30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Swing Trading, Salah Satu Strategi Kripto yang Menguntungkan

JAKARTA, duniafintech.com – Swing Trading merupakan salah satu strategi dalam trading cryptocurrency yang menguntungkan dan menenangkan. Akan tetapi, masih banyak trader yang tidak mengetahui strategi tersebut, padahal ada banyak trader yang ingin merasakannya.

Pada kenyataannya, mayoritas trader crypto yang mengalami keuntungan dengan cara relatif lebih tenang adalah melalui strategi tersebut. Mulai dari trading saham, forex, hingga crypto, strategi ini telah menjadi salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dengan optimal.

Pengertian

Istilah swing trading adalah nama untuk salah satu strategi dalam melakukan aktivitas perdagangan aset atau trading aset keuangan seperti saham, emas, crypto, dan juga forex. Umumnya, istilah ini dikenal dengan istilah bermain saham, crypto, atau aset keuangan lainnya, trading sering kali mengalami kekeliruan dengan investasi.

Investasi saham, crypto, forex, dan aset keuangan lainnya adalah sebuah perilaku membeli dan tidak menjual hingga jangka waktu panjang. Berbeda dengan trading pada umumnya yang hanya melakukan aktivitas perdagangan jual-beli saham, crypto, dan aset keuangan lainnya dalam jangka pendek.

Strategi ini masuk ke dalam kategori trading pada saat ketika swing trading sendiri memiliki strategi untuk membeli aset keuangan dan menyimpannya selama beberapa hari atau pekan. Perlu diketahui sebelumnya bahwa strategi trading ini berbeda dengan trading harian yang umumnya dilakukan dengan cara membuka dan menutup posisi dalam waktu satu hari.

Setelah beberapa hari atau pekan nanti, umumnya pemilik aset keuangan tersebut baru akan menjualnya untuk mengambil keuntungan. Pada umumnya, strategi ini dapat menguntungkan pada saat tren pasar memperlihatkan arah yang jelas. Sebab dengan melihat arah trend di pasar secara jelas, maka pada umumnya suatu aset keuangan akan bergerak dalam satu arah dalam beberapa hari atau bahkan pekan.

Kondisi ini akan memvalidasi dan juga mempermudah keuntungan swing trader. Melihat hal ini mewajibkan seorang trader untuk menyimpan posisinya dalam beberapa hari atau pekan, namun analisis teknikal umumnya dilakukan pada grafik jangka waktu yang lebih tinggi. Akan tetapi, secara umum trader akan menggunakan grafik harian untuk dapat melakukan analisis sebelum mereka membuka posisi dan memulai mencari keuntungan.

Cara Melakukan Swing Trading

Trader dapat melakukan hal ini dengan beberapa strategi, yaitu dengan Price Action, dengan Analisis Elliot Wave, bahkan juga dengan menggunakan indikator. Namun, pada umumnya kebanyakan trader sering kali menggunakan Price Action dengan melakukan analisis support and resistance.

Support and resistance ini akan menjadi batas dimana trader akan memotong kerugian atau memasang stop loss mereka dan juga mengambil keuntungan atau take profit. Strategi tersebut dapat dilakukan untuk menjaga manajemen risiko yang umumnya akan disandingkan dengan risk reward ratio atau rasio antara keuntungan dan kerugian.

Strategi yang dilakukan dalam swing trading pun umumnya berbeda-beda namun pada intinya, yaitu seorang trader akan menyimpan posisi trading mereka selama beberapa hari atau pekan sebelum mereka menutupnya. Jika dengan menggunakan Price Action yang hanya digabungkan dengan analisis grafik jangka waktu yang lebih dari satu, maka terdapat empat langkah analisis.

  • Hal pertama yang dilakukan adalah trader akan memulai dengan cara melakukan analisis tren untuk dapat melihat apakah ada tren yang jelas yang bisa diikuti. Umumnya dalam analisis ini trader akan menggunakan jangka waktu harian untuk melihat tren ini.
  • Kemudian, trader akan turun ke grafik jangka waktu yang lebih rendah biasanya pada grafik empat jam untuk menggambar daerah support and resistance. Tujuannya adalah untuk menentukan target dalam hal mengambil keuntungan atau take profit dan juga memotong kerugian atau memasang stop loss.
  • Selanjutnya adalah trader akan melihat pola grafik yang akan tercipta untuk menambah keyakinan mereka untuk konfirmasi sebelum membuka posisi.
  • Terakhir adalah trader akan turun ke grafik dengan jangka waktu yang lebih kecil seperti satu jam hingga 15 menit agar dapat melihat konfirmasi pola candlestick.

Setelah itu biasanya terdapat beberapa trader yang akan menggunakan konfirmasi tambahan dengan indikator untuk memastikan pergerakan harga aset tersebut. Salah satu indikator yang paling umum digunakan oleh trader adalah Moving Average dan juga Relative Strength Index untuk membantu mereka dalam melihat volume dan tren di pasar.

Keuntungan Swing Trading

Setelah melakukan seluruh analisis aset tersebut, biasanya trader baru akan membuka posisi dan akan memasang take profit dan stop loss untuk mengamankan posisinya secara otomatis. Gaya trading ini memiliki keuntungan yang bisa dibilang cukup banyak, karena salah satunya adalah ketenangan dalam trading.

Ketenangan yang dimaksud adalah trader dengan gaya trading ini tidak mewajibkan merek untuk selalu memantau posisi yang telah dibuka, terutama pada Hari Minggu atau hari libur lainnya. Selain itu, gaya trading ini juga akan mempermudah trader untuk membiarkan posisinya terbuka dan juga tidak harus terus membuka atau menutup dengan cepat.

Sehingga, gaya trading ini adalah salah satu strategi trader yang mendekati cara untuk dapat menghasilkan keuntungan pasif atau passive income. Meskipun tidak dipantau dan dibiarkan saja, secara otomatis seorang trader masih bisa menghasilkan keuntungan. Mengingat jangka waktu yang digunakan trader juga panjang, maka keuntungan yang akan diterima juga lebih besar.

Keuntungan yang lebih besar ini dapat terlihat jika dibandingkan dengan gaya trading lain seperti scalping dan trading harian. Sebab semakin lama posisi tersebut disimpan trader, maka semakin besar juga kemungkinannya untuk posisi tersebut bergerak sesuai prediksi trader. Jika posisi tersebut bergerak sesuai arah sama dengan prediksi trader, maka ada kemungkinan bahwa semakin lama disimpan, yakni semakin tinggi juga keuntungan yang didapat oleh trader.

Risiko Swing Trading

Melihat keuntungannya yang memiliki potensi besar, namun risiko kerugiannya juga relatif besar. Kondisi ini akan terlihat oleh trader dalam risk reward ratio. Umumnya pada saat seorang trader menggunakan grafik dengan jangka waktu lebih tinggi untuk dapat menentukan target mereka, maka kerugian dan keuntungan akan semakin besar juga. Sehingga, jika dibandingkan dengan scalping atau day trading, maka kerugian yang berpotensi dialami oleh trader dalam strategi ini juga semakin besar.

Selain itu, dengan menggunakan strategi trading, maka pada saat mengalami kerugian secara terus-menerus, maka ini adalah relatif lama untuk mengembalikan dana untuk balik modal atau untung. Sebab, pola trading seperti ini cukup membutuhkan waktu panjang sehingga diperlukan juga kesabaran yang cukup tinggi dari seorang trader.

Terakhir adalah risiko yang berpotensi datang adalah keteledoran dari trader pada saat mereka lupa untuk memasang take profit atau stop loss otomatis untuk mengamankan posisi mereka pada pasar. Tapi ada juga beberapa trader yang saat berada di kerugian yang melakukan average down. Strategi tersebut dilakukan oleh trader untuk dapat meningkatkan volume posisi pada saat prediksi mereka salah. Strategi tersebut tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi pada saat posisi belum ditutup.

Karena posisinya akan kembali mengarah ke prediksi trader setelah volume posisi ditambah. Perlu diingat lebih dulu bahwa trading crypto juga dapat diperkuat dengan menggunakan analisis fundamental dan juga analisis berita yang umumnya akan menggerakan pasar.

Jika trader merasa cocok dengan strategi ini jangan lupa untuk menggunakan uang dingin atau uang yang rela untuk hilang dalam proses penerapan uji coba strategi ini.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU