25.6 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Mengenal Saham TOYS dan Pertumbuhannya Tahun Ini

Saham TOYS adalah salah satu saham dari PT Sunindo Adipersada, Tbk sejak tahun 1991 silam dan telah berkembang sebagai produsen mainan premium di Indonesia. TOYS memiliki pabrik di beberapa lokasi, diantaranya adalah Cileungsi, Bogor, dan Jawa Barat dan memiliki dua kategori produk utama, yaitu produk merk sendiri dan satunya lagi adalah produk Original Equipment Manufacture (OEM). 

Wabah Covid-19 menjadi pemicu turunnya kinjerja produsen mainan premium ini. Pandemi membuat jadwal produksi dan penjualan menjadi terhambat di paruh tahun pertama. Namun begitu, mereka tetap optimis dapat meraih target bisnis mereka pada tahun ini.

Hal itu terlihat dari upaya TOYS untuk tetap membuat sampel produk untuk dikirimkan ke pelanggannya. TOYS mengharapkan para pelanggan tahu bahwa bisnis perusahaan masih tetap berjalan meskipun terdampak kondisi pandemi Covid-19.

Kinerja bisnis TOYS hingga Maret 2021 diketahui mengalami penurunan secara signifikan, diperkirakan pendapatan TOYS merosot hingga 75,78% dari Rp49,78 miliar menjadi Rp12,05 miliar. Sedangkan dari sisi bottom line perusahaan ini juga harus rela menanggung kerugian sebesar Rp411,08 juta dibandingkan di periode sebelumnya pada saat yang sama tahun lalu, pada saat itu TOYS masih mendapatkan laba periode berjalan senilai Rp2,20 miliar.

Pantang menyerah dengan keadaan, TOYS berkomitmen dan berupaya untuk memperbaiki kinerja bisnisnya hingga penghujung tahun nanti dan langkah itu diambil dengan cara mempertahankan pasar ekspor yang sebelumnya telah diraih.

Tak sampai di situ, upaya TOYS untuk menggaet pelanggan terus dilakukan dengan cara menggenjot penjualan melalui pemasaran digital. Kuartal I-2021 penjualan ekspor masih menjadi sumber utama pendapatan TOYS dengan nilai sebesar Rp11,64 miliar, sedangkan penjualan lokal senilai Rp416,64 juta. 

Laba Saham Toys Tahun 2021 

Pada triwulan kedua tahun 2021, laporan keuangan PT Sunindo Adipersada, Tbk dengan kode Saham TOYS telah dipublikasikan. Laba TOYS turun dibandingkan di periode yang sama pada tahun 2020. Hal ini berkaitan dengan penjualan dan pendapatan usaha TOYS yang tengah mengalami penurunan, tetapi TOYS berhasil untuk menekan beban pokok penjualan dan pendapatannya. 

Berikut ini adalah kinerja keuangan dari laporan keuangan TOYS.

  1. Komponen laba dari penjualan dan pendapatan usaha TOYS pada bulan Juni tahun 2020 sebesar Rp73,3 miliar, sedangkan di tahun 2021 senilai Rp64,6 miliar.
  2. Beban pokok penjualan dan pendapatan periode tahun lalu sebesar Rp60,5 miliar, sedangkan tahun ini sebesar Rp58,6 miliar.
  3. Beban keuangan TOYS di tahun lalu sekitar Rp1,8 miliar, sedangkan tahun ini senilai Rp1,7 miliar.
  4. Jumlah laba bruto yang didapati pada tahun lalu sebesar Rp12,7 miliar, sedangkan tahun ini sebesar Rp6 miliar.
  5. Pada periode bulan Juni tahun 2020 laba (rugi) diketahui sebesar Rp1,7 miliar, sedangkan pada tahun 2021 senilai Rp480,2 juta.

Itulah beberapa laporan keuangan dari TOYS untuk analisis harga saham mereka ke depan.

Riwayat Kinerja TOYS

Mengenai riwayat kinerja TOYS bisa ditelusuri dari hasil laporan tahunan, analisis secara vertikal menunjukkan bahwa pendapatan dari PT Sunindo Adipersada, TBK (TOYS) pada tahun 2020 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Periode penurunan ini berakibat pada laba periode berjalan.

Berikut ini adalah sejumlah elemen CAGR (Compound Annual Growth Rate) dalam kurun waktu 2 tahun di tahun 2018-2020.

  1. Komponen pendapatan di tahun 2018-2020 mengalami penurunan hingga -4,4 persen.
  2. Laba periode berjalan senilai -90,2 persen.
  3. Jumlah aset sebesar 164,6 persen.
  4. Total ekuitas sebesar 418,7 persen.

Berdasarkan data di atas, terjadi penurunan dari saham TOYS, tetapi total aset dan ekuitas dari TOYS mengalami pertumbuhan.

Kesimpulan

Merujuk pada maret 2021, dapat disimpulkan bahwa harga saham TOYS dengan kondisi saat ini adalah:

  • Pembukaan harga di Rp344
  • Penutupan harga sebelumnya berada di angka Rp344
  • Penawaran harga (offer) di harga Rp340
  • Harga Bid saat itu senilai Rp338
  • Harga terendah di angka Rp338
  • Harga tertingginya berada di angka Rp350
  • Kapasitas ruang (Volume) 3.241.800 saham
  • Nilai transaksi saham sebesar Rp1.115.667.400
  • Ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu (frekuensi) sebanyak 488 kali
  • EPS (Earning Per Share) Rp9
  • PE Ratio (rasio harga saham perusahaan terhadap pendapatan per saham perusahaan) sebanyak 23 kali

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU