengenal Return Saham: Jenis dan Cara Menghitung

Keuntungan investor dalam berinvestasi berasal dari return saham atau imbal balik saham. Sementara itu, investasi sendiri bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan nominal tertentu sebagai pemenuhan target keuangan seseorang, apa pun instrumen investasinya. 

Mengenal Return Saham

Imbal balik saham adalah selisih dari harga jual saham dengan harga belinya, ditambah dengan dividen yang diperoleh dari investasi saham.

Pengertian di atas juga dapat dimaknai sebagai tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal dari investasinya.

Rumus Return Saham

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Imbal balik saham = harga jual di akhir – harga beli di awal + dividen

Adapun hasil investasi saham ini memang tidak senantiasa positif sebab boleh jadi juga negatif, dalam arti rugi.

Contoh sederhana saat beli saham emiten A pada 2015 harganya Rp1.000 per lembar. Dijual pada 2020 harganya Rp2.000 per lembar. Capital gain yang diperoleh investor adalah Rp1.000 per lembar. Artinya, tingkat keuntungan yang diperoleh positif karena harga jual lebih tinggi dari harga beli.

Return negatif sebaliknya. Harga jual lebih rendah dari harga beli. Hal itu pun dapat disebut sebagai capital loss.

Jenis Imbal Balik Saham 

Selisih harga ini, dalam implementasinya di lapangan, terbagi menjadi dua jenis, yaitu realisasi dan ekspektasi.

  1. Imbal Balik Saham Realisasi

Imbal balik saham realisasi atau sering pula diistilahkan sebagai selisih harga realisasian merupakan penghitungan selisih harga dari riwayat pergerakan harga saham yang sudah terjadi, yaitu dari data historis.

Adapun tingkat keuntungan yang diperoleh dari data historis pergerakan harga saham emiten tertentu tersebut bisa digunakan sebagai dasar investor dalam menghitung selisih harga ekspektasi. 

Perhitungan selisih harga ekspektasi itu dipakai untuk menganalisis risiko pada masa yang akan datang. Tingkat keuntungan realisasi sendiri masih terbagi ke dalam beberapa perhitungan teknis, antara lain, return total, relatif return, kumulatif return, dan penyesuaian return.

Di sisi lain, rata-rata return diketahui bisa dihitung dari penghitungan aritmatika dan penghitungan geometri. 

  1. Imbal Balik Saham Ekspektasi

Selanjutnya, ada imbal saham ekspektasi atau yang sering juga disebut dengan tingkat keuntungan ekspektasian. Adapun jenis return ini merupakan imbal hasil yang belum terbukti karena memang masih dalam wujud proyeksi atau harapan.

Dalam pengertian, nilai return ekspektasian dapat terwujud dan bisa juga tidak. Para pakar memandang bahwa return ekspektasian memiliki peran penting karena menyangkut pengambilan keputusan dalam investasi ke depan.

Return ekspektasian ini dihitung dari nilai ekspektasian masa depan, return historis, dan return ekspektasian yang sudah ada. 

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keuntungan

Adapun faktor yang mempengaruhinya, antara lain, nilai selisih harga, baik positif maupun negatif, dipengaruhi oleh sejumlah risiko, yang dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor makro dan mikro.

  1. Faktor makro

Untuk diketahui, pergerakan harga saham, yang juga berdampak terhadap perolehan selisih harga, dipengaruhi oleh faktor makro, baik makroekonomi atau makro nonekonomi.

Faktor makroekonomi utamanya adalah inflasi, suku bunga bank sentral, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, harga minyak dunia, hingga indeks harga saham regional. 

Sementara itu, faktor makro nonekonomi di antaranya adalah peristiwa politik dalam negeri, peristiwa sosial, atau kejadian politik regional hingga dunia. 

  1. Faktor mikro

Faktor mikro yang berpengaruh terhadap selisih harga, diketahui berasal dari internal perusahaan. Sebagai contoh, kondisi keuangan atau nonkeuangan, informasi fundamental, hingga informasi teknikal.

Informasi fundamental dari internal perusahaan, misalnya dividen, capaian penjualan, kondisi keuangan, dan ukuran perusahaan. Untuk informasi teknikal berasal dari luar perusahaan, seperti ekonomi dan politik. 

Rumus dan Contoh Perhitungan Imbal Balik Saham

Untuk cara menghitung tingkat keuntungan dibedakan sesuai dengan jenisnya, yakni realisasi atau ekspektasi. Kedua jenis ini sudah dijelaskan di artikel di atas. Karena  itu, rumus menghitung selisih harga pun akan berbeda, yang disesuaikan dengan jenisnya. 

Rumus menghitung selisih harga lengkap yaitu:

  1. Rumus Tingkat Keuntungan Realisasi

Adapun return realisasi atau biasa juga disebut actual return adalah analisis data yang diperoleh dari perhitungan selisih harga saham individual pada periode berjalan, dengan harga saham individual pada periode sebelumnya. Perhitungan ini tanpa menyertakan dividen.

Ri,t = Pi,t – Pi,t-1

Keterangan:

  • Ri,t = imbal balik saham i pada waktu t
  • Pi,t = harga saham i pada periode t
  • Pi,t-1 = harga saham i pada periode t-1
  1. Rumus Imbal Balik Saham Ekspektasi

Diketahui, tingkat keuntungan ekspektasi digunakan sebagai proyeksi atau prediksi kondisi di masa depan.

E(Rit) = Rmt

Keterangan:

  • E(Rit) = tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t
  • Rmt = tingkat keuntungan pasar pada periode t

Manfaat Mengetahui Imbal Balik Saham bagi Investor

Bagi seorang investor, sangat penting untuk memahami arti dan cara menghitung tingkat keuntungan. Pasalnya, pada dasarnya, investasi memerlukan berbagai pertimbangan dan perhitungan. Beberapa manfaat dari mengetahui selisih harga adalah sebagai berikut:

  1. Mengukur tingkat keuntungan dari saham yang dimiliki

Investor tentu saja punya tujuan untuk mendapat keuntungan setinggi mungkin. Karena itu, dengan mengetahui selisih harga, seorang investor punya pegangan data yang valid sebagai rincian dasar atas keuntungan atau kerugian yang dialami. 

  1. Pertimbangan dan data untuk mengambil keputusan

Adapun data return saham bukan sekadar data yang didiamkan. Pasalnya, melalui selisih harga, seorang investor dapat melihat proyeksi, prediksi, atau memperhitungkan pergerakan asetnya di masa yang akan datang.

Hal itu tentu saja sangat berguna sebagai acuan dalam mengambil keputusan.  Di samping itu, data selisih harga pun dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan aksi jual-beli saham emiten tertentu.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU