Tokenomics adalah model ekonomi yang meliputi karakteristik permintaan dan penawaran aset crypto. Meskipun saat ini masih jarang diketahui secara luas, tapi hal ini merupakan salah satu ilmu yang sangat penting untuk memprediksi nilai dari suatu aset crypto.
Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata token economic atau token ekonomi. Dalam beberapa kasus, token ekonomi juga membahas tentang pembuatan dan manajemen sebuah token. Gagasan mengenai hal ini pertama kali dikemukakan oleh seorang psikolog dari Harvard University, B. F. Skinner, pada tahun 1972. Ia berpendapat bahwa model ekonomi ini mampu mengendalikan perilaku masyarakat di pasar.
Setelah bertahun-tahun, sekarang ini token economic telah berkembang menjadi disiplin besar yang berfokus untuk mempelajari institusi ekonomi dan juga kebijakan yang terkait dengan penciptaan serta distribusi barang dan jasa yang telah di tokenisasi. Prinsip dasarnya adalah tentang bagaimana sistem insentif bisa mendorong perilaku yang diinginkan dalam suatu ekosistem, dan juga dapat menentukan nilai dari suatu token.
Sebagai contohnya, platform crypto biasanya akan menawarkan insentif kepada penggunanya yang berperan dalam tata kelola aset crypto dan juga blockchain. Biasanya, mereka akan memberikan sejumlah koin atau token gratis kepada penyedia likuiditas atau penambang crypto.
Dengan menggunakan model token economics, para pengembang blockchain berusaha untuk bisa mempertahankan nilai crypto dan menciptakan rasa kelangkaan dengan cara mengontrol tingkat penerbitan token baru dan mengawasi pasokannya setiap saat.
Komponen-Komponen Token Economics
Selain pemberian insentif, ada juga beberapa komponen tokenomics penting yang terdapat dalam token economics. Berikut ini adalah beberapa komponen tersebut, antara lain:
- Distribusi Token
Distribusi token merupakan salah satu faktor signifikan dalam token economics. Maka dari itu, berbagai platform crypto harus mampu mendistribusikan token kepada investor potensial. Sebab, jika salah target, maka nantinya token tersebut hanya akan dianggap sebagai eksistensi kosong karena tidak ada yang menggunakannya, sehingga token tidak memiliki nilai.
Maka dari itu, biasanya platform crypto akan memilih untuk menjual sebagian pasokan token kepada investor awal lewat ICO (Initial Public Offering) atau mendistribusikan token secara gratis kepada para penambang yang memvalidasi transaksi crypto di blockchain mereka.
- Cakupan Bisnis
Salah satu aspek penting lainnya dalam token economics adalah cakupan bisnis dari sebuah token. Utilitas atau fungsi dari sebuah token akan bergantung pada apa yang bisa diberikan token tersebut kepada para pengguna atau investor.
Oleh karena itu, platform exchange harus secara aktif memberikan imbalan dan juga keuntungan finansial lainnya kepada para penggunanya yang berperan dalam tata kelola blockchain mereka. Platform harus juga memastikan ketersediaan dari jaringan yang kuat dan aman serta sirkulasi token yang memadai.
- Stabilitas Harga
Ilmu token ekonomi juga digunakan untuk menjaga stabilitas harga token. Biasanya, platform exchange crypto akan mengatur sejumlah suplai token untuk mendorong kenaikan harga token tersebut ketika terjadi pembelian maupun penjualan token dalam jumlah massal dari pihak tertentu.
- Tingkat Kesiapan Masa Depan
Token ekonomi akan sangat bergantung pada pemahaman bagaimana proyek token dapat mengatasi tantangan masa depan nantinya. Para pengembang harus konsisten untuk melakukan modifikasi pada teknologi dan tata kelola token mereka agar proyek bersangkutan bisa tumbuh dan eksis dalam waktu yang lama.
- Tata Kelola
Melalui penerapan model token economics, maka tata kelola platform dapat berkembang dengan baik. Platform dapat mengatur periode pencetakan token dan mengalokasikan hak suara, serta pengambilan keputusan, hingga menawarkan insentif untuk mencegah penimbunan token, dan kebijakan lainnya untuk mengontrol sebuah nilai token.
Manfaat Tokenomics dalam Berinvestasi Crypto
Tokenomics bisa juga menjadi panduan untuk dapat menentukan nilai dari suatu aset crypto di masa depan dengan berfokus pada prinsip-prinsip sederhana. Berikut ini adalah beberapa prinsip tersebut, antara lain:
- Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika sebuah aset crypto memiliki jumlah suplai yang terbatas dengan jumlah permintaan yang tinggi, maka akan lebih mudah bagi sebuah aset untuk dapat memiliki “nilai” dibandingkan dengan aset yang jumlahnya tanpa batas. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi investor dan trader untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran dari tiap token.
- Utilitas sebuah Aset
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang akan mempengaruhi token economics sebuah aset crypto. Namun, salah satu yang terpenting adalah dengan memahami bagaimana aset tersebut akan digunakan nantinya. Apakah aset crypto tersebut nantinya akan digunakan dalam platform exchange bersangkutan? Jika iya, maka perkembangan produk maupun jumlah dari pengguna platform tersebut akan berpengaruh besar pada harga aset crypto yang bersangkutan, begitupun seterusnya.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra