32.5 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Sepak Terjang Lion Air Dalam Dunia Penerbangan, Bangga atau Prihatin?

JAKARTA, duniafintech.com – Sepak terjang Lion Air kini menjadi sorotan terkait kejadian pada rabu kemarin, dengan rute Palembang Jakarta.

Dunia penerbangan sering menjadi pusat perhatian bagi masyarakat dikarenakan salah satu transportasi paling canggih dan tentunya sangat riskan terhadap keselamatan penumpang.

Baru-baru ini maskapai Lion Air kembali menjadi pusat perhatian masyarakat, lantaran maskapai Lion dengan nomor penerbangan JT-330 tujuan Palembang tersebut harus putar balik ke Bandara Soekarno dikarenakan adanya gangguan mesin, kemarin Rabu.

Baca juga: Airlangga Optimis Nilai Ekonomi Digital Tembus Rp1.773 Triliun di 2025

Lantas bagaimana sepak terjang maskapai Lion Air di dunia penerbangan?

Lion Air Cetak Rekor Pembelian 230 Pesawat

Perusahaan maskapai besutan Rusdi Kirana mencetak rekor dunia penerbangan internasional di tahun 2011 dan 2013 dengan melakukan pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$24 miliar yang disaksikan langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande.

Selain itu, Lion Air juga melakukan rekor pembelian dengan Boeing dengan melakukan pembelian 230 pesawat jenis Boeing 737 dengan senilai US$22,4 miliar di depan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

Lion Air Cetak Rekor Maskapai Paling Sering Jatuh

Berdasarkan data KNKT, Lion Air merupakan maskapai yang paling sering jatuh, sebanyak tiga kali dalam 20 tahun terakhir. Insiden pertama terjadi pada 14 Januari 2022 dengan Boeing 737-200 PK-LID. Insiden tersebut terbang dari Pekanbaru ke Batam. Saat terbang lepas landas, mesin pesawat mendadak tidak bekerja, sehingga pesawat terjatuh dan keluar dari landasan pacu. Dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa

Insiden kedua terjadi pada 13 April 2013 dengan Boeing 737-800NG, insiden ini posisi maskapai jatuh di perairan Bali. Pesawat tersebut jatuh saat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai, peristiwa tersebut disebabkan karena cuaca buruk sehingga mengakibatkan pilot gagal mengidentifikasi lokasi landasan pacu. Insiden ini tidak ada korban jiwa.

Insiden ketiga pesawat Lion Air PK-LQP jenis Boeing 737-8 (MAX) berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang. Insiden tersebut mengakibatkan pesawat hilang kontak dan jatuh di perairan Karawang. Dalam peristiwa tersebut menelan 189 korban jiwa.

Baca juga: Airlangga Hartanto Ungkap Penyaluran Pembiayaan Fintech Nyaris Samai KUR

Lion Air Maskapai Paling Banyak Rekor Insiden Kecelakaan

Selain kecelakaan yang dialami oleh Lion Air, ternyata maskapai berlogo Singa Merah ini juga sering mengalami insiden sejak tahun 2009 hingg 2018. Terhitung sejak masa dekade, Lion Air mengalami insiden lebih dari 10 kali.

Tahun 2009

23 Februari 2009, Pesawat Lion Air dari Bandara Polonia, Medan dengan tujuan Batam mengalami kerusakan selama di udara, sehingga roda pesawat tidak bisa dikeluarkan. Akibatnya Pesawat harus mendarat darurat di Bandara Udara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

9 Maret 2009, Pesawat Lion Air dari Makassar, Sulawesi Selatan tergelincir keluar landasa di Bandara Soekarno Hatta karena hujan deras.

27 Juni 2009, Pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Mataram tergelincir saat mendaran di Bandara Udara Selaparang, Mataram. Peristiwa tersebut disebabkan pilot lupa arah, seharusnya mendaratkan pesawat di runway 09.

13 Desember 2009, Pesawat Lion Air tergelincir saat mendarat di Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II. Roda pesawat sempat keluar landsaan dan mesin mendadak mati, sehingga posisi pesawat mengganggu jalur pendaratan.

Tahun 2010

3 November 2010, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pontianak tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak. Peristiwa tersebut disebabkan pendaratan pesawat melebihi landasan pacu.

Tahun 2011

14 Februari 2011, Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II.

15 Februari 2011, Pesawat Lion Air rute Medan-Pekanbaru kembali tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim II, seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara.

23 Oktober 2011, Pesawat Lion Air tergelincir 15 meter hingga menyentuh ujung landasarn pacu Bandara Sepinggan. Kondisi roda pesawat tergelincir hingga kedua roda pesawat terperosok

Tahun 2012

30 Desember 2012, Pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak. Saat itu, dalam kondisi cuaca hujan sehingga menyebabkan roda sebelah kanan pesawat amblas.

Tahun 2013

13 April 2013, Pesawat Lion Air gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Saat itu posisi pesawat keluar dari landasan pacu.

Tahun 2015

9 Oktober 2015, Pesawat Lion Air rute Makassar-Jakarta harus gagal terbang karena mengalami permasalahan mesin. Akibatnya para penumpang harus diberangkatkan dengan pesawat lain.

20 Desember 2015, Pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Makassar harus terpaksa mendarat di Surabaya karena temperatur udara di kabin terlalu dingin sehingga sehingga membuat air membeku dan lantai di pesawat muncul bunga-bunga es.

Tahun 2016

5 Januari 2016, Pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Pekanbaru harus mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam karena mengalami kerusakan sayap

20 Februari 2016, Pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Juanda karena saat itu cuaca dalam kondisi hujan

Tahun 2018

1 April 2018, Pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Jambi mengalami dekompresi kabin atau tekanan udara berkurang saat mengudara sehingga penumang harus menggunakan selang oksigen. Akibat insiden tersebut, pesawat mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

29 April 2018, Pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Udara Djalaluddin Gorontalo karena cuaca hujan.

Baca jugaRobot “Trading” Millionaire Prime Dipolisikan, Ratusan Korban Rugi Rp30,6 M

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE