26.1 C
Jakarta
Senin, 2 Desember, 2024

Somalia Mengikuti Perkembangan Bitcoin dan Blockchain

duniafintech.com – Somalia adalah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Berbatasan dengan Ethiopia di barat, Djibouti di barat laut, Teluk Aden di utara, Selat Guardafui dan Samudra Hindia di timur, dan Kenya di barat daya. Negara ini dipisahkan dengan Soqotra oleh Guardafui Channel di timur laut.

Somalia diklasifikasikan oleh PBB sebagai negara yang paling tidak berkembang. Meskipun mengalami dua dekade perang saudara, negara ini berhasil mempertahankan ekonomi informal mereka, terutama dalam sektor peternakan, pengiriman uang dari dan ke luar negeri, dan telekomunikasi.

Baca juga: Pembaruan Layout di Tokenomy Exchange

Perkembangan Kripto Aset di Somalia

Penduduk negara ini bisa melakukan trading kripto aset dengan menggunakan shilling, fiat setempat. Beberapa platform pertukaran yang membuka jasa di Somalia antara lain Localbitcoins.com. Tidak ada peraturan khusus yang dibuat pemerintah Somalia untuk meregulasi Bitcoin dkk hingga saat ini kecuali aturan finansial yang bersifat umum.

Bentuk lain pemanfaatan kripto aset yang dilakukan oleh negara ini adalah penggunaannya sebagai alat pembayaran. Pada akhir 2017 lalu, sebuah perusahaan startup berbasis di Swedia menciptakan pasar ternak bertenaga teknologi yang terbuka sepanjang tahun.

Tujuan dari Ari.Farm (“Ari” berarti “kambing” dalam bahasa Somalia) adalah untuk membuat investor membeli ternak dari penduduk setempat, menyuntikkan uang tunai yang sangat dibutuhkan ke pasar untuk menghasilkan keuntungan. Perusahaan ini menerima kripto aset sebagai alat pembayaran. Sejauh ini, sekitar 10% dari transaksi Ari.Farm diperdagangkan melalui Bitcoin, dan perusahaan berharap untuk dapat mengintegrasikan teknologi Blockchain untuk platform perdagangan di masa depan.

Baca juga: Pemerintah Moskow Akan Rilis Blockchain E-Voting

Inisiatif Blockchain Baru untuk Membantu Pengusaha Somalia Membuka Layanan Perbankan

Pada bulan Oktober 2018 lalu, Papersoft Africa, iVEDiX, dan sekelompok bankir meluncurkan solusi berbasis Blockchain yang akan memungkinkan pengusaha dan individu Afrika untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke layanan perbankan.

Program ini dibuat bersama-sama untuk mengembangkan proyek Blockchain dan cryptocurrency sebagai elemen kunci dari sistem transaksi tanpa uang tunai yang ditujukan untuk pengusaha Afrika. Sistem akan memanfaatkan teknologi Blockchain, yang akan diintegrasikan ke dalam platform onboarding. Solusi ini direncanakan untuk membantu jutaan pengusaha yang beroperasi di Afrika. Untuk langkah awal, Somalia dan Republik Kongo akan menjadi yang pertama menikmatinya.

-Dita Safitri-

 

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU