27.8 C
Jakarta
Minggu, 13 Oktober, 2024

90% Saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Akan di Akuisisi oleh BRI

duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Kode Emiten: BBRI) akan mengakuisisi 90% saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS) dengan nilai Rp 1,04 Triliun. BRI membeli saham perusahaan asuransi ini dari Dana Pensiun (DaPen) BRI.

Sekedar informasi, BRINS merupakan perusahaan asuransi kerugian, yakni membuat dan menutup perjanjian dari segala asuransi kerugian, termasuk pula perjanjian-perjanjian, reasuransi, terkecuali pertanggungan jiwa. Selain DaPen BRI, pemegang saham BRINS adalah Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI yang memiliki 10% saham BRINS.

Baca juga: Inilah Bagaimana Fintech Mengubah Industri Keuangan Beberapa Tahun ke Depan

Informasi dari Pihak BRI Terkait Akuisisi 90% saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur

Dalam keterbukaan informasi yang diungkapkan oleh BRI di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mengungkapkan:

“Transaksi bukan merupakan transaksi yang nilainya lebih dari 20% dari ekuitas perseroan, sehingga bukan merupakan transaksi material.”

Perlu diketahui bahwa transaksi ini termasuk dalam transaksi afiliasi karena BRI merupakan pendiri dari DaPen BRI.

Dalam sajian berita Kontan, BRI mengungkapkan bahwa penyertaan akusisi saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur atau pada lembaga keuangan non-bank merupakan bagian dari strategi pertumbuhan anorganik BRI dalam rencana bisnis tahun 2019-2021.

Salah satu pertumbuhan anorganik yang direncanakan oleh BRI adalah penyertaan pada lembaga keuangan non-bank dengan produk atau jasa yang bersifat melengkapi produk atau jasa dari BRI.

Dalam pengumuman transaksi, pihak BRI pun mengungkapkan bahwa:

“Pemilihan BRINS sebagai calon investee antara lain [ialah] BRINS memiliki growth dan return yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata asuransi umum dan perbankan.”

Selain itu, BRINS juga merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan BRI sehingga menjadi lebih mudah untuk diintegrasikan dengan budaya BRI.

Baca Juga: Surya Fajar Capital Akan Kembangkan Sektor Sekuritas dan Fintechnya

Asuransi Kendaraan Bermotor yang Tengah Lesu

Berbeda dengan BRINS, sektor pembelian motor yang masih stagnan telah membuat lesu bisnis asuransi kendaraan di Indonesia.

Salah satu bisnis asuransi yang terkena dampaknya ialah PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) pada 2018 dengan penurunan premi bruto perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut sajian berita Kontan, merujuk pada laporan keuangan perusahaan, Aswata telah mencatatkan premi bruto sebesar Rp 1,79 Triliun, atau turun sebesar 4,27% dari tahun sebelumnya yakni Rp 1,87 Triliun. Direktur Utama Aswata, Christian Wanandi membenarkan hal tersebut dengan menyatakan bahwa bisnis asuransi telah turun sekitar 6% hingga 7%.

Namun sangat disayangkan, penurunan asuransi kendaraan masih terasa di kuartal pertama tahun 2019. Di mana lini bisnis ini mengalami penurunan sebanyak 9% secara Year-on-Year (YoyY).

Demi memperbaiki kinerja perusahaan, Aswata telah menyiapkan sejumlah langkah strategis di antaranya adalah dengan lebih berfokus pada lini bisnis asuransi lain di luar asuransi kendaraan, salah satunya asuransi properti, ungkap Christian.

Image by Gerd Altmann from Pixabay

-Syofri Ardiyanto-

2 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU