26.5 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Tahun Crypto Winter: Exchanges Perlu Jaga Kepercayaan Member

JAKARTA, duniafintech.com – Fenomena mengenai kripto yang masif terjadi pada tahun 2022, sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga crypto. Indodax, selaku pelaku industri dan crypto exchange lokal pertama di Indonesia pun memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang Indodax lewati di 2022.

Dikutip dari video Indodax Room Special Nataru 2022 yang tayang di kanal youtube Indodax, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun dimana market kripto berada dalam fase winter. Pelajaran yang Indodax ambil dari fenomena di tahun 2022 adalah setiap exchange perlu menjaga kepercayaan member.

“Bisnis exchange sendiri hanya sebagai wadah untuk mempertemukan pembeli dan penjual. Dengan demikian, Uang nasabah tidak boleh disentuh sama sekali. Exchange yang tidak menyentuh uang member akan menjadi exchange yang bertahan dan tidak akan mengalami kesulitan likuiditas. Hal ini dibuktikan dengan adanya proof of reserve dan proof of liability yang baik. Sehingga jika terjadi withdraw oleh para nasabah, exchange akan tetap berjalan secara solid. Indodax adalah exchange yang cukup konservatif dan bisnis kita adalah bisnis spot,” jelas Oscar.

Tidak hanya itu, mengenai market yang mengalami fase bearish di tahun 2022, Oscar berpendapat bahwa jika dilihat secara historikal, momen crypto sedang turun adalah masa masa yang tepat untuk mengakumulasikan kripto dan untuk dijual nantinya ketika harga naik. Oscar juga mengajak para trader crypto untuk mulai mengakumulasi kripto dengan dollar cost averaging di masa sebelum halving sebagai waktu paling tepat untuk membeli kripto karena ada potensi kenaikan setelah halving bitcoin yang akan terjadi di awal 2024.

Penerapan Pajak Kripto di 2022

Penerapan pajak kripto di Indonesia yang tertuang dalam PMK 68 dan mulai diterapkan beberapa bulan lalu, dilihat Oscar sebagai suatu hal yang positif. Dengan adanya pajak kripto, menambah legalitas kripto sebagai komoditas digital yang diakui dan sah diperjualbelikan di mata hukum.

“Sebelum adanya pajak kripto, pajak yang harus dibayar adalah pajak PPH. Setelah adanya pajak final kripto pajak nya hanya 0,21%. Hal ini tentu merupakan hal yang positif. Apalagi eksekusinya pun cukup mudah karena Indodax sudah memungut pajak ketika nasabah bertransaksi di Indodax. Ini big win bagi investor dan juga untuk pemerintah. Berdasarkan data dari pemerintah terakhir pun jumlah pajak kripto untuk pemerintah pun tembus ratusan miliar rupiah. Di Indodax setiap bulannya kita melaporkan pajak ke pemerintah. Sampai hari ini total PPH dan PPN yang sudah kita bayar sudah mencapai ratusan miliar rupiah,” jelas Oscar.

Rupiah Digital dan Beralihnya Pengawasan Kripto ke OJK

Di tahun 2022 ini, muncul kabar terkait pembuatan rupiah digital oleh Bank BI. Hal ini tentu disambut positif oleh Indodax dan merupakan sinyal baik untuk dapat meningkatkan ekosistem ekonomi digital.

“Jika berbicara sesuatu yang digital tentu akan bagus untuk kripto. Jika rupiah digital akan segera terealisasi, akan membuat ekosistem digital lebih mudah diakses dan lebih mudah mengakses platform digital. Tentu saja ini sangat positif,” kata Oscar.

Terkait dengan pengalihan pengawasan kripto ke OJK, Oscar percaya pemerintah memiliki tujuan yang positif dan tentu untuk perlindungan nasabah.

“Terus terang saya belum tahu dampak apa yang terjadi saat beralihnya pengawasan kripto ke OJK karena akan ada aturan yang keluar dalam 6 bulan ke depan. Namun Saya yakin pemerintah sudah memikirkan hal ini sehingga tidak akan melakukan langkah yang akan menghambat industri dalam negeri. Saya pribadi berharap aturan yang keluar melindungi industri agar industri dalam negeri tidak mati. Jika industri dalam negeri mati, industri yang berjaya adalah industri luar negeri, orang orang akan trading di luar Indonesia, dan jika perusahaan global tersebut ada masalah likuiditas, yang akan dirugikan juga masyarakat indonesia,” jelas Oscar.

Kasus FTX

Kasus FTX yang terjadi beberapa waktu lalu tentu sangat berpengaruh terhadap pasar kripto di 2022 yang sedang dalam fase bearish. Sampai saat ini, Kita belum tahu lembaga mana saja yang ikut menaruh uangnya di FTX.

“Ini mirip seperti kejadian 2014 silam yang menimpa exchange terbesar saat itu yaitu Mt Gox. Ketika Mt Gox pailit, banyak bursa lainnya yang ikut terseret karena Aset bursa tersebut banyak yang disimpan disitu dan tidak bisa cair dari Mt Gox. Kejadian FTX dan Mt Gox efeknya sistematik dan domino. Saya perkirakan di Q1 dan Q2 2023 kita bisa melihat keseluruhan damage dari FTX ini. Melihat pengaruhnya terhadap bursa kripto, selama bursa kripto tersebut berjalan secara konservatif alias hanya sebagai wadah mempertemukan penjual dan pembeli dan tidak menaruh aset nasabah di tempat lain, maka kasus FTX ini tidak akan begitu berpengaruh terhadap kejatuhan suatu bursa,” jelas Oscar.

Proof of Reserve dan Proof of Liability

Akibat adanya masalah likuiditas pada kasus FTX, mengakibatkan banyaknya exchange mengeluarkan proof of reserve untuk membuktikan bahwa exchange tersebut solid. Indodax sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, sudah menampilkan alamat wallet Dompet Bitcoin dan alamat Etherscan.io nya agar masyarakat luas bisa mengakses dan melihat reserve Indodax. Sampai saat ini, Indodax merupakan satu satunya exchange dalam negeri yang melakukan hal ini.

Berikut adalah alamat wallet Etherscan.io sebagai proof of reserve dari Indodax:

0x91Dca37856240E5e1906222ec79278b16420Dc92

0x51836A753E344257B361519E948ffCAF5fb8d521

0x3C02290922a3618A4646E3BbCa65853eA45FE7C6

0x7b8ffA4fE43d1B476cFf9D0787FC0019Ca54e421

Indodax juga telah mempublikasi alamat wallet untuk aset khusus Bitcoin, dengan address sebagai berikut.

3M78XB12YoHHTPmjfXx7AMNrve6FQ2GJLV

37TraxM5RYpbS2pLoxcPW1vsWLGLed9yzQ

bc1qvnk8xkw9esmujpjz00hs4706j3803s9nf5z2px

1JUToCyRL5UwgeucjnFAagKs4v1YqhjT1d

“Proof of reserve itu mudah dan seharusnya semua exchange bisa melakukan. Indodax sudah menampilkan alamat wallet kita sehingga user bisa melihat aset yang ada di sistem Indodax. Ketika exchange global lain mengeluarkan, kita juga ikut mengeluarkan. Kita bisa membuktikan bahwa kita solid. Itu merupakan hal yang penting. Berbicara mengenai proof of liability artinya kita mematchingkan jumlah deposit member dengan aset yang kita miliki. Kita sedang ke arah proof of liability dan sedang engage ke auditor untuk membantu kami sebagai third party untuk mengevaluasi seluruh sistem Indodax dan memberikan laporan ke publik bahwa Indodax sudah sesuai dengan proof of liability. Jika proof of liability ini sudah beres, kita akan tunjukkan hasilnya dan menjadi satu satunya exchange yang mengeluarkan proof of reserve dan proof of liability,” tutup Oscar.

Baca juga: Asuransi Mobil Rusak: Jenis-jenis hingga Cara Klaimnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE