26.3 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Sejumlah Perusahaan Lirik Prospek Bisnis saat Investasi di GoTo

JAKARTA, duniafintech.com – Pengamat pasar modal Reza Priyambada menilai sejumlah perusahaan melihat prospek bisnis dan potensi kolaborasi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) saat melakukan investasi di perusahaan tersebut.

Menurut Reza, prospek bisnis investasi yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan terhadap GoTo, kiranya perlu dipisahkan antara investasi dalam bentuk penyertaan terhadap bisnis dan investasi dalam bentuk non bisnis.

Investasi yang terkait dengan bisnis bisa diilustrasikan seseorang ikut berinvestasi dalam bisnis perusahaan tersebut. 

Baca juga: Tidak Setuju Aturan JHT, Hotman Paris: Ibu Menteri, Kapan Kita Debat?

Artinya, dia tidak terlalu melihat apakah harga saham di pasar naik atau turun. Hal itu seperti dilakukan Telkom, di mana melihat potensi masa depan dan kolaborasi untuk meningkatkan nilai perusahaan.

“Yang penting, perusahaan yang dipilih untuk investasikan masih berjalan dan terus mengembangkan bisnisnya. Concern-nya ialah kepada kelangsungan bisnis dan pengembangan maupun ekspansi bisnis yang dilakukan,” ujar Reza, melansir Antara, Minggu (22/5/2022). 

Sementara itu jika investasi non bisnis, lebih melihat ke imbal hasil atau return jangka pendek yang bisa diambil alias ada target return yang hendak dicapai. 

Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan

Alhasil, sebuah perusahaan atau seseorang yang berinvestasi tidak perlu tahu bagaimana bisnis yang dijalankan atau bagaimana cara mereka untuk mengembangkan maupun ekspansi bisnis.

“Yang diperhatikan ialah apakah saham tersebut naik atau turun karena berpengaruh pada hasil investasinya,” kata Reza.

Perusahaan yang berinvestasi di GoTo bukan melihat kenaikan harga saham dalam jangka pendek tapi bisnis jangka panjangnya.

Seperti investasi yang dilakukan Telkom di GoTo yang dinilai lebih terkait dengan potensi di masa depan yang mengedepankan sisi kolaborasi yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak. Harapannya sama-sama mengerek kinerja dan memberi manfaat luas kepada masyarakat.

“Dengan melihat gaya investasi yang mereka lakukan, seperti Telkom, saya melihatnya lebih memperhatikan going concern dari bisnis yang dilakukan dan bagaimana ekosistem bisnis mereka bisa bertumbuh. Dan orientasi mereka tentunya ialah jangka panjang, bukan hitungan harian atau mingguan,” ujar Reza.

Baca juga: Serba-serbi Rencana Bisnis Makanan: Isi dan Contoh hingga Cara Membuatnya

Oleh karena itu, perusahaan yang berinvestasi di perusahaan lain, biasanya lebih memiliki horison jangka panjang. Seperti terbukanya peluang pengembangan bisnis yang bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan baru sekaligus juga menaikkan nilai perusahaan di masa depan.

Kinerja harga saham GOTO setelah melantai di bursa masih dinamis naik dan turun di bawah harga IPO. Sehingga untuk sementara waktu, nilai investasi sejumlah perusahaan di GoTo ikut terpengaruh, seperti yang dialami PT Telkom dan juga Astra.

Namun, jika melirik pergerakan saham GOTO hingga hari ini, maka GOTO termasuk saham yang sangat atraktif. Tercatat pada Jumat (20/5) kemarin ditutup pada angka Rp304 per saham, naik dibanding pembukaan pagi Rp280 per saham. 

Jika tren tersebut mampu bertahan dan terus naik, maka prospek cuan pun kembali muncul.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU