25.1 C
Jakarta
Selasa, 31 Desember, 2024

Survey Kadence : Dompet Digital Semakin Banyak Digunakan

Kadence International Indonesia meluncurkan hasil penelitian terbarunya, Penggunaan dan Perilaku Pengguna Pembayaran Digital tau dompet digital dan Layanan Keuangan di Indonesia. Riset yang dilakukan pada Juli 2021 ini melibatkan 1.000 responden melalui survei online di beberapa kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang.

Di dalam riset ini, Kadence meneliti pola perilaku pengguna aktif 14 platform pembayaran digital. Saat ini didominasi oleh pengguna OVO, GoPay, ShopeePay, dan DANA.

Hasil survei mengungkapkan 44% responden menggunakan pembayaran digital setidaknya 4 kali dalam seminggu untuk melakukan 5 jenis transaksi online (pembelian pulsa, pemesanan makanan, belanja online, pembayaran tagihan dan transportasi) dan setidaknya melakukan transaksi offline di 1-2 merchant dalam 3 bulan terakhir.

Temuan ini merupakan cerminan perubahan perilaku masyarakat termasuk dalam bertransaksi, khususnya karena dipicu terjadinya pandemi COVID-19. Masyarakat secara tidak langsung mengadopsi transaksi digital dalam memenuhi kebutuhan hariannya.

Baca Juga : Tren Digital Payen yang Berkembang di Tahun 2021

Baca Juga : Berikut Cara Aktivasi Akun Xendit, Platform yang Cocok untuk UMKM

Ini juga mengharuskan mereka mengenal secara lebih dekat berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran yang hadir dalam berbagai pembayaran digital. Hal ini pun turut mendorong tingkat penggunaan pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi pembayaran digital meningkat dari Rp145 triliun di 2019 menjadi Rp205 triliun di 2020.

Sebastian sebagai Quantitative Director Kadence mengatakan, saat ini, pembayaran digital turut berperan dalam pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia. Selain itu, tentunya karena konsumen khususnya di kota besar sekarang semakin paham digital. 

“Adanya fitur layanan keuangan digital lain seperti investasi dan asuransi pun menarik minat masyarakat. Ini semakin mengenal instrumen layanan keuangan digital dalam skala yang lebih luas. Hal ini tentu saja dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional. Ini juga berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

OVO Memimpin Dompet Digital

Berdasarkan kesadaran merek, responden menilai bahwa OVO merupakan platform pembayaran digital yang paling mereka kenal dengan perolehan persentase sebesar 96%. Kemudian GoPay dengan raihan 95%.

Selanjutnya, DANA juga memiliki tingkat kesadaran merek yang cukup tinggi yaitu sebesar 93%. Angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan ShopeePay (81%). Walaupun ShopeePay memiliki kesadaran merek yang lebih rendah.

Namun ShopeePay mampu mendapatkan pengguna aktif sebanyak 57%, lebih besar dari pengguna aktif DANA yaitu 46%. Hal ini tentu memperlihatkan bagaimana ShopeePay memiliki posisi yang kuat di mata masyarakat. 

OVO Juga Dominasi Pengguna Dompet Digital

Apabila dianalisis lebih lanjut dari jumlah pengguna aktif, OVO juga mendominasi dengan perolehan skor sebesar 71%, disusul GoPay sebesar 64%. Khususnya dalam hal transaksi pemesanan makanan online, OVO bersaing ketat dengan GoPay.

Namun tepat memimpin transaksi pemesanan makanan online dengan skor 81%, sedangkan GoPay memperoleh persentase sebesar 75%.

Pola yang sama terlihat dalam hal transaksi offline dimana OVO juga merupakan platform pembayaran digital yang paling banyak digunakan, salah satunya untuk transaksi di warung, OVO unggul dengan skor 38% sementara DANA menempati posisi kedua dengan skor 36%.  

Dengan kondisi pengguna aktif terbesar, 31% responden juga menjadikan OVO sebagai merek yang paling sering mereka gunakan. Disusul oleh GoPay (25%), dan ShopeePay (20%) dibanding platform pembayaran digital lainnya.

Selain karena ekosistemnya yang luas, OVO juga dipilih karena alasan kemudahan penggunaan aplikasi, jaminan keamanan dan kerahasiaan, serta banyak direkomendasikan oleh banyak orang. OVO juga mendapat poin tertinggi dari pengulangan penggunaan oleh pengguna yang mencerminkan banyaknya manfaat yang mereka dapatkan ketika bertransaksi menggunakan OVO.

Berbeda dengan OVO, platform pembayaran digital ShopeePay dipilih oleh responden dengan alasan gencarnya promosi menarik yang dilakukan serta biaya top up yang rendah, dan cenderung digunakan bertransaksi kebutuhan harian seperti peralatan rumah tangga, produk perawatan diri dan kesehatan serta pembelian barang elektronik. Hal ini berkaitan dengan ekosistem ShopeePay yang terhubung dengan Shopee sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. 

Dari segi pengguna, dibandingkan dengan pembayaran digital lain, OVO menjadi pilihan bagi pengguna di usia produktif (25-45 tahun) seluruh gender dengan komposisi yang hampir imbang yaitu laki-laki sebesar 51% dan perempuan 49%. Berimbangnya komposisi pengguna juga dialami oleh DANA dengan perbandingan 55% laki-laki dan 45% perempuan. Sedangkan GoPay dan ShopeePay lebih disukai oleh responden yang berada di kalangan usia muda (18-24 tahun). Pengguna GoPay didominasi oleh laki-laki, sedangkan pengguna ShopeePay didominasi oleh perempuan.

Dompet Digital untuk Pembayaran Asuransi dan Investasi

Penggunaan platform pembayaran digital pun semakin meluas. Berbagai instrumen layanan keuangan digital pun turut dihadirkan para pemain pembayaran digital ini dalam ekosistemnya seperti pembayaran asuransi dan investasi. Tren investasi serta kebutuhan masyarakat tentang proteksi Kesehatan memang semakin meningkat di kala pandemi.

Terkait adanya instrumen layanan keuangan digital lain pada platform pembayaran digital, OVO mencatat poin tertinggi dalam kesadaran responden terhadap fitur asuransi dan investasi. Sebesar 63% responden mengenal fitur investasi di OVO dan 44%nya pernah menggunakan fitur tersebut, sedangkan GoPay dan ShopeePay memimpin dalam kesadaran responden terhadap fitur Pay Later yang dihadirkan keduanya dengan raihan 58% untuk GoPay dan 59% untuk ShopeePay.

“Kita harus dapat mengapresiasi berbagai inovasi yang dihadirkan para pemain pembayaran digital di Indonesia untuk menghadirkan kemudahan akses terhadap layanan keuangan digital. Kami harap para pemain pembayaran digital dapat memaksimalkan perannya. Kadence International optimis semakin banyak masyarakat yang tersentuh kemudahan layanan keuangan digital semakin maju pula perekonomian Indonesia kedepannya,” tutup Sebastian.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU