JAKARTA, duniafintech.com – Investasi di pasar modal, termasuk saham, memang berisiko cukup tinggi, tetapi dengan mengetahui tips beli saham yang tepat, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp1 juta per minggu.
Karena itu, tim DuniaFintech.com akan coba mengurai tips beli saham yang diprediksi bisa bikin Kamu lebih untung.
Selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Trading Bitcoin di Indodax, Simpel dan Sangat Cocok Bagi Pemula
Tips Beli Saham agar Untung Besar
1. Siapkan modal awal Rp25 juta
Untuk beli saham, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan dana awal. Untuk mendapatkan return saham sebesar Rp1 jutaan, setidaknya Kamu mesti berani untuk menyediakan dana sebesar Rp25 juta.
Adapun hitung-hitungannya, keuntungan trading saham atau reksadana saham dapat mencapai dua persen per hari atau juga ada yang sampai lima persen dari total modal. Karena itu, siapkanlah dana segar Rp25 juta dan jangan meminjam ke bank sebab kalau memang dana belum ada, sebaiknya menabung saja terlebih dahulu dan tidak perlu terburu-buru.
2. Jangan beli yang “terlarang”
Untuk saat ini, usahakanlah tidak membeli saham dari beberapa perusahaan yang “terlarang”. Mengapa saham seperti itu harus dijauhi, padahal sektor-sektornya boleh jadi sedang tumbuh?
Adapun alasannya adalah pertumbuhan saham beberapa perusahaan yang “terlarang” sedang tidak bagus di beberapa bulan terakhir karena adanya sentimen negatif di internal masing-masing perusahaan lantaran masalah pendanaan proyek yang masih abu-abu alias belum jelas.
3. Coba lirik saham secondliner
Trik beli saham yang berikutnya adalah memilih saham-saham secondliner untuk saat ini.
Membeli saham-saham itu direkomendasikan sebab meski masih tergolong fluktuatif, tetapi penurunan harganya masih cukup terkontrol.
Di samping itu, harga saham mereka pun biasanya tidak terlampau mahal sehingga cocok untuk investor pemula.
4. Saham perusahaan minyak juga bisa dilirik
Adapun momentum kenaikan minyak juga dapat dimanfaatkan untuk membeli saham dari perusahaan tersebut.
Biasanya, harga saham di perusahaan minyak itu akan lebih rendah sehingga lembar yang dapat diperoleh juga lebih banyak.
Namun, penurunan nilai saham-saham ini pun lumayan besar. Karena itu, sebagai investor, Anda harus tetap waspada dan apabila memungkinkan, pantau terus pergerakannya.
5. Reksadana Saham
Bagi investor, terutama pemula, yang memang belum berani untuk membeli saham, reksadana saham juga dapat menjadi solusinya. Namun, reksadana saham yang mana akan dipilih?
Untuk diketahui, prinsip membeli reksadana saham tidak jauh beda dengan saham, yakni jangan membeli secara asal-asalan dan sebisa mungkin membelinya saat harga NAB per UP-nya sedang turun.
6. Tarik uang saat returns sudah 4 persen
Trik beli saham agar untung sejuta seminggu yang terakhir adalah menarik seluruh dana aat returns-nya sudah 4 persenan. Hal itu perlu dilakukan sebab empat persen dari Rp25 juta sendiri adalah sebesar Rp1 jutaan.
Lantas, mengapa harus ditarik langsung dan kenapa tidak dibiarkan saja? Adapun jmawabannya adalah jika memang Anda ingin untung Rp1 jutaan seminggu, caranya memang seperti itu.
Pasalnya, jika dibiarkan saja maka akan ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi. Pertama, returns investasi boleh jadi kian bertambah. Yang kedua, yang terjadi justru sebaliknya.
Hal itu karna Kamu mesti ingat bahwa produk yang dibeli saat ini adalah saham. Adapun saham jelas sangat fluktuatif sebab dalam hitungan jam saja bisa berubah secara signifikan.
Demikianlah cara membeli saham dan reksadana agar mendulang keuntungan Rp1 juta sepekan. Tetarik untuk mencobanya? Terlebih dahulu, pastikan untuk sudah membuat rekening dana nasabah agar dapat beli saham.
Di samping itu, juga jangan lupa untuk memilih perusahaan sekuritas yang biaya transaksi sahamnya tidak terlalu besar.
Baca juga: Indodax vs Tokocrypto, Mana yang Lebih Banyak Membernya?
Selain Tips Beli Saham, Begini Cara Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik:
Di luar tips beli saham di atas, tentu juga penting untuk memilih perusahaan sekuritas terbaik. Perusahaan sekuritas sendiri memiliki fungsi sebagai pihak yang menjembatani antara nasabah dengan pihak otoritas bursa, yang dalam hal ini dikenal dengan tiga lembaga, yakni BEI, KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia), dan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Masing-masing otoritas itu mempunyai perannya tersendiri.
Perusahaan sekuritas itu nantinya akan menyampaikan pesanan (order), baik jual maupun beli saham dari nasabahnya, untuk diteruskan ke sistem bursa yang bernama Jakarta Automated Trading System (JATS). Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih perusahaan sekuritas terbaik adalah sebagai berikut.
1. Pastikan legalitas dan keuangan perusahaan sekuritas aman
Pastikanlah perusahaan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Kemudian, cari tahu pula tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari kedua situs otoritas tersebut. Di samping itu, coba juga untuk mencari tahu sepak terjang perusahaan di pasar modal: pernah terkena kasus, misalnya penipuan, atau tidak.
2. Kemudahan membuka rekening efek sebagai nasabah
OJK dan BEI sekarang ini sudah membolehkan tanda tangan elektronik dalam rangka know your customer (KYC) menggantikan tanda tangan langsung. Peraturan itu memungkinkan calon investor untuk tidak mengisi formulir pembukaan rekening (FPR) dan Rekening Dana Investor (RDI) secara manual.
Apabila perusahaan sekuritas yang hendak Anda pilih sudah menerapkan layanan ini, tentu akan sangat memudahkan proses investasi. Di samping itu, juga cari tahu apakah perusahaan sekuritas ini telah menerapkan layanan online trading atau tidak.
3. Perhatikan biaya transaksi (beli-jual)
Adapun pendapatan perusahaan sekuritas berasal dari biaya transaksi (fee) yang dibebankan pada nasabah saat melakukan transaksi saham, baik beli maupun jual. Kian banyak transaksi yang terjadi, semakin untung pula perusahaan itu.
Dalam hal ini, perlu diketahui pula bahwa pada umumnya perusahaan sekuritas asing punya fee yang lebih tinggi ketimbang perusahaan lokal. Karena itu, pastikan untuk bijak dalam memilih.
4. Setoran awal
Penting dipahami bahwa setiap perusahaan sekuritas punya kebijakan yang berbeda-beda dalam menentukan besaran setoran awal sebab ada yang mensyaratkan Rp10 juta dan juga ada yang dengan modal Rp500 ribu sudah bisa buka rekening.
Oleh sebab itu, pilihlah perusahaan sekuritas dengan besaran setoran awal yang cocok untuk Kamu berinvestasi.
5. Pertimbangkan lokasi kantor cabang atau galeri investasi
Selanjutnya, pertimbangkan juga lokasi kantor cabang perusahaan sekuritas. Di kantor cabang atau galeri investasi, Kamu dapat melihat secara lebih lengkap berbagai hal, contohnya tata cara transaksi ataupun penggunaan aplikasi perusahaan.
Di samping itu, Kamu pun dapat menggunakan sejumlah komputer sebagai trading room.
6. Fasilitas transaksi sesuai dengan kebutuhan
Penting sekali: perhatikanlah aplikasi transaksi yang disediakan. Pada umumnya, fasilitas yang digunakan berupa aplikasi online, web, dan mobile.
Tentu saja, setiap aplikasi ini punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
7. Analis dan rekomendasinya
Perhatikan pula analisis dan rekomendasi perusahaan sekuritas. Sejumlah perusahaan akan menyajikan rekomendasi setiap pagi atau akhir perdagangan kepada investor.
8. Rekening saham syariah
Kini, sudah banyak perusahaan sekuritas yang menyajikan rekening khusus untuk transaksi saham kategori syariah. Bahkan, saham berlabel syariah yang sudah diperdagangkan ini telah mencapai sekitar 400 emiten.
9. Fasilitas pinjaman margin
Jika Kamu sudah merasa andal dalam berinvestasi saham dan ingin mencari tantangan baru, Anda dapat memilih perusahaan sekuritas yang memberikan fasilitas margin. Biasanya, fasilitas itu tersedia bagi nasabah dengan portofolio aset senilai Rp100 juta.
Demikianlah uraian tentang tips beli saham agar cuan berikut cara memilih sekuritas terbaik. Tertarik untuk segera berinvestasi? Pilihlah jenis instrumen investasi yang tepat dan peroleh keuntungan besar dari situ.
Baca juga: Apa Saja Keuntungan Menabung di Bank? Simak Ulasannya di Sini
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama