27.8 C
Jakarta
Minggu, 13 Oktober, 2024

Simulasi KPR BTN: Jenis-Jenis dan Cara Pengajuannya 2021

KPR BTN menjadi salah satu cara untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki hunian. Kredit Pemilikan Rumah ini diketahui dapat membantu mereka yang ingin memiliki rumah dengan biaya yang bisa dicicil. Hal itu karena sistem kredit bakal sangat membantu apabila seseorang belum memiliki uang cash untuk membayar seluruh harga rumah.

Di kalangan masyarakat Indonesia, penggunaan KPR BTN ini begitu populer. Penyebabnya adalah banyaknya jenis Kredit Pemilikan Rumah BTN yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk memutuskan jenis rumah yang akan dibeli sesuai dengan kemampuan dan bisa melakukan perencanaan lebih matang, simak penjabarannya di bawah ini.

Apa Itu KPR BTN?

Kredit Pemilikan Rumah BTN adalah salah satu program resmi atau official dari pemerintah untuk masyarakat. Tujuan program ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa memiliki hunian, dari golongan bawah sampai golongan menengah. Kesuksesannya membuat program ini tidak lagi hanya terbatas untuk masyarakat golongan menengah ke bawah saja, tetapi juga sudah menyasar golongan menengah hingga atas, baik itu masyarakat yang ingin memiliki aset berupa rumah atau hunian cadangan maupun dengan kepentingan lain.

Dalam hal ini, memang tidak dapat diragukan lagi bahwa investasi properti akan membawa keuntungan yang menjanjikan di masa yang akan datang.

Suku Bunga KPR BTN yang Berlaku

Besaran suku bunga Kredit Pemilikan Rumah BTN yang berlaku pada 2021 apabila dilihat dari website resmi milik Bank Tabungan Negara (BTN) saat ini terbagi ke dalam dua jenis, yakni suku bunga tetap dan suku bunga mengambang. Suku bunga floating KPR BTN tahun lalu diketahui tidak jauh berbeda dengan suku bunga floating KPR BTN 2021.

Adapun besaran suku bunga tetap dan suku bunga mengambang KPR BTN 2021, yaitu antara 8 hingga 11 persen. Selain itu, ada dua jenis bunga Kredit Pemilikan Rumah BTN yang memiliki sifat tetap (fix price) dan berlaku selama 2 tahun, yakni sebesar 8,88 persen. Adapun suku bunga ini berlaku bagi plafon yang memiliki rentang nilai sebesar Rp250 juta hingga senilai Rp1,5 miliar.

Jenis-jenis KPR BTN

Setiap jenis KPR BTN tentu saja memiliki perbedaan di antara yang satu dengan lainnya serta keunggulan dan kekurangan yang juga dapat dipertimbangkan. Jenis-jenis KPR BTN, yakni:

1. KPR BP2BT (Kredit Kepemilikan Rumah–Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan).

Jenis KPR BTN ini adalah program yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki rumah dengan basis tabungan. Terkait peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah berdasarkan dari ketetapan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Program ini secara spesifik ditunjukan dan diperuntukkan bagi masyarakat dengan penghasilan rendah atau masyarakat golongan ekonomi kelas bawah, dengan tujuan agar masyarakat golongan itu bisa punya rumah sebagai hunian yang layak untuk ditempati.

2. KPR BTN Subsidi

Berikutnya ada Kredit Pemilikan Rumah BTN subsidi. Sebagaimana namanya, “subsidi”, jenis KPR bank BTN ini memang diarahkan untuk masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. Masyarakat itu dengan demikian bisa mempunyai hunian dengan mengandalkan cicilan yang ringan dan suku bunga yang rendah. Adapun jenis KPR BTN Subsidi ini pun ditujukan kepada masyarakat yang ingin memiliki rumah sejahtera jenis tapak atau rumah sejahtera susun.

Bagi mereka yang ingin bisa memiliki rumah dengan mengandalkan KPR BTN Subsidi ini hanya perlu menyiapkan uang muka pembayaran mulai dari 1 persen. Sebagaimana diketahui, biasanya uang muka yang diperlukan untuk KPR rumah sebesar 20 persen. Untuk suku bunganya sendiri hanya dibebankan sebesar 5 persen. Di samping itu, akan ada subsidi bagi masyarakat yang membeli rumah tapak, yakni berupa bantuan pembayaran uang muka sebesar 4 juta rupiah dari pemerintah.

3. KPR BTN Mikro

Jenis KPR BTN selanjutnya, yakni Kredit Pemilikan Rumah BTN Mikro, yang ditujukan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal dan memiliki penghasilan yang rendah. Untuk besaran penghasilan masyarakat yang bisa memiliki KPR BTN Mikro adalah Rp1,8 juta sampai Rp2,8 juta. Di samping tersedia bantuan untuk pembelian rumah, pada KPR BTN ini juga tersedia bantuan bagi renovasi dan sertifikasi rumah dengan besaran biaya yang terjangkau.

Untuk renovasi, misalnya, DP atau uang muka yang diwajibkan hanya sebesar 10 persen. Jenis Kredit Pemilikan Rumah BTN Mikro ini pun diketahui dapat digunakan untuk membantu mereka yang membangun rumah di atas tanah yang sudah menjadi hak miliknya.

4. KPR BTN Platinum

KPR BTN yang satu ini merupakan jenis KPR yang cukup populer untuk dipilih dan bisa digunakan apabila ingin memiliki rumah yang dibeli baik ketimbang yang disediakan oleh pihak developer (pengembang) atau bukan pengembang (non developer). Di samping itu, dengan jenis KPR ini juga bisa membeli rumah dari perorangan.

Saat ini, pihak Bank BTN sudah bekerja sama dengan berbagai developer di berbagai kota sehingga memudahkan siapa saja untuk mendapatkan rumah dengan metode pembayaran KPR. Jenis rumah yang bisa dibeli dengan KPR Platinum, yakni rumah baru ataupun rumah second, baik rumah siap huni maupun rumah belum jadi. Di sisi lain, juga bisa untuk rumah yang memiliki status take over dari bank lain.

Di samping itu, calon pembeli pun memiliki kesempatan untuk memperoleh pinjaman yang punya jangka waktu hingga 25 tahun. Adapun keunggulan dari Kredit Pemilikan Rumah BTN adalah terdapat suku bunga promosi yang besarannya sekitar 8,88 persen.

5. Kredit Pemilikan Apartemen

Ini merupakan jenis Kredit Pemilikan Rumah BTN yang sangat direkomendasikan bagi kalangan milenial. Saat ini, tren pembelian apartemen diketahui cukup baik sehingga jenis kredit ini mendapat sambutan yang hangat. Memiliki KPA ini akan membuat proses pembelian apartemen akan menjadi lebih mudah dan bakal menjadi lebih efisien dalam mengatur alur keuangan dan pembayaran.

Untuk tenor yang ditawarkannya sekitar 5 hingga 20 tahun. Melalui kredit ini, calon pembeli dapat memiliki apartemen baru ataupun bekas. Keunggulan lainnya adalah kesempatan untuk mendapatkan berbagai layanan asuransi tambahan, misalnya asuransi kebakaran dan asuransi jiwa sepanjang masa cicilan kredit.

6. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN

Berikutnya adalah Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN. Program ini bisa dipakai untuk mempermudah dalam membeli berbagai kebutuhan rumah atau tempat tinggal lain, seperti apartemen dan rukan. Ada beberapa keunggulan dari KAR BTN ini, yakni suku bunganya yang kompetitif, jaminan perlindungan asuransi jiwa ketika kredit berlangsung, dan asuransi kebakaran.

Syarat pengajuan KPR BTN ini, antara lain, WNI dengan usia minimal 21 tahun atau paling tidak telah menikah, memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap minimal 1 tahun, dan memiliki NPWP.

7. Kredit Ringan BTN

Jenis selanjutnya, yakni Kredit Ringan BTN. Adapun program ini adalah program kredit rumah dengan cicilan yang ringan tanpa agunan dan hanya perlu mengajukan SK Pegawai. Di antara keunggulannya adalah jangka waktunya yang fleksibel, yakni selama 5 tahun.

Di samping itu, calon pembeli juga dapat memperoleh cicilan yang lebih ringan apabila sistem gajinya menggunakan fasilitas BTN Payroll. Mengajukan Kredit ringan BTN memiliki syarat yang cukup mudah, yaitu harus berusia minimal 21 tahun, berstatus WNI, dan sudah bekerja minimal 1 tahun.

8. Kredit Bangun Rumah

Ini juga merupakan salah satu jenis KPR BTN, yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan dana saat sedang membangun rumah. Karena rumah menjadi salah satu kebutuhan dasar, jenis kredit ini cukup banyak peminatnya. Cara mengajukan KBR ini, yaitu harus memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap sehingga pihak debitur tidak khawatir dengan keberlangsungan pembayaran ke depannya. Kemudian, harus perlu memenuhi syarat-syarat dasar untuk mengajukan kredit, antara lain, WNI dan berusia minimal 21 tahun.

Syarat KPR BTN

Syarat pengajuan Kredit Pemilikan Rumah BTN secara lengkap adalah sebagai berikut:

  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Berusia minimum 21 tahun atau sudah menikah.
  • Tidak berusia lebih dari 65 tahun.
  • Memiliki pekerjaan tetap, yang dibuktikan dengan slip gaji atau keterangan usaha.
  • Sudah bekerja minimal 1 tahun.
  • Wajib menutup asuransi jiwa ataupun kebakaran dengan syarat Banker’s Clause.
  • Menandatangani perjanjian kredit dan Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT).
  • Memiliki rekening tabungan BNI untuk melakukan pembayaran angsuran secara autodebet

Di samping itu, calon pembeli pun harus melengkapi dokumen yang diminta, bergantung jenis KPR yang diajukan. Dokumen yang diperlukan dalam pengajuan KPR BTN secara umum, yakni:

  • KTP atau Kartu Tanda Penduduk suami istri (jika telah menikah).
  • Fotokopi Kartu Keluarga.
  • Fotokopi Surat Nikah/Cerai.
  • Fotokopi NPWP/SPT Tahunan.
  • Fotokopi SK pegawai tetap.
  • Asli slip gaji pegawai.
  • Fotokopi Surat Keterangan Usaha.
  • Fotokopi SIUP dan TDP.
  • Data Keuangan Perusahaan.
  • Fotokopi Rekening Koran.
  • Pas foto suami istri.

Cara Pengajuan KPR BTN

Untuk pengajuan aplikasi KPR BTN, ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Kunjungi kantor cabang BTN terdekat lalu ajukan permohonan kredit.
  • Isi formulir aplikasi permohonan dengan lengkap sesuai data.
  • Lengkapi seluruh dokumen yang diminta lalu serahkan pada petugas kredit.
  • Apabila pengajuan atau aplikasi telah disetujui, siapkan biaya administrasi serta pra realisasi. Untuk besarannya, bergantung dari jenis KPR yang diambil.
  • Penandatangan akad jual beli serta perjanjian kredit

Biaya-biaya KPR BTN

Biaya-biaya Kredit Pemilikan Rumah BTN per tahunnya biasanya tidak jauh berbeda. Sejumlah biaya Kredit Pemilikan Rumah BTN, di antaranya biaya appraisal internal Rp1 juta, biaya provisi 0,5% dari keseluruhan total besaran pinjaman, biaya asuransi, dan biaya notaris sebesar 4,25%. Untuk biaya administrasinya sebesar Rp0 alias gratis.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU