JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan para pelaku ekspor atau eksportir di Tanah Air, Indonesia, harus bisa mengembangkan produk sesuai dengan tren permintaan pasar global.
Menurut Sri Mulyani Indrawati, salah satu yang sedang diinginkan atau digandrungi untuk saat ini adalah kepedulian terhadap penanganan perubahan iklim.
“Jadi teman-teman eksportir harus mulai sadar bahwa pembeli tidak sekedar melihat produk itu bagus, menarik, dan harganya kompetitif, tapi mereka juga melihat siapa yang memproduksi, bagaimana produksinya, dan memperhatikan tenaga kerjanya serta lingkungan,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, yang dikutip dari JPNN.
Baca juga: Jokowi Setuju Tarif Listrik Naik, Sri Mulyani: Masyarakat Bawah Terlindungi
Sri Mulyani Indrawati yang pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut sumber energi yang digunakan oleh produsen juga menjadi pertimbangan konsumen dunia yang mengharapkan produsen tidak menghasilkan emisi karbon dioksida saat melakukan proses produksi. Saat ini, banyak negara di dunia telah berkomitmen untuk mencegah perubahan iklim lebih jauh dengan mengurangi emisi karbon dioksida.
“Kita harus mengantisipasi dan mewaspadai kebijakan yang akan diterapkan negara-negara terutama destinasi ekspor nasabah LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) karena mereka menerapkan kebijakan border carbon adjustment,” kata Sri Mulyani Indrawati.
Baca juga: Ponsel Jadul Menteri PUPR Bikin Netizen Terhibur Tapi Kena Protes Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati menjelaskan dengan kebijakan itu produk-produk ekspor Indonesia yang tidak ramah lingkungan dapat dikenakan tarif impor yang lebih tinggi sehingga harganya menjadi lebih mahal. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pun diharapkan bisa menerjemahkan berbagai perubahan kebijakan global menjadi alat yang digunakan para pelaku ekspor atau eksportir untuk memahami peluang maupun tantangan memasuki dan mempertahankan pangsa pasar ekspor.
“Kita semua paham dunia semakin concern (memperhatikan) dengan perubahan iklim yang tidak memilih-milih negara mana yang akan terdampak perubahan iklim. Makanya kita harus cegah bersama,” tegas Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut APBN Maret 2022 Surplus Rp10,3 Triliun