29.8 C
Jakarta
Sabtu, 4 Mei, 2024

Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, BI Gandeng PBNU

JAKARTA, duniafintech.comBank Indonesia bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan tingkatkan inklusi keuangan syariah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kerjasama ini dalam rangka memperkuat pengembangan ekonomi dan tingkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia sesuai dengan peran masing-masing pihak. Kemudian juga bersama-sama mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan eskyar di Indonesia.

Perry mengungkapkan terdapat tiga aspek penting dalam bekerjasama dengan PBNU. Pertama, pengembangan ekonomi melalui ekosistem yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada komunitas pesantren.

“Ekosistem tersebut diharapkan mampu bersaing secara kompetitif baik ditingkat nasional maupun global,” kata Perry.

Baca juga: Linkaja Resmi dapat Sertifikat DSN MUI untuk Uang Elektronik Syariah

Kedua, dia menambahkan tingkatkan pengembangan inklusi keuangan syariah termasuk pengelolaan zakat, infaq, shadaqah dan waqaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga, syiar ekonomi dan keuangan yang terus dilakukan.

“Termasuk pelaksanaan Festival Ekonomi Keuangan Syariah di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival di tingkat nasional dan internasional,” kata Perry.

Sementara itu, Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan dukungan terhadap upaya BI dalam mendorong penguaran kapasitas ekonomi di kalangan pesantren dan berharap kerjasama ini dapat mendorong akselerasi ekonomi keuangan syariah.

Dia mengungkapkan pihaknya juga tengah menyiapkan desain besar terkait pengembangan ekonomi di lingkungan NU dan diharapkan kedepannya agenda tersebut dapat diintegrasikan dengan program-program pengembangan ekonomi syariah di BI untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan umat.

Baca juga: Fintech Sistem Syariah Tingkatkan Inklusi Keuangan

Dia mengharapkan melalui kerjasama tersebut dapat mendorong pengembangan eksyar melalui penguatan industri halal, khususnya UMKM halal di sektor makanan atau minuman dan fashion, perluasan akseptansi instrumen pembayaran non tunai terkait digitalisasi sistem pembayaran khususnya di kalangan nadhliyin, penyelenggaraan kegiatan edukasi dan riset terkait eksyar serta kerjasama produkti lainnya, serta bisa tingkatkan inklusi keuangan syariah.

“Kerja sama tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan kantor – kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah serta berbagai lembaga perangkat organisasi Nahdlatul Ulama, terutama di bidang pengembangan pondok pesantren, pengelolaan wakaf, pengembangan ekonomi, serta pengembangan riset dan penelitian,” kata Yahya.

Baca juga: Tingkat Inklusi Keuangan 90 Persen, Target OJK Tahun 2024

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE