29.5 C
Jakarta
Selasa, 30 April, 2024

Jenis Risiko Asuransi dan Solusi Mengatasinya

JAKARTA, duniafintech.com – Dalam kehidupan, setiap orang pasti akan berhadapan dengan berbagai macam risiko, sehingga perlu mempelajari beberapa jenis asuransi.

Seperti diketahui risiko itu sendiri bisa seperti bahaya, akibat, atau konsekuensi karena adanya proses atau kejadian tertentu yang tidak pasti. Akan tetapi, setiap risiko pasti berbeda, sehingga ada beragam jenis risiko yang akan kamu temui dalam asuransi.

Baca juga: Panduan Memahami Asuransi dan Cara Mengelola

Penting untuk diketahui apa saja perbedaan dari risiko dalam asuransi tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa itu Risiko dalam Asuransi?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, risiko dalam hal ini yang disebut asuransi adalah semua kemungkinan negatif yang bisa menimpa seorang individu atau kelompok tertentu sehingga dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif. Hal negatif tersebut beberapa di antaranya adalah disabilitas, meninggal dunia hingga hancurnya kondisi finansial. Umumnya, risiko dalam asuransi bisa disebabkan oleh aktivitas personal seperti melakukan perjalanan untuk rekreasi atau aktivitas bisnis seperti bekerja di pabrik.

Baca juga: Jenis Risiko yang Ditanggung Asuransi Jiwa, Pahami Sebelum Membeli Ya

Jenis Risiko Asuransi

Ragam Jenis Risiko dalam Asuransi

Jenis risiko yang ada dalam asuransi tidak sama satu dengan lainnya atau bisa dikatakan sangat berbeda dari segi karakteristik, sehingga cara meminimalkannya juga begitu beragam. DuniaFintech akan membahasnya lebih mendalam terkait jenis risiko dalam asuransi serta solusi dalam menghadapinya, berikut ini:

  1. Risiko Murni (pure risk)

Jenis risiko yang pertama dan kerap ditemui dalam asuransi adalah risiko murni, yaitu risiko yang membuatmu mengalami kerugian jika peristiwa tersebut menimpamu. Sebaliknya, bila peristiwa tersebut tidak terjadi, kamu tidak akan terdampak oleh kerugian apa pun. Seperti contohnya peristiwa kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan kebangkrutan bisnis.

Sehingga cara yang paling tepat untuk mengatasi jenis risiko ini adalah melakukan langkah pencegahan sedari awal, misalnya bisa dengan membuat rencana darurat. Meski hal tersebut cukup sulit dilakukan, namun kamu juga bisa memiliki perlindungan tambahan dari asuransi umum.

  1. Risiko Spekulatif (speculative risk)

Berbeda dengan jenis risiko dalam asuransi yang pertama, risiko spekulatif masih memiliki kemungkinan membawa keuntungan bagi seseorang. Sebagai contoh yang paling populer bisa kamu jumpai pada investasi saham, sebab seorang investor bisa untung atau justru merugi di bursa efek.

Lalu, bagaimana dengan langkah pencegahannya? Sebaliknya lakukan penlitian terhadap laporan keuangan dan aksi korporasi sebuah emiten dengan teliti sebelum berinvestasi. Untuk alternatif lain, bisa dengan menunda keputusan melakukan investasi guna melihat pergerakan harga saham terlebih dahulu.

  1. Risiko Khusus (particular risk)

Risiko khusus adalah jenis risiko dalam asuransi yang berikutnya yang hanya akan berdampak pada satu individu. Contohnya yakni orang lain tidak akan merasakan efek buruk secara langsung dari peristiwa yang menimpa dirimu saat  terkena PHK atau menjadi korban pencurian.

Langkah preventif yang sama dengan risiko murni bisa menjadi solusi untuk mengatasinya. Disisi lain, kamu juga dapat mencoba mencari perlindungan tambahan dari asuransi umum untuk individu maupun karyawan.

  1. Risiko Fundamental (fundamental risk)

Salah satu jenis risiko dalam asuransi ini berbanding terbalik dengan risiko khusus, yakni yang dinamakan risiko fundamental. Risiko fundamental ini bisa memberi dampak pada lingkungan sekitar atau bahkan seluruh komunitas, sebaliknya risiko khusus hanya merugikan seorang individu. Contoh dari risiko fundamental adalah saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi atau gunung meletus, tentu akan ada banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, dan bahkan terluka.

  1. Risiko Individu (individual risk)

Jenis risiko dalam asuransi selanjutnya adalah risiko individu, kecil kemungkinan memiliki efek jangka panjang. Sebagai contoh risiko individu ini mengincar seseorang hingga mempengaruhi kemampuannya dalam mencari nafkah atau besaran harta yang dimilikinya. Pada umumnya, diketahui bahwa risiko ini mencakup kecelakaan yang menyebabkan disabilitas serius atau kematian, membuat individu tersebut tidak bisa lagi berkegiatan seperti sedia kala.

  1. Risiko Harta (property risk)

Jenis risiko harta beda berfokus pada kondisi sebuah benda, berbeda dengan risiko individu yang hanya dirasakan langsung dari segi kondisi fisik dan mental seseorang. Biasanya risiko harta ini membuat kerugian yang diakibatkan oleh kehilangan, kerusakan, atau pencurian sebuah barang fisik seperti tempat tinggal atau harta berharga. Risiko harta ini pun ada dua tipe, yakni kerugian secara langsung dan tidak langsung.

  1. Risiko Tanggung-Gugat (liability risk)

Terakhir, ada risiko asuransi yang ada untuk menanggung kerugian akibat perbuatan pihak lain, yaitu jenis risiko tanggung-gugat. Sebagai contoh sebuah badan usaha yang tidak menerima pembayaran sesuai kesepakatan dari vendor berhak mengajukan ganti rugi berdasarkan ketentuan polis asuransi umum untuk korporasi. Contoh lainnya seperti ketika kamu menabrak orang lain saat berkendara dan harus mengganti biaya perawatan medis maupun kendaraannya.

Setelah mengetahui berbagai jenis risiko yang berpotensi menimpa diri sendiri atau bisnis, kini kamu bisa memilih asuransi yang paling tepat untuk mencakup berbagai kerugian tersebut.

Baca juga: Risiko yang Ditanggung Asuransi Jiwa, Inilah Daftarnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE