JAKARTA, duniafintech.com – Saham top gainer merupakan saham incaran bagi kalangan investor. Terlebih lagi saham-saham top gainer menjadi pusat perhatian investor.
Kendati demikian, tentunya saham-saham top gainer memiliki kelebihan dan kelemahannya. Hal seperti itulah yang perlu diperhatikan oleh investor pemula sebelum berinvestasi.
Berikut ulasannya:
Apa Itu Saham Top Gainer Hari ini ?
Saham top gainer adalah saham yang mengalami kenaikan harga tertinggi di pasar saham dalam periode waktu tertentu. Saham ini biasanya menarik perhatian investor karena potensi keuntungan yang tinggi. Namun, perlu diingat bahwa kenaikan harga saham tidak selalu berarti saham tersebut memiliki nilai fundamental yang baik. Oleh karena itu, sebelum membeli saham, investor harus melakukan analisis fundamental terlebih dahulu untuk memastikan apakah saham tersebut layak dibeli.
Baca juga:ย Cara Membeli Saham Online dengan Modal Minim: Simak Yuk !
Keuntungan Investasi Saham Top Gainer
1. Potensi Keuntungan Tinggi
Saham top gainer umumnya mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu. Jika Anda berhasil mengidentifikasi saham yang memiliki kinerja yang baik, Anda dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki pertumbuhan yang lebih lambat.
2. Momentum Positif
Saham top gainer sering kali menunjukkan momentum positif yang kuat. Kenaikan harga yang cepat dan berkelanjutan dapat menarik minat investor lain dan meningkatkan permintaan saham tersebut. Ini dapat menciptakan lingkaran positif di mana kenaikan harga mendorong minat lebih lanjut dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
3. Peluang Trading yang Cepat
Saham top gainer sering menawarkan peluang trading yang cepat. Dalam jangka waktu singkat, Anda dapat membeli saham pada harga rendah dan menjualnya pada harga yang lebih tinggi. Jika Anda melakukan trading aktif dan mampu mengenali tren pergerakan harga yang cepat, Anda dapat memanfaatkan volatilitas untuk menghasilkan keuntungan.
4. Sentimen Positif
Kinerja yang baik dari saham top gainer sering kali dianggap sebagai indikator keberhasilan perusahaan. Hal ini dapat menciptakan sentimen positif di pasar, menarik minat investor institusional dan individu lainnya. Kepercayaan dan keyakinan yang tinggi terhadap saham tersebut dapat membantu mendorong harga saham lebih tinggi.
Resiko Investasi Saham Top Gainer
1. Volatilitas Harga
Saham top gainer seringkali mengalami pergerakan harga yang cepat dan volatil. Harga dapat naik secara dramatis dalam waktu singkat, tetapi juga dapat turun dengan cepat. Volatilitas ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian yang signifikan.
Baca juga:ย Cara Beli Saham Online: Simak Rekomendasi Platformnya!
2. Risiko Pasar
Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh kondisi pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial dapat berdampak signifikan terhadap harga saham. Jika kondisi pasar secara umum mengalami penurunan, bahkan saham top gainer pun dapat terpengaruh.
3. Risiko Spesifik Perusahaan
Saham top gainer mungkin berasal dari perusahaan yang beroperasi di industri yang memiliki risiko yang tinggi, seperti industri teknologi atau bioteknologi. Perusahaan-perusahaan ini dapat menghadapi risiko bisnis yang lebih tinggi, termasuk risiko kegagalan produk, persaingan yang kuat, dan perubahan regulasi.
4. Keterbatasan Informasi
Kadang-kadang saham top gainer dapat menjadi subjek spekulasi dan hype. Keterbatasan informasi yang tersedia tentang perusahaan atau faktor-faktor fundamental yang mendasari kinerja saham dapat membuat pengambilan keputusan investasi lebih sulit.
5. Likuiditas
Saham top gainer mungkin memiliki likuiditas yang rendah. Ini berarti bahwa volume perdagangan saham tersebut mungkin tidak cukup besar, sehingga sulit untuk membeli atau menjual saham dengan harga yang diinginkan.
Simulasi Setoran Dana Beli Saham Online Top Gainer
1. Harga saham
Harga saham yang ingin Anda beli akan mempengaruhi jumlah dana yang harus Anda setorkan. Misalnya, jika harga saham per lembar adalah Rp50 dan Anda ingin membeli 10 lembar, maka Anda perlu menyetorkan Rp500 (10 lembar x Rp50).
Baca juga: Cara Beli Saham Online Blue Chip: Simak Tips dan Rekomendasinya, Cuan!
2. Biaya transaksi
Platform perdagangan saham online biasanya mengenakan biaya transaksi untuk setiap pembelian saham. Biaya ini dapat berbeda antara platform-platform yang berbeda. Misalnya, jika biaya transaksi adalah Rp10 per transaksi, maka Anda harus memperhitungkan biaya ini dalam jumlah dana yang harus Anda setorkan.
3. Minimum setoran
Beberapa platform perdagangan saham online memiliki persyaratan minimum setoran. Ini adalah jumlah minimum yang harus Anda setorkan ke akun perdagangan sebelum dapat mulai membeli saham. Persyaratan minimum setoran dapat bervariasi tergantung pada platform. Sebagai contoh, platform A mungkin memiliki persyaratan minimum setoran Rp100, sementara platform B mungkin memiliki persyaratan minimum setoran Rp500.