Jakarta, 13 Mei 2024 โ Rupiah memulai pekan ini dengan sedikit melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (13/5) pagi.
Menurut data Bloomberg, pada pukul 09.12 WIB, rupiah spot diperdagangkan di level Rp 16.077 per dolar AS, melemah 0,19% dibandingkan perdagangan sebelumnya yang ada di Rp 16.047 per dolar AS.
Rupiah Melemah di Awal Pekan?
Pergerakan rupiah ini sejalan dengan indeks dolar yang menguat. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia tercatat di 105,35, naik dari akhir pekan lalu yang ada di 105,30.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini antara lain:
- Penguatan dolar AS global: Dolar AS menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya karena spekulasi pasar bahwa Bank Sentral Amerika (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif untuk memerangi inflasi.
- Data ekonomi AS: Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Jumat (12/5) menunjukkan bahwa inflasi AS masih tinggi, meskipun sedikit melambat. Hal ini memperkuat spekulasi pasar tentang kenaikan suku bunga The Fed.
- Permintaan dolar AS untuk impor: Permintaan dolar AS untuk impor diperkirakan meningkat menjelang akhir bulan Mei.
Analis memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif dalam beberapa hari ke depan, dengan potensi pelemahan lebih lanjut.
“Rupiah masih berpotensi melemah dalam beberapa hari ke depan, seiring dengan penguatan dolar AS global dan meningkatnya permintaan dolar AS untuk impor,” ujar seseorang di dari Bloomberg Indonesia
Namun, Ia menambahkan bahwa rupiah masih memiliki potensi untuk menguat di jangka panjang, didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.