27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Rumah Sakit di Batam Tandatangani Kontrak Blockchain Senilai $140 Juta

duniafintech.com – Seperti yang sudah diperkirakan banyak pihak, Blockchain akan semakin banyak merambah berbagai sektor, salah satunya adalah sektor kesehatan. Yang tidak kalah mengejutkan, kabar terbaru justru datang dari Rumah Sakit di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

Minggu lalu, tepatnya pada hari Sabtu (27/7), Rumah Sakit BP Batam bersama dengan dClinic menandatangani kontrak untuk menjalankan proyek Blockchain di Batam, Indonesia. dClinic melibatkan Deloitte & Touche Financial Advisory Services Pte Ltd untuk bertindak sebagi penasehat utama dalam proyek ini.

Baca juga: Afghanistan: Blockchain Membantu Membangun Infrastruktur Negara

Rumah Sakit di Batam : Proyek Blockhain Terbesar di Asia Tenggara

Dengan total nilai kontrak sebesar $140 juta, proyek ini konon akan menjadi proyek Blockchain terbesar untuk kawasan Asia Tenggara. Adanya proyek ini diharapkan akan memperbesar pengaruh peran Blockchain dalam dunia kesehatan, terutama untuk penyedia layanan dan juga konsumen.

Adapun yang termasuk dalam proyek tersebut adalah peresmian BMB (Batam Medical Blockchain dan juga peningkatan terhadap PHB (Private Healthcare Blockchain) di dClinic.

Rumah Sakit BP Batam bersama dClinic sebagai bagian dari proyek, secara langsung akan terlibat dalam kemitraan untuk memberikan layanan kesehatan terbaik di Batam. Program ini nantinya diharap akan berkembang dan bisa diterapkan di seluruh Batam dan tentu saja Indonesia secara menyeluruh.

Sejak adanya rencana pemerintah untuk menetapkan Batam sebagai Zona Ekonomi Medis dan Digital, kota ini dianggap sebagai lokasi unggulan yang tepat, terutama untuk penerapan teknologi Blockchain dalam pengembangan kemajuan layanan teknologi kesehatan. Dr. Sigit Riyanto sendiri selaku Direktur dari Rumah Sakit BP Batam menyebut bahwa rumah sakitnya sudah memenangkan beragam penghargaan untuk inovasi yang mereka ciptakan.

Lewat kerja sama dengan dClinic, RS BP Batam berharap bisa memperkenalkan teknologi BMB ke seluruh Batam dan Indonesia. Hal ini diharapkan bisa membawa perubahan dalam cara berkomunikasi antara pihak penyedia layanan kesehatan dengan konsumen.

Baca juga: Vivo S1, Apakah Lebih Canggih dari Seri Sebelumnya?

Dr. Edi Pambudi selaku Wakil Kementerian Keuangan dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut bahwa langkah ini merupakan cara yang jitu untuk memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi tempat pengembangan teknologi Blockchain yang bisa diterapkan di seluruh dunia.

“Perjanjian antara RS BP Batam dengan dClinic ini merupakan salah satu langkah besar untuk membuka kesempatan bagi Batam dan Indonesia untuk proyek investasi bersama Blockchain di masa mendatang,” ungkapnya.

Image by cor gaasbeek from Pixabay

-Dita Safitri-

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU