30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Trade Expo Indonesia : Mendag Target Transaksi Rp21,4 triliun 

Kementerian Perdagangan menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 dengan tema ‘Reviving Global Trade’. Pameran ini digelar secara digital dan melibatkan aktor global.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, dalam gelaran kali ini pemerintah menargetkan transaksi perdagangan hingga US$1,5 miliar atau setara dengan Rp 21,4 triliun (kurs Rp14.243 per dolar AS).

“Pameran yang dikemas secara digital ini merupakan salah satu upaya dan bukti komitmen Kemendag menghidupkan kembali perdagangan global,” katanya dalam video conference yang dikutip, Selasa (28/9).

Adapun, pameran berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dari 21 Oktober hingga 4 November 2021 secara daring dan showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.

“Pameran ini juga menjadi terobosan bagi pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan peluang agar tidak kehilangan momentum percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19,” ujarnya. 

Trade Expo Indonesia Diikuti Oleh 1.000 Perusahaan

TEI ke-36 ini rencananya diikuti oleh 1.000 perusahaan dari berbagai sektor dan industri, serta ditargetkan akan dihadiri oleh 500.000 pengunjung.

Sebelumnya, pada 2020, TEI yang juga digelar secara virtual diikuti oleh 690 pelaku usaha, dengan menghadirkan 7.456 buyers dari 127 negara, dan menembus total transaksi sebesar US$ 1,3 miliar atau setara Rp18,5 triliun.

Lutfi mengharapkan, perhelatan TEI kali ini mampu mendatangkan buyer potensial secara virtual sebanyak mungkin untuk bertransaksi dengan para eksportir Indonesia.

“Kita harus menjadikan TEI 2021 ini sebagai momentum meraih peluang meningkatkan volume ekspor Indonesia di pasar internasional,” ucapnya.

Mendorong Percepatan Transformasi Digital

Lutfi menambahkan, gelaran ini ditujukan untuk mendorong percepatan transformasi perdagangan secara digital. TEI digital edition ini bertujuan menciptakan wahana promosi dan transaksi dagang secara daring yang efektif dan efisien.

Di samping itu, memperkuat kemitraan dan mempertahankan keberlanjutan bisnis dengan para buyer, memperluas penetrasi ke pasar baru, membangun citra positif, serta meningkatkan daya saing akan ragam produk dan jasa Indonesia di pasar internasional. 

TEI 2021 akan menyajikan konsep katalog digital yang memberikan keleluasaan bagi peserta maupun pengunjung untuk menampilkan dan mengeksplorasi informasi berbagai produk unggulan Indonesia.

Adapun, produk dan jasa unggulan Indonesia yang akan ditampilkan terbagi dalam delapan kategori, yaitu manufactured product, digital lifestyle & services, medical & healthcare, renewable energy, food & beverage products, living comfort & amenities, fashion & beauty products, dan halal product.

“TEI 2021 siap memberikan kemudahan dan kenyamanan lebih banyak melalui platform interaktif dalam format e-catalogue seperti halnya pameran dagang besar internasional di Jerman dan Uni Emirat Arab. Dengan begitu, kegiatan interaktif antara seller dan buyer akan berjalan lebih baik,” tuturnya.

Perlu Dukungan Perwakilan Dagang di Luar Negeri

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menambahkan, perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri perlu berperan aktif untuk meyakinkan buyer berkunjung ke TEI dan bertransaksi dengan para eksportir Indonesia.

“Melalui inquiry yang tercatat, baik Atase Perdagangan maupun Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dapat memberikan rekomendasi produk-produk apa saja yang dibutuhkan buyer dan perlu ditampilkan dalam TEI,” kata Didi.

Selain pameran, TEI kali ini akan menyuguhkan berbagai kegiatan seperti forum perdagangan, penjajakan kesepakatan dagang (business matching) dan misi pembelian, seminar, serta konseling bisnis. 

Hal yang berbeda pada penyelenggaraan forum perdagangan tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah akan dihadirkannya Menteri Perdagangan negara sahabat seperti Singapura dan Filipina, Direktur Jenderal WTO, dan juga Managing Director World Bank serta akan diselenggarakannya pula Halal Trade Forum.

Selain itu, akan digelar pula penganugerahan Penghargaan Primaniyarta yang akan diberikan pada eksportir berprestasi dan berkelanjutan dan Primaduta, bagi importir produk ke Indonesia.

Menggelar Pameran Muslim Fashion

Tak hanya itu, dalam TEI ke-36 ini Kemendag juga menyediakan sesi khusus untuk memamerkan produk industri halal Indonesia, di mana akan ditampilkan fashion muslim sebagai produk unggulannya.

Langkah ini, diambil Kemendag sebagai wujud komitmennya untuk mendukung Indonesia menjadi pusat fashion muslim dunia, seperti pusat fashion dunia di Paris, Perancis dan Milan, Italia.

“Selain Halal Trade Forum, kami juga berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Chamber untuk menyelenggarakan rangkaian kegiatan muslim fashion show dan gelar wicara. Ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan fesyen muslim dunia,” terang Lutfi.

Reporter : Nanda Aria

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU