31.4 C
Jakarta
Selasa, 14 Mei, 2024

Patut Dicoba! Inilah Cara Menaruh Uang Simpanan yang Benar

JAKARTA, duniafintech.com – Pendapatan berupa uang simpanan adalah persiapan untuk masa depan yang lebih baik. Uang yang disisihkan dari pendapatan ini dapat disimpan dengan cara yang beragam, baik itu di rumah sendiri maupun di bank. Bisa juga, uang ini akan diinvestasikan pada produk simpanan di bank.

Namun, hasilnya tentu akan berbeda saat Anda menyimpan uang di rumah ketimbang di bank. Pada umumnya, bank menyediakan produk uang yang disimpan berupa tabungan, tabungan berjangka, tabungan syariah, deposito dan deposito syariah, dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Pada prinsipnya, uang yang dititipkan di bank dapat menghasilkan keuntungan yang diperoleh dari bunga atau bagi hasil. Persentasenya juga berbeda antara tabungan dengan deposito.

Saat ini, baik tabungan maupun deposito sudah tersedia produk syariah, utamanya untuk memberikan layanan lebih maksimal kepada umat Islam yang membutuhkan produk simpanan aman dan menentramkan.

Tips Mengumpulkan Uang Simpanan

Kunci utama dari menyisihkan uang yang bakal disimpan adalah Anda mesti disiplin. Karena itu, rutinlah dalam menabung walau dengan nominal sedikit. Pasalnya, jika itu dilakukan secara rutin, Anda bakal memperoleh hasil yang tidak terduga.

Beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar uang yang disimpan itu benar-benar bisa terkumpul dengan baik adalah sebagai berikut:

  1. Mulai dari sekarang

Jangan bertanya lagi kapan waktu yang paling tepat untuk menabung sebab jawabannya sudah pasti, yaitu sekarang juga! Karena itu, cobalah untuk berkomitmen pada diri Anda sendiri bahwa Anda bakal menyisihkan uang mulai dari sekarang.

  1. Sisihkan dari pendapatan bulanan

Adapu uang yang Anda sisihkan itu boleh jadi berasal dari pendapatan gaji bulanan, pendapatan dari hasil usaha, atau kalau Anda masih pelajar, bisa dari uang saku yang Anda peroleh setiap bulannya.

  1. Tabung sisa uang akhir bulan

Anda jangan sampai bosan untuk menabung meskipun itu hanya dari uang-uang sisa bulanan. Contohnya, uang kebutuhan bulanan Anda masih ada sisa. Hal itu akan lebih baik kalau dialokasikan menjadi uang tabungan.

  1. Simpanan untuk kondisi darurat

Kemudian, buatlah simpanan darurat. Hal itu membantu Anda saat dalam kondisi tidak terduga. Karena itu, jangan pelit saat menabung sebab simpanan tabungan adalah demi kebaikan Anda.

  1. Gunakan bank autodebet

Fitur autodebet di bank yang Anda gunakan bakal lebih meningkatkan kedisiplinan Anda. Pasalnya, fitur ini secara otomatis bakal menarik uang Anda secara rutin per bulannya untuk dipindahkan ke rekening tabungan khusus.

Manfaat Uang Simpanan di Bank

Di samping imbal jasa dari bank, uang yang disimpan di bank akan lebih terjamin keamanannya ketimbang disimpan di rumah. Manfaat lainnya dari uang yang disimpan di bank adalah sebagai berikut:

  1. Lebih aman

Uang yang dititipkan di bank tentunya akan lebih aman ketimbang disimpan di rumah. Kendati sejumlah orang menyimpan uangnya di dalam brankas, tetap saja ada risiko pencurian yang tidak terduga. Dengan menyimpan di bank, uang Anda pun telah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dari berbagai risiko yang tidak dikehendaki.

Menyimpan uangmu di bank juga berarti bahwa secara tidak langsung Anda telah mengalihkan risiko kerugian kepada bank sehingga kalau terjadi sesuatu, misalnya kebakaran, bank yang bakal bertanggung jawab dengan mengganti uang Anda sesuai dengan nominal yang tercatat. Walaupun secara fisik uang itu hangus, tetapi data-data kepemilikan uang yang disimpan menjadi bukti bahwa Anda punya uang di bank sehingga aman dari kebakaran.

  1. Mudah diambil kapan saja

Adapun uang yang disimpan berupa tabungan memang sangat fleksibel untuk dapat diambil kapan saja. Saat ini, bahkan sudah banyak layanan dan kemudahan yang diberikan oleh bank, misalnya layanan pengambilan dengan mesin ATM sampai dompet digital. Meski begitu, tidak semua jenis produk simpanan bisa diambil sesuai dengan keinginan nasabah.

Salah satu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu disebut deposito. Produk tabungan yang satu ini memiliki perjanjian tertentu sehingga Anda baru dapat mengambil atau mencairkan simpanan itu sesuai dengan masa perjanjian yang disepakati. Jika Anda tetap ingin mendapatkan uang simpanan, bank bakal memberikan dengan membebankan potongan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati di awal. Di samping itu, Anda pun harus bisa mengenali perbedaan tabungan giro dan deposito.

  1. Membantu mengatur pengeluaran dengan bijaksana

Mempercayakan pihak bank sebagai lembaga yang dapat menjaga uang yang disimpan juga akan membantu Anda untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan secara terstruktur sehingga Anda dapat mengatur pengeluaran dengan bijak.

Bahkan, sebagian orang dengan sadar punya dua rekening sekaligus dengan fungsi yang berbeda. Satu rekening dikhususkan untuk menerima pendapatan dan digunakan untuk pengeluaran, sedangkan rekening kedua khusus untuk tabungan tersendiri sehingga tidak tercampur dengan pengeluaran atau biaya kebutuhan bulanan.

Jenis-jenis

Bank di Indonesia pada umumnya menyediakan 3 jenis produk untuk mengamankan uang yang disimpan, yakni tabungan, rekening deposito, dan rekening giro. Bukan hanya berfungsi sebagai penyimpanan, produk-produk tersebut tentunya punya keunggulan tersendiri.

  1. Tabungan

Tabungan adalah simpanan konvensional dengan sumber dana dari penghasilan atau pendapatan lainnya dengan tujuan mengamankan simpanan dari risiko hilang, rusak, atau cacat. Simpanan di dalam tabungan biasanya bisa diambil atau dicairkan kapan saja sehingga sangat fleksibel bagi nasabah yang sering bepergian.

Saat ini, pihak bank bahkan telah menyediakan mesin pengambilan dan penyetoran uang secara otomatis sehingga nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang.

  1. Deposito

Deposito adalah simpanan yang masa pencairan uangnya hanya dapat dilakukan pada waktu yang sudah disepakati oleh nasabah dengan bank. Sebagai imbal jasanya, bank akan memberikan bunga yang lebih tinggi ketimbang bunga tabungan. Bunga deposito setiap bank diketahui berbeda-beda, dengan rata-rata sekitar 5 persen hingga 7,5 persen dengan periode simpanan mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan.

Namun, deposito ini akan dikenai pajak sebesar 20 persen (deposito di atas Rp7,5 juta). Nasabah pun tidak dapat menarik uang yang sudah disimpan sewaktu-waktu, seperti pada tabungan. Karena itu, deposito cocok untuk uang simpanan jangka panjang sehingga tidak bakal habis lantaran kebutuhan bulanan atau keperluan konsumtif.

Lain dengan tabungan, saldo awal deposito rata-rata di kisaran Rp8 jut—Rp10 juta. Setiap bank juga punya ketentuan yang berbeda-beda dalam penetapannya. Uang yang didepositokan ini pada prinsipnya tetap dapat dicairkan kendati belum saatnya dicairkan sebagaimana di dalam perjanjian

Akan tetapi, bank bakal memberikan penalti berupa biaya pemotongan yang telah diinformasikan kepada nasabah di awal perjanjian. Deposito juga termasuk salah satu investasi jangka panjang yang punya risiko rendah. Simpanan di deposito dijamin oleh LPS dengan maksimal nominalnya sebesar Rp2 miliar.

  1. Rekening giro

Pada dasarnya, rekening giro sama dengan rekening tabungan. Perbedaannya adalah pada cara penarikannya, yakni dengan menggunakan fasilitas cek dan bilyet giro.

Untuk diketahui, cek adalah surat berharga yang dapat dicairkan atau ditukarkan penerima dengan uang kontan di bank, sementara bilyet giro adalah sistem pembayaran dan pencairan uang yang berlaku hanya pada rekening giro, dengan tujuan mencegah tindak pidana pencucian uang.

Nasabah pun setiap bulannya bakal memperoleh laporan rekening koran berupa mutasi rekening dalam satu bulan ke belakang. Bunga rekening giro sendiri tidak berbeda jauh dengan rekening tabungan. Rekening giro ini umumnya dipakai untuk kepentingan bisnis, baik perorangan maupun untuk kepentingan perusahaan.

Rekening giro memberikan ketentuan saldo awal Rp500 ribu. Kalau memiliki saldo minimal Rp10 juta, sejumlah bank memberikan pembebasan biaya administrasi bulanan. Bunga rekening giro sekitar 17 persen dengan pajak sebesar 15 persen per tahun.

Simpan Uang di Bank Lebih Terjamin dengan Adanya LPS

Fungsi lembaga penjamin simpanan (LPS) adalah menjamin simpanan tiap nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Di samping itu, LPS pun dituntut untuk aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya, antara lain:

  • Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.
  • Menetapkan dan memungut premi penjamin.
  • Melakukan pengelolaan kekayaan kewajiban LPS.
  • Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.
  • Melakukan rekonsiliasi, verifikasi dan konfirmasi atas data tersebut pada angka point 4.
  • Menetapkan syarat, tata cara dan ketentuan pembayaran klaim.
  • Menunjuk, menguasakan dan menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.
  • Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjamin simpanan.
  • Menjatuhkan sanksi administratif.

Demikianlah uraian tentang cara menaruh uang simpanan yang benar. Tertarik untuk menyimpan uang Anda di bank? Anda bisa memilih produk simpanan uang yang disediakan oleh masing-masing bank dan memperoleh bunga dari situ.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU