32.3 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

SUMBANG BUKU DEMI KEMAJUAN ANAK BANGSA

duniafintech.com – Nun beberapa tahun silam, Tan Malaka menceritakan dalam Madilog bahwa Leon Trotzky membawa berpeti-peti buku menuju tempat pembuangannya begitu juga Soekarno dan Hatta atau Pramoedya Ananta Toer. Kegilaan terhadap buku telah membesarkan para pemimpin rakyat dan penulis besar. Sebuah contoh yang harus dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.

Membaca harus menjadi semangat baru bahwa membaca adalah bagian dari iman dan sebagai manifestasi sosial harus ada terobosan baru untuk menyulap perpustakaan pribadi menjadi perpustakaan komunitas. Kehadiran rumah baca ini juga diharapkan mampu mempromosikan nilai-nilai perdamaian melalui ragam buku bacaan dan karya tulis lainnya.

Salah satu rumah baca yang hadir di tengah masyarakat adalah Rumah Baca Komunitas (RBK). Embrio awal komunitas ini adalah dengan berdirinya Kantor jejaring antarbeberapa komunitas di Bantul, Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 2012. RBK merupakan salah satu komunitas yang memanfaatkan kantor jejaring tersebut. Komunitas ini bersifat independen, nonprofit, dan tidak terikat oleh organisasi, ideologi, dan kepentingan politik organisasi tertentu.

Baca juga: duniafintech.com/bantu-sesama-lewat-bantu-bareng/

Komunitas ini mempunyai visi, yaitu menggerakkan arah perjuangan literasi melalui komunitas terwujudnya manusia berdaya emansipatif dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Sementara itu, misi komunitas ini adalah sebagai berikut:

-Menyediakan ruang literasi sebagai ruang hidup.

-Mempromosikan nilai-nilai yang emansipatif bagi pembentukan komunitas yang lebih manusiawi melalui spirit literasi.

-Memperkuat kehidupan komunitas melalui paradigma organik.

Komunitas ini bersifat independen. Maka, pendanaan berasal dari swadaya, bantuan masyarakat, dan iuran anggota. Berikut adalah beberapa nilai yang mengatur pendanaan komunitas:

-Komunitas menerima bantuan pendanaan dari pihak-pihak yang mendukung proses pembentukan komunitas yang manusiawi.

-Komunitas terbuka menerima pendanaan dari pihak manapun selama yang bersangkutan (bisa dalam bentuk lembaga atau individu) tidak terlibat dalam kasus-kasus kekerasan, kerusakan ekologi, pelanggaran HAM, pembakaran buku, pelarangan buku, lembaga yang mengesahkan UU yang tidak manusiawi.

-Komunitas menerima pendanaan selama tidak bersifat mengikat.

-Penerimaan pendanaan dari pihak manapun harus dilaporkan kepada pengelola keuangan, yakni bendahara.

-Penerimaan pendanaan hanya diizinkan melalui jalur bendahara, tidak diperbolehkan melalui rekening pribadi.

Baca juga: duniafintech.com/mau-kirim-donasi-buku-gratis-nantikan-setiap-tanggal-17/

 erbagi bacaan adalah kekuatan besar bagi kita. Selain koleksi sendiri, setiap individu, komunitas, atau institusi dapat menitipkan  buku-bukunya di RBK sehingga dapat dipinjam elemen masyarakat lainnya. Buku yang dititipkan dan dipinjam akan didata dan dilakukan pemantauan oleh pengelola.

Tahun 2015 adalah tahun penting bagi RBK karena membuktikan beberapa hal. Salah satunya ialah perasaan senang-hati akan menjadi landasan kuat dalam membangun gerakan sosial. Perasaan senang-hati berasal dari kesadaran bahwa banyak orang yang sebenarnya menjadi teman kita bersama dalam membangun gerakan sosial.

Mulai dari pertengahan tahun 2014 hingga tahun 2015 RBK, membuka lapak perpustakaan jalanan di Alun-alun Kidul (Alkid). Perpustakaan jalanan itu kami sebut RBK On the Street (RotS). Banyak orang bertanya bagaimana caranya mempertahankan RotS. Jawabannya adalah kebahagiaan melihat orang lain membaca. Berjuang penuh kegembiraan dan berkomitmen penuh terhadap kemanusiaan serta alam semesta adalah jalan pegiat literasi.

Baca juga: duniafintech.com/memajukan-pendidikan-di-kampung-terpencil-melalui-kampung-sarjana/

Kegiatan-kegiatan lainnya yang kerap diadakan oleh RBK adalah Tadarus Gerakan Iqro. Ini merupakan diskusi bulanan dengan topik gerakan membaca, perpustakaan komunitas, karya sastra, motivasi menulis, keterampilan menulis, presentasi penelitian dan lain-lain. Kegiatan ini dilaksanakan setiap minggu ketiga dengan menghadirkan pembicara pegiat gerakan membaca, baik lokal maupun nasional. Selain itu, RBK juga melaksanakan kegiatan-kegiatan, seperti Hibah Buku Nasional dan sebagainya.

Source: rumahbacakomunitas.org

 Written by: Sebastian Atmodjo

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE