27.1 C
Jakarta
Senin, 2 Desember, 2024

Tips Mengatur Gaji Bulanan dengan Cermat

JAKARTA, duniafintech.com – Bagi orang yang memiliki penghasilan atau gaji setiap bulan, memahami tips mengatur keuangan yang baik untuk dirinya adalah hal yang penting.

Tidak sedikit yang mengeluh dengan gaji yang suda habis padahal untuk mendapat perolehan gaji berikutnya masih lama. Hal ini dikarenakan tak mampu mengatur keuangan dengan baik.

Kita harus mampu memahami serta menerapkan tips dalam mengatur gaji agar tidak tergoda untuk melakukan pinjaman atau berhutang. Dengan hal ini juga diharapkan bisa mengontrol diri untuk tidak membeli kebutuhan sekunder yang sebenarnya kurang penting.

Baca juga: Cara Membuat Kartu Kredit tanpa Slip Gaji Ternyata Mudah!

Nilai gaji yang besar maupun kecil tidak akan bisa menjamin kecukupan semua kebutuhan dan kebahagiaan kita ataupun keluarga. Pasalnya semua itu akan sangat bergantung pada bagaimana manajemen keuangan yang diterapkan.

Oleh karena itu, kemampuan tips mengelola haji perlu dipelajari dan diimplementasikan bagi setiap orang yang sudah memiliki penghasilan tiap bulan di dalam kehidupannya guna membantu memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan.

Baca juga: Kartu Kredit Online Mudah Buatnya dan Bisa tanpa Slip Gaji Lho!

Tips Mengatur Gaji

Tips Mengatur Gaji dengan Baik dan Benar

Lalu bagaimana cara untuk mulai mengatur gaji bulanan tersebut? Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan.

  1. Daftar Persentase Alokasi Gaji

Pada dasarnya kita dapat mengalokasikan gaji bulanan, sebagaimana  contoh berikut: 45% untuk kebutuhan pokok; 20% untuk membayar cicilan atau utang; 25% untuk ditabung; 10% untuk uang harian. Perlu diingat bahwa jumlah persentase yang digunakan akan sangat fleksibel tergantung dari bagaimana kebutuhan  dan bagaimana kita ingin mengalokasikannya. Mengalokasikan penghasilan akan terbantu secara detail dengan cara penggunaan persentase seperti inil.

  1. Menggunakan Format 40 – 30 – 20 – 10

Jika kita kesulitan untuk melakukan cara pertama, mungkin  bisa mencoba untuk menggunakan formula ini. Perlu diketahui penjabaran dari angka-angka tersebut yaitu 40 persen dari gaji dialokasikan untuk kebutuhan hidup dan biaya bulanan seperti kebutuhan untuk makan, transportasi, listrik, air, kuota internet, dan sebagainya. Selanjutnya dengan jumlah 30 persen dari gaji dikelola untuk kebutuhan sarana seperti cicilan kendaraan, cicilan rumah, dan hutang jika ada.

Pastikan juga untuk mendahului membayar hutang dan usahakan tidak menambah hutang jika hutang sebelumnya belum dilunasi. 20 persen dari gaji dialokasikan untuk ditabung. Nantinya tabungan ini bisa digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari. Akan tetapi bagian ini juga bisa dibuat lebih rinci seperti untuk tabungan, investasi, dan sebagainya. dan yang terakhir, dengan besaran 10 persen dari gaji dialokasikan untuk membayar zakat atau bersedekah. Selain itu juga sisihkan sebagai dana cadangan untuk kebutuhan yang bersifat darurat dan dadakan.

  1. Kebutuhan atau Keinginan?

Sebagian besar orang terlihat cukup sulit membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Hal itu biasanya terlihat dari kebiasaan seseorang menjadi berhutang jika tidak bisa mengontrol pengeluarannya.

Padahal baik kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Sebagai contoh jika Anda sudah memiliki handphone yang secara fungsi sudah memenuhi kebutuhan Anda. Namun, Anda tergoda untuk membeli gawai keluaran terbaru karena terlihat lebih mewah, dan berakibat menggunakan uang yang bukan seharusnya untuk membeli handphone, padahal biaya pendidikan anak dan cicilan mobil Anda belum dibayar. Hal ini juga membuat tagihan  bertambah sementara penghasilan  tidak bertambah. Sehingga sangat penting untuk memilah antara kebutuhan dan keinginan.

  1. Pentingnya Dana Darurat

Tips terakhir dalam mengatur gaji ialah siapkan dana darurat. Seperti diketahui dana darurat adalah dana yang sengaja disiapkan sebagai mengantisipasi dalam berbagai kondisi darurat yang membutuhkan dana tunai segera. Misalnya, bila Anda tiba-tiba terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tiba-tiba jatuh sakit dan memerlukan rawat inap yang tidak ditanggung oleh asuransi. Atau bisa juga untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tak terduga dalam kehidupan sehari-hari seperti mobil mogok, kecelakaan, ban bocor, dan lain sebagainya. Jika Anda memiliki dana darurat, kemungkinan besar bisa menghindari diri dari berhutang atau bahkan menggunakan uang tabungan yang sudah ada tujuan penggunaannya di masa depan.

Kita dapat menggunakan tips di atas untuk mengatur penghasilan atau gaji. Namun, yang paling penting diingat adalah bahwa hal ini akan sangat bergantung pada konsistensi kita dalam menerapkannya ya!

Baca juga: Tips Menabung untuk Beli Rumah bagi Karyawan Bergaji UMR

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU