27.9 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Pemerintah Siapkan Dana BLT Antisipasi Kenaikan Harga BBM Subsidi?

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah akan memberikan bantalan perlindungan sosial (dana BLT) dan menjaga daya beli masyarakat ketika nantinya kenaikan harga BBM subsidi sudah diterapkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah akan memberikan tiga jenis tambahan bantalan sosial. Pertama, yaitu BLT untuk antisipasi kenaikan harga BBM subsidi, yang akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat. Menurutnya bantuan ini akan dibayarkan 2 kali dari Kementerian Sosial sebesar Rp300 ribu.

“Bantuan ini akan dibayar pada minggu ini, dan kedua diberikan menjelang Desember. BLT ini akan didistribusikan melalui kantor PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Kedua, Sri Mulyani menjelaskan bantuan subsidi upah kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan. Masing-masing pekerja akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600 ribu dan dibayarkan sekali dari Kementerian Tenaga Kerja. Ketiga, Sri Mulyani menambahkan Presiden Joko Widodo meminta daerah agar menggunakan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) untuk membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, bahkan nelayan, serta memberikan perlindungan sosial tambahan.

Sri Mulyani mencatat secara keseluruhan total anggaran untuk ketiga bantuan sosial tersebut adalah sebesar Rp24,17 triliun. Terdiri dari Rp12,4 triliun untuk BLT, subsidi upah sebesar Rp9,6 triliun dan DTU sebesar Rp2,17 untuk bantuan sektor transportasi dan perlindungan sosial tambahan.

“Semoga berbagai bantalan sosial ini akan melindungi daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga global dan juga mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan kuota BBM subsidi jenis solar akan habis di bulan Oktober dan BBM subsidi jenis pertalite akan habis di bulan September 2022.

Baca juga: Ini Harga Asli BBM Subsidi Jika Tak Dapat Subsidi dari Pemerintah

Sri Mulyani mengungkapkan terhitung per bulan Juli, penggunaan BBM jenis solar sudah habis sebanyak 9,88 juta, sedangkan untuk kuota yang ditetapkan oleh pemerintah hanya sebanyak 15,1 juta Kilo Liter. Menurutnya dengan penggunaan sebanyak 9,88 juta, diperikirakan di bulan Oktober.

“Kalau mengikuti trend, bulan Oktober sudah habis kuotanya. Mengingat Januari sampai Juli dengan ekonomi kita tumbuh tinggi,” kata Sri Mulyani.

Sedangkan untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite, dia mengungkapkan penggunaannya sudah mencapai 16,84 juta KL. Sedangkan untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite, pemerintah menetapkan sebesar 23 juta KL. Sri Mulyani memperkirakan BBM subsidi jenis Pertalite akan habis di bulan September.

“Tiap bulan habis 2,4 juta KL habis. Jadi akhir September akan habis untuk Pertalite,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Jika Anggaran Subsidi BBM Nambah, Sri Mulyani: dari Mana Duitnya?

Kendati demikian, Sri Mulyani menyayangkan penggunaan BBM subsidi sebagian besar digunakan oleh orang kaya. Untuk jenis solar sering digunakan oleh empat kelas rumah tertinggi.

Sri Mulyani mencatat orang kaya menikmati jenis BBM subsidi Pertalite sebesar 86 persen atau setara dengan Rp80 triliun. Sedangkan untuk jenis solar, orang kaya menikmati 89 persen atau setara dengan Rp127 triliun.

“Itu yang menikmati dunia usaha dan orang kaya,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Secara Kelembagaan, Wacana Kenaikan Harga BBM Belum Dapat Restu DPR

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE