27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Tren Menguat Warnai Pasar Kripto Sepekan Terakhir, Ini Penyebabnya

JAKARTA, duniafintech.com – Pasar kripto masih reli dan punya energi untuk melaju hingga akhir pekan keempat Maret ini. Situasi ini sudah mulai terjadi sejak awal pekan, sejumlah aset kripto berkapitalisasi pasar masih betah di zona hijau.

Terpantau pada Sabtu kemarin, kripto dengan kapitalisasi terbesar bitcoin (BTC) naik 0,90 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin naik signifikan yang mencapai 6,04 persen. Harga bitcoin berada di kisaran USD 44.347,09 atau sekitar Rp 636,37 juta (asumsi kurs Rp 14.350 per dolar AS).

DIlansir dari Liputan6.com, meroketnya harga BTC juga mempengaruhi Altcoin lainnya, seperti ethereum yang naik 2,26 persen. Kemudian XRP tumbuh 0,41 persen dan Solana (SOL) naik 6,79 persen. Sedangkan Avalanche (AVAX) juga melonjak hingga 2,4 persen.

Di samping aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar yang perkasa di zona hijau, ada token lain yang terus mengalami pertumbuhan yaitu dua token metaverse dan gaming, Axie Infinity (AXS) dan Enjin Coin (ENJ).

Keduanya mendapat “berkah” setelah masing-masing nilainya melonjak 18,95 persen dan 15 persen dalam 24 jam terakhir. Nilai AXS bahkan melonjak setelah volume perdagangan koin tersebut ternyata melonjak 22 persen dalam sepekan terakhir.

Trader kripto, Afid Sugiono mengungkap bahwa saat ini pasar kripto sedang mendapatkan banyak sentimen positif, sehingga bisa melakukan pemulihan. Banyak investor kawakan yang melakukan aksi akumulasi sejak pertengahan pekan.

“Selain itu, aksi beli juga didukung oleh kabar positif mengenai adopsi kripto dari Rusia. Duma Negara, yaitu Majelis Rendah Parlemen Rusia mengatakan bahwa negaranya siap menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin untuk transaksi minyak dunia dan sumber daya alam lainnya. Hal ini tentu disambut positif oleh pasar,” kata Afid dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Maret 2022.

Meski begitu, market kripto masih dibayangi oleh kebijakan parlemen Eropa terhadap Markets in Crypto Assets (MiCA).

Dewan parlemen Uni Eropa, yang terdiri dari menteri dan pejabat lain dari negara anggota, akan bertemu pada Jumat waktu setempat untuk membahas cara memperlakukan NFT, DeFi dan dampak lingkungan dari aset kripto.

Hasil keputusan pertemuan tersebut tentu akan memberi sinyal terhadap adopsi teknologi blockchain, atau bahkan aset kripto bisa mendukung perkembangan produk jasa keuangan konvensional.

 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU