27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Taman Baca Inovator Crowdfunding Pendidikan

duniafintech.com – Taman Baca Inovator mencoba berkontribusi dengan menyediakan akses ke buku bacaan berkualitas untuk anak-anak di kabupaten miskin. Tujuannya untuk membantu meningkatkan kebiasaan membaca dan berpikir kritis anak-anak Indonesia.

Indonesia memiliki sekitar 50 juta siswa. Sayangnya, tingkat pendaftaran sekolah dasar di bawah 60% di kabupaten miskin. Untuk setiap 100 siswa yang masuk sekolah, hanya 25 yang keluar memenuhi standar minimum internasional dalam literasi dan berhitung.

Dengan demikian perlu kontribusi masyarakat luas untuk memperbaiki catatan ini.

Baca juga

Pendidikan adalah kunci untuk masa depan Indonesia. Inti dari pendidikan adalah rasa keingintahuan dan kehausan pengetahuan yang mendalam yang dapat dikembangkan melalui kebiasaan membaca yang kuat.

Tapi, setidaknya sampai saat ini, Indonesia tidak memiliki budaya membaca. Seperti kebanyakan negara berkembang, di mana kebanyakan orang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan, memiliki buku tidak dilihat sebagai kebutuhan penting. Menurut Perpustakaan Nasional Indonesia, sekitar 90% penduduk yang lebih tua dari 10 tahun menghabiskan banyak waktu menonton televisi, tetapi sayangnya tidak suka membaca buku.

Di sebagian besar negara maju, populasi rata-rata dapat membaca hingga 20 buku per tahun, sedangkan di Indonesia, rata-rata jumlah buku yang dibaca per tahun hanya tiga judul. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti terbatasnya akses ke buku; perpustakaan sekolah yang belum dikembangkan; kesulitan ekonomi yang dihadapi banyak rumah tangga memaksa orangtua untuk membuat anak-anak mereka bekerja setelah sekolah dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut mengurangi waktu anak-anak untuk belajar atau membaca. Faktor lainnya yang berpengaruh adalah peningkatan akses ke teknologi, game, dan media sosial yang sangat luas yang mengurangi minat anak-anak dalam membaca buku.

Oleh sebab itu, komunitas Taman Baca Inovator berfokus untuk pertama-tama menyediakan akses yang lebih mudah ke buku bacaan berkualitas untuk anak-anak kurang mampu di daerah pedesaan. Fokus kedua mereka ialah menyediakan kegiatan pendukung yang diperlukan untuk merangsang dan minat baca.

Baca juga 

Kata kuncinya adalah ‘kebutuhan’. “Kebutuhan’ akan akses terhadap buku-buku berkualitas dengan turut merangkul anak-anak dan orang dewasa yang ingin membaca atau bahkan belajar membaca lebih baik.

Taman Baca Inovator adalah perpustakaan komunitas yang didirikan di daerah-daerah yang membutuhkan buku anak-anak dan jauh dari akses ke buku-buku berkualitas. Setiap perpustakaan ini memiliki tokoh-tokoh lokal yang memelihara dan bertanggung jawab atas aktivitas di tempat mereka berpartisipasi. Tempat untuk mendirikan perpustakaan ini juga disediakan oleh tokoh lokal itu sendiri, seperti rumah penduduk, posyandu, atau bangunan lain yang dapat digunakan.

Perpustakaan ini memiliki setidaknya dua staf lokal untuk mengelola, memelihara, dan menciptakan kegiatan menarik sehingga anak-anak dapat datang dengan bebas setiap hari. Harapannya di masa depan adalah untuk memperkenalkan kembali minat baca kepada anak-anak, memulihkan budaya membaca, membiasakan anak-anak dengan buku sejak kecil dan juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara akses yang lebih mudah ke buku-buku berkualitas tersebut. Perpustakaan ini telah berjumlah 23 buah dan tersebar di berbagai tempat, seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Maluku.

Selain perpustakaan, program lainnya dinamakan Anak Inovator yang dirancang khusus untuk membantu dan mendukung anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan studi hingga pendidikan tinggi dengan mengundang orang tua yang bersedia membiayai sekolah anak-anak kurang mampu. Kandidat anak-anak penerima bantuan adalah mereka yang menunjukkan ketekunan untuk melanjutkan studi mereka. Berjuang untuk menghadapi segala macam keterbatasan, anak-anak didik di sini harus membuktikan bahwa mereka dapat keluar dari situasi dan hambatan yang sulit dengan menggunakan inovasi mereka sendiri.

Masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam bentuk donasi buku, orangtua pendamping, sukarelawan hingga partnership bagi perusahaan.

Baca juga

Source: tamanbacainovator.com

Written by: Sebastian Atmodjo

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU